Munculnya benjolan di tenggorokan bisa disebabkan oleh beragam hal. Walaupun kebanyakan tidak berbahaya, kondisi ini tetap harus diwaspadai karena bisa saja merupakan pertanda adanya penyakit yang serius.
Benjolan di tenggorokan biasanya menimbulkan perasaan seperti ada sesuatu yang mengganjal di dalam leher. Benjolan ini bisa disebabkan oleh iritasi, infeksi, bahkan kanker. Selain itu, ada juga kondisi lain yang bisa menyebabkan seseorang merasa ada benjolan di tenggorokan, walaupun sebenarnya tidak ada.
Ragam Penyebab Benjolan di Tenggorokan
Ada beberapa kondisi yang dapat menimbulkan benjolan di tenggorokan, antara lain:
1. Pembesaran amandel
Pembesaran amandel bisa terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Amandel yang membesar pada anak-anak biasanya disebabkan oleh infeksi, terutama yang berulang atau yang lama tidak diobati (tonsilitis kronis).
Pada orang dewasa, pembesaran amandel bisa disebabkan infeksi, iritasi, atau alergi. Gejala biasanya berupa mengorok saat tidur, bau mulut, dan tentunya rasa mengganjal di tenggorokan.
Jika disebabkan oleh infeksi, pembesaran amandel bisa diatasi dengan antibiotik. Sementara itu, alergi atau iritasi biasanya diatasi dengan antihistamin atau kortikosteroid. Namun, jika amandel sudah terlalu besar dan menyebabkan kesulitan bernapas, dokter akan menyarankan untuk operasi.
2. Tumor jinak di tenggorokan
Benjolan di tenggorokan juga bisa disebabkan oleh pertumbuhan tumor jinak. Tumor jinak di tenggorokan bisa beragam jenisnya, misalnya schwannoma, papilloma, hemangioma, dan neurofibroma. Untuk mengetahui jenis tumor, perlu dilakukan pemeriksaan jaringan tumor terlebih dahulu.
Tumor ini bisa terjadi pada berbagai bagian di tenggorokan, termasuk dinding belakang tenggorokan dan laring (pipa suara). Meski sebagian besar tidak berbahaya dan bisa ditangani dengan operasi, papilloma dan neurofibroma berpotensi berubah menjadi tumor ganas.
Gejala yang dirasakan tergantung pada lokasi tumor. Pertumbuhan tumor di dinding belakang tenggorokan bisa menyebabkan rasa mengganjal di tenggorokan dan kesulitan menelan, sedangkan tumor pada laring bisa menyebabkan perubahan suara.
3. Kanker tenggorokan
Kanker tenggorokan adalah tumor ganas yang tumbuh di area tenggorokan, laring, atau amandel. Jika stadiumnya sudah tinggi, tumor bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Jenis kanker tenggorokan yang paling banyak terjadi adalah karsinoma sel skuamosa.
Kanker tenggorokan dapat ditandai dengan rasa mengganjal di tenggorokan, disertai rasa sakit, perubahan suara, batuk kronis, dan penurunan berat badan. Kanker tenggorokan dapat terjadi pada siapa pun. Namun, pria, perokok berat, dan pecandu alkohol lebih berisiko untuk terkena penyakit ini.
Pengobatan kanker tenggorokan dilakukan berdasarkan stadium kanker. Dari stadium paling rendah ke tinggi, urutan pilihan terapi kanker tenggorokan adalah operasi, radioterapi, gabungan kemoterapi dan radioterapi, kemudian imunoterapi.
4. Sensasi globus
Adanya benjolan di tenggorokan biasanya menyebabkan rasa mengganjal dan kesulitan menelan. Namun, ada perasaan mengganjal di tenggorokan yang sebenarnya tidak disebabkan oleh benjolan. Ini disebut dengan sensasi globus dan sebenarnya sering terjadi. Biasanya, penderita merasa ada ganjalan tenggorokan, namun masih bisa menelan dengan baik.
Beberapa faktor yang menyebabkan sensasi globus ini adalah:
- Ketegangan otot tenggorokan, yang terjadi dengan sendirinya atau disebabkan oleh iritasi dari refluks asam lambung (GERD)
- Lendir berlebih dari hidung atau sinus yang menumpuk di tenggorokan
- Reaksi emosional saat cemas, ketakutan, maupun terlalu bersemangat
Benjolan di tenggorokan biasanya tidak terlihat dari luar, tetapi bisa dirasakan dan menyebabkan sumbatan jalan napas. Berbeda dengan benjolan di leher yang terlihat dari luar. Kondisi ini biasanya tidak menimbulkan sumbatan jalan napas kecuali bila sudah parah.
Segera periksakan ke dokter jika Anda merasa ada yang mengganjal di tenggorokan, apalagi bila disertai keluhan lain, seperti sulit menelan, nyeri tenggorokan yang tidak kunjung sembuh, dan penurunan berat badan.