Mezatrin adalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri pada berbagai bagian tubuh, terutama saluran pernapasan, tenggorokan, kulit, dan alat kelamin. Obat ini hanya boleh digunakan dengan resep dokter.
Mezatrin mengandung azithromycin yang termasuk dalam kelompok obat antibiotik makrolida. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan protein yang dibutuhkan bakteri untuk hidup dan berkembang biak. Alhasil, bakteri penyebab infeksi berhenti tumbuh dan bisa dibasmi lebih mudah oleh sistem kekebalan tubuh.
Apa Itu Mezatrin
Bahan aktif | Azithromycin dihydrate |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antibiotik makrolida |
Manfaat | Mengobati infeksi bakteri |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Mezatrin untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Bagi ibu hamil, tetap konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun, termasuk azithromycin. | |
Azithromycin dihydrate di dalam Mezatrin bisa terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter. | |
Bentuk obat | Kapsul dan kaplet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Mezatrin
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi Mezatrin:
- Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki. Mezatrin tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda mengalami dehidrasi akibat diare atau muntah-muntah sebelum atau selama mengonsumsi Mezatrin.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit ginjal, myasthenia gravis, penyakit hati, kekurangan magnesium (hipomagnesemia), atau kekurangan kalium (hipokalemia).
- Beri tahu dokter jika Anda atau keluarga memiliki riwayat penyakit jantung, seperti gagal jantung, bradikardia atau aritmia, kelainan hasil EKG, atau henti jantung mendadak pada usia muda.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan sebelum menggunakan Mezatrin.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen, dan produk herbal, untuk menghindari terjadinya interaksi obat.
- Beri tahu dokter jika Anda berencana menjalani vaksinasi dengan vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid.
- Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius setelah menggunakan Mezatrin.
Dosis dan Aturan Pakai Mezatrin
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Mezatrin berdasarkan usia pasien dan kondisi yang ingin diobati:
Kondisi: Infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit ringan (tanpa komplikasi)
- Dewasa dan anak usia ≥16 tahun: 500 mg, 1 kali sehari, pada hari pertama. Setelah itu, 250 mg, 1 kali sehari, pada hari kedua sampai kelima.
Kondisi: Servisitis dan uretritis non-gonore
- Dewasa: 1.000 mg per hari sebagai dosis tunggal
Cara Mengonsumsi Mezatrin dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca aturan pakai pada kemasan sebelum mengonsumsi Mezatrin. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Mezatrin dapat diminum saat perut kosong, yaitu 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Telan Mezatrin secara utuh dengan bantuan air, tanpa dihancurkan atau dikunyah terlebih dahulu.
Konsumsilah Mezatrin pada waktu yang sama setiap harinya untuk memaksimalkan manfaat obat. Apabila lupa mengonsumsinya, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, jika jeda dengan jadwal berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Pastikan Anda menghabiskan seluruh obat yang diresepkan dokter meski keluhan yang dialami sudah membaik. Tujuannya adalah agar bakteri tidak menjadi kebal terhadap antibiotik sehingga menyebabkan infeksi kambuh dan lebih sulit diobati.
Konsultasikan kondisi Anda dengan dokter jika keluhan yang Anda alami belum membaik setelah menghabiskan antibiotik.
Simpan Mezatrin di tempat kering dan sejuk yang terhindar dari kelembapan, hawa panas, dan sinar matahari langsung. Jauhkan Mezatrin dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Mezatrin dengan Obat Lain
Azithromycin dihydrate di dalam Mezatrin dapat menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama obat-obatan tertentu. Interaksi yang dapat terjadi antara lain:
- Peningkatan kadar digoxin dalam darah dan risiko terjadinya overdosis digoxin
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping teofilin atau carbamazepine
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat pengencer darah, seperti warfarin atau clopidogrel
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung yang dapat membahayakan nyawa jika digunakan dengan pimozide, cisapride, terfenadine, atau obat antiaritmia, seperti amiodarone dan quinidine
- Penurunan efektivitas azithromycin jika dikonsumsi dalam waktu yang dekat atau bersamaan dengan antasida
Jika Anda juga sedang menggunakan obat antasida, beri jeda waktu setidaknya 2 jam sebelum atau sesudah minum Mezatrin.
Efek Samping dan Bahaya Mezatrin
Mengingat Mezatrin mengandung azithromycin dihydrate, ada efek samping yang mungkin muncul setelah menggunakan obat ini, antara lain:
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Diare
- Hilang nafsu makan
- Sakit kepala atau pusing
- Lemas
Beri tahu dokter jika keluhan di atas tidak kunjung mereda atau memberat. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Jantung berdebar atau berdetak tidak teratur (aritmia)
- Gangguan hati atau kandung empedu, yang bisa ditandai dengan penyakit kuning, tinja berwarna pucat, atau urine berwarna keruh
- Pankreatitis, yang menimbulkan sakit berat pada perut atau punggung
- Telinga berdenging (tinnitus) atau pusing berputar (vertigo)
- Kram perut, serta diare berat disertai tinja berlendir atau berdarah