Kista merupakan suatu kelainan berupa kantong berisi cairan, darah, atau jaringan tubuh yang dapat terbentuk di berbagai bagian tubuh. Sebagian besar kista tidak berbahaya, tetapi tetap perlu diperiksakan ke dokter agar tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Kista biasanya memang tidak menimbulkan masalah kesehatan serius. Namun, jika penanganan tidak dilakukan dengan tepat, penyakit kista bisa saja menjadi berbahaya dan mengganggu organ tempat tumbuhnya kista.
Munculnya kista dapat disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari infeksi, kelainan genetik, penyakit bawaan atau kongenital, peradangan, tumor, cedera, hingga sumbatan pada saluran kelenjar, seperti kelenjar minyak atau kelenjar air mata. Terkadang kista juga bisa muncul tanpa penyebab yang jelas.
Macam-Macam Kista dan Bahayanya
Kebanyakan kista bersifat jinak dan tidak berbahaya. Kendati demikian, kista bisa berbahaya jika mengalami infeksi, bertambah besar, menekan saraf dan pembuluh darah, atau tumbuh di organ-organ tertentu.
Berikut ini adalah beberapa jenis kista yang umum terjadi beserta bahayanya:
1. Kista ganglion
Kista ganglion merupakan kista yang terbentuk di sekitar sendi atau tendon. Kista ganglion paling sering muncul di pergelangan tangan, namun terkadang kista ini juga bisa muncul di kaki dan pergelangan kaki.
Kista ganglion yang kecil biasanya tidak menimbulkan gejala atau keluhan yang mengganggu. Namun, jika ukurannya besar hingga lebih dari 2,5 cm, kista ganglion perlu segera ditangani oleh dokter karena dapat menekan saraf di sekitarnya dan menimbulkan rasa sakit serta gangguan dalam bergerak.
2. Kista ginjal
Kista dapat terbentuk di salah satu atau kedua ginjal dan di bagian dalam atau luar ginjal. Meski umumnya bersifat jinak, kista ginjal tetap berpotensi menimbulkan masalah serius jika ukurannya besar atau jika sudah dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan.
Beberapa bahaya yang perlu diwaspadai jika kista ginjal berukuran besar atau tidak ditangani adalah perdarahan akibat pecahnya ginjal, pembengkakan ginjal, serta infeksi pada kista. Kista ginjal yang tidak diobati juga bisa menimbulkan rasa nyeri.
3. Kista ovarium
Kista ovarium biasanya bersifat fungsional atau memang muncul secara alami saat wanita sedang dalam masa subur. Jenis kista ini bersifat jinak dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa penanganan khusus.
Namun, kista ovarium perlu ditangani oleh dokter bila kista tersebut jumlahnya banyak, berukuran besar, terinfeksi, atau muncul setelah menopause. Pasalnya, jika kista yang terinfeksi pecah, kondisi tersebut dapat menyebabkan infeksi berat atau sepsis. Sementara kista yang muncul setelah menopause dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker ovarium.
4. Kista Bartholin
Kista ini terbentuk di kelenjar Bartholin, yaitu kelenjar yang berada di kedua sisi vulva atau bibir vagina dan berfungsi untuk mengeluarkan cairan pelumas alami vagina. Kista Bartholin biasanya tidak menimbulkan gejala jika berukuran kecil dan tidak terinfeksi.
Namun, bila ukurannya cukup besar, kista Bartholin bisa menyebabkan rasa tidak nyaman setiap kali melakukan aktivitas tertentu, seperti berjalan, duduk, atau berhubungan seksual.
Kista Bartholin juga bisa berbahaya jika meradang dan terinfeksi oleh bakteri. Kista yang terinfeksi bisa menimbulkan gejala berupa demam beserta pembengkakan dan nyeri di vagina. Apabila kista Bartholin yang terinfeksi pecah, kuman dapat menyebar ke organ lain, bahkan masuk ke dalam aliran darah.
5. Kista Baker
Kista Baker merupakan kista yang muncul di dalam lutut bagian belakang. Kondisi ini kerap membuat lutut bagian belakang bengkak dan terasa sakit untuk digerakkan. Salah satu bahaya penyakit kista jenis ini adalah pembengkakan dan rasa sakit akan terasa semakin parah ketika kista pecah.
Selain itu, kista Baker juga dapat menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah di area lutut belakang dan menyebabkan pembengkakan pada tungkai yang aliran darahnya tersumbat. Kondisi ini disebut juga sindrom kompartemen.
6. Kalazion
Kalazion adalah benjolan di kelopak mata yang terbentuk akibat adanya sumbatan kelenjar minyak pada mata. Sumbatan ini dapat menyebabkan munculnya kista di kelopak mata.
Berbeda dengan bintitan, kista jenis ini biasanya tidak terasa sakit dan teksturnya kenyal. Namun, terkadang kalazion dapat membesar dan menyebabkan rasa nyeri pada kelopak mata. Jika sudah demikian, kalazion bisa membuat penglihatan terganggu. Kalazion yang tidak diobati juga bisa menyebabkan kerontokan bulu mata.
7. Kista payudara
Kista payudara dapat muncul di satu atau kedua payudara. Kista payudara umumnya bersifat jinak dan bukan disebabkan oleh kanker, tetapi kadang dapat menimbulkan rasa sakit ketika ditekan.
Kista ini biasanya tidak membutuhkan penanganan khusus. Namun, jika dibiarkan, ukurannya bisa membesar dan membuat payudara terasa tidak nyaman. Terkadang kista payudara juga sulit dibedakan dengan benjolan payudara lain, seperti tumor payudara.
Oleh karena itu, setiap wanita yang mengalami benjolan pada payudara disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.
8. Kista pilonidal
Berbeda dengan kista jenis lain yang berisi cairan atau darah, kista pilonidal biasanya berisi rambut dan serpihan kulit. Kista pilonidal paling sering muncul di punggung bawah, tepatnya di dekat tulang ekor.
Kista pilonidal dapat berbahaya dan perlu segera ditangani dokter jika sudah terinfeksi. Selain menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, kista pilonidal yang terinfeksi juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit yang disebut karsinoma sel skuamosa.
Untuk menentukan jenis kista dan apakah kista tersebut berbahaya, diperlukan pemeriksaan oleh dokter.
Untuk menentukan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti pemeriksaan darah lengkap, USG, CT scan, atau MRI untuk melihat ukuran kista. Jika diperlukan, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan biopsi untuk memastikan bahwa kista tersebut tidak berbahaya.
Apakah Semua Kista Perlu Dioperasi?
Jawabannya adalah tidak. Selama ukurannya kecil dan tidak menimbulkan gejala atau keluhan, kista biasanya tidak perlu dioperasi atau diobati. Namun, dokter tetap akan menyarankan pasien untuk menjalani pemeriksaan secara berkala untuk memantau kondisi kista.
Operasi pengangkatan kista biasanya baru perlu dilakukan jika kista sudah menimbulkan keluhan yang berat atau mengganggu fungsi organ tubuh. Dokter akan menentukan perlu tidaknya dilakukan operasi dengan mempertimbangkan jenis, ukuran, dan lokasi tumbuhnya kista, serta apakah kista terinfeksi atau tidak.
Oleh karena itu, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter jika mendapati adanya benjolan di tubuh Anda yang mungkin merupakan kista, terlebih jika benjolan tersebut menyebabkan nyeri atau keluhan lain. Dengan begitu, penanganan dapat segera diberikan bila memang perlu dan bahaya penyakit kista dapat dihindari.