Micin sering dianggap sebagai penyebab berbagai masalah kesehatan. Namun, tahukah Anda bahwa micin sebenarnya berasal dari bahan alami dan telah digunakan sejak lama untuk menambah cita rasa makanan? Yuk, temukan fakta menarik dan info lebih banyak tentang micin.

Banyak anggapan yang beredar seputar micin dan dampaknya bagi kesehatan. Salah satunya adalah micin membuat fungsi otak menurun. Padahal, micin sering digunakan sebagai bumbu masak. Jadi, bagaimana fakta sebenarnya? Apakah micin tetap aman dikonsumsi?

Micin, Ketahui Fakta dan Batas Konsumsinya yang Aman - Alodokter

Apa Itu Micin?

Micin atau monosodium glutamat (MSG) terbuat dari asam glutamat, yaitu salah satu asam amino alami yang terdapat dalam berbagai jenis makanan, seperti daging, sayuran, dan produk susu. 

Pembuatan micin menggunakan proses fermentasi, mirip dengan cara membuat kecap atau yoghurt. Hasil fermentasi asam glutamat kemudian digabungkan dengan natrium dan diekstraksi hingga membentuk kristal putih dan tidak berbau.

Micin digunakan sebagai penyedap rasa dan biasanya ditambahkan ke dalam berbagai jenis masakan untuk memberikan cita rasa gurih (umami). Meski umumnya aman, penggunaan micin tetap perlu dibatasi karena bisa menimbulkan berbagai efek samping pada tubuh bila dikonsumsi secara berlebihan.  

Berbagai Fakta Seputar Micin

Konsumsi micin umumnya aman untuk kesehatan tubuh. Meski begitu, penggunaan micin dalam masakan masih menjadi kontroversi di tengah masyarakat. Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kebenarannya, berikut ini adalah beberapa kontroversi micin dan faktanya:

1. Micin meningkatkan nafsu makan

Beberapa orang beranggapan bahwa menambahkan micin pada masakan dapat meningkatkan nafsu makan. Faktanya, menambahkan micin ke dalam masakan memang dapat meningkatkan nafsu makan. Ini karena micin bisa merangsang produksi air liur dan meningkatkan rasa alami dari makanan, sehingga makanan terasa lebih nikmat.

Efek baik dari micin ini tentu akan bermanfaat bagi orang yang malas makan atau tidak nafsu makan, terutama orang yang sedang sakit atau lansia yang indra penciumannya berkurang.

2. Micin berbahaya bagi tubuh

Micin kerap dikaitkan dengan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan, salah satunya obesitas. Faktanya, hingga saat ini belum ada bukti kuat yang menyatakan bahwa micin dapat memengaruhi sel lemak atau hormon leptin yang berperan dalam peningkatan berat badan.

Namun, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, micin bisa membuat makanan menjadi lebih lezat sehingga dapat meningkatkan nafsu makan. Seiring berjalannya waktu hal itu tentu dapat meningkatkan berat badan hingga menyebabkan obesitas, terutama jika makanan yang dikonsumsi tinggi lemak dan karbohidrat.

3. Micin memicu rasa haus

Anggapan bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung micin dapat memicu timbulnya rasa haus ternyata bukan hanya omong kosong belaka. 

Efek samping dari micin ini telah dibuktikan oleh sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa kandungan natrium di dalam micin bisa merangsang rasa haus, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

4. Micin bikin bodoh

Ada banyak orang yang mempercayai bahwa micin dapat menurunkan kecerdasan. Ini karena micin diduga dapat menyebabkan kematian neuron, yaitu sel-sel saraf di otak.

Faktanya, anggapan tersebut tidak memiliki bukti yang nyata, bahkan bertentangan dengan penelitian baru. Penelitian baru justru menunjukkan bahwa micin hanya diolah di dalam pencernaan dan tidak melewati sawar darah otak (brain barrier), apalagi menurunkan kecerdasan.

5. Micin terkandung di dalam ASI

Ada anggapan yang menyatakan bahwa micin secara alami terkandung di dalam ASI. Nyatanya, zat yang terkandung secara alami di dalam ASI bukanlah micin, melainkan salah satu senyawa yang juga terdapat di dalam micin, yaitu asam glutamat. 

Batas Konsumsi Micin yang Aman

Micin umumnya ditemukan dalam makanan olahan, makanan cepat saji, atau makanan kemasan, seperti mie instan, sosis, nugget, hot dog, pizza, dan keripik kentang. 

Konsumsi makanan yang mengandung micin boleh-boleh saja. Hanya saja, jumlahnya perlu dibatasi, yaitu tidak lebih dari 6 gram per hari atau setara dengan 1½ sendok teh micin. 

Jika melebihi batasan tersebut, micin bisa menimbulkan berbagai efek samping yang disebut MSG complex symptoms atau Chinese restaurant syndrome. Kondisi ini ditandai dengan beberapa gejala, seperti:

  • Kulit memerah
  • Keringat berlebih
  • Mual
  • Sakit kepala
  • Ada tekanan pada wajah
  • Mati rasa maupun kesemutan di wajah, leher, atau bagian tubuh lain
  • Jantung berdebar
  • Nyeri dada

Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan micin agar risiko terjadinya berbagai efek samping tersebut bisa dikurangi. Bila perlu, perhatikanlah setiap label kemasan makanan yang Anda makan guna memastikan bahwa jumlah micin yang Anda konsumsi tidak melebihi kebutuhan harian tubuh. 

Itulah berbagai fakta seputar micin dan batas konsumsinya yang aman. Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar micin, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Dengan berkonsultasi, dokter juga dapat memberikan informasi dan saran terkait jumlah konsumsi micin yang aman dan sesuai dengan kondisi Anda.