Microgynon merupakan alat kontrasepsi hormonal yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya kehamilan. Microgynon mengandung kombinasi ethinylestradiol dan levonorgestrel yang memiliki fungsi mirip dengan dua hormon alami tubuh, yaitu estrogen dan progesterone. 

Microgynon bekerja dengan cara mencegah indung telur (ovarium) melepaskan sel telur (ovum) dan membuat cairan yang dikeluarkan oleh leher rahim (serviks) lebih kental sehingga sperma lebih sulit untuk masuk ke rahim.

Microgynon - Aloshop

Microgynon juga mencegah penebalan lapisan dalam rahim sehingga sel telur yang sudah dibuahi tidak dapat bertumbuh. Microgynon hanya boleh digunakan sesuai dengan resep dokter. 

Jenis dan Kandungan Microgynon

Dalam 1 kotak Microgynon terdapat 1 blister yang berisi 28 pil, yaitu 21 pil dengan  bahan aktif dan 7 pil kosong atau pil plasebo (tanpa hormon). Dalam 1 pil dengan bahan aktif terkandung 0,15 mg levonorgestrel dan 0,03 mg ethinylestradiol. 

Apa Itu Microgynon

Golongan Obat resep 
Kategori Pil KB
Manfaat Mencegah kehamilan
Dikonsumsi oleh Dewasa
Microgynon untuk ibu hamil  Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin.
Obat dalam kategori ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil atau wanita yang mungkin sedang hamil.
Microgynon untuk ibu menyusui Microgynon umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui. Namun, obat ini mungkin dapat menghambat produksi ASI, terutama beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. 
Bentuk obat Pil

Peringatan sebelum Mengonsumsi Microgynon

Microgynon hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Microgynon: 

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki. Microgynon tidak boleh diminum oleh orang yang alergi terhadap levonorgestrel atau ethinylestradiol.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang atau pernah menderita hipertensi, migrain, penyakit jantung, penyakit hati, kanker payudara, stroke, serangan jantung, perdarahan dari vagina di luar siklus haid, deep vein thrombosis (DVT), atau gangguan pembekuan darah. 
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini jika Anda pernah menderita kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, penyakit ginjal, penyakit kandung empedu, depresi, kejang, atau siklus menstruasi yang tidak teratur. 
  • Beri tahu dokter jika Anda merokok atau baru saja menjalani operasi yang menyebabkan penurunan kemampuan untuk bergerak.
  • Hindari paparan sinar matahari atau sinar UV yang terlalu lama selama menggunakan Microgynon. Hal ini untuk mencegah munculnya bercak cokelat di kulit (chloasma).
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Microgynon.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Microgynon jika Anda sedang menyusui, hamil, atau berencana untuk hamil.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda tidak kunjung mengalami menstruasi walaupun sudah menghabiskan 1–2 blister obat. 
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Microgynon. 

Dosis dan Aturan Pakai Microgynon

Dosis Microgynon adalah 1 pil per hari, selama 28 hari.

Cara Mengonsumsi Microgynon dengan Benar

Gunakan Microgynon sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa seizin dokter.

Agar hasil pengobatan maksimal, ikuti panduan menggunakan Microgynon berikut ini:

  • Konsumsilah Microgynon sebelum atau sesudah makan.
  • Ada 21 pil aktif dan 7 pil kosong pada 1 blister. Minumlah obat ini 1 kali sehari hingga 28 hari ke depan, sesuai dengan arah penggunaan obat yang tertulis di blister. 
  • Konsumsilah pil di blister selanjutnya jika semua pil di blister sebelumnya sudah habis, kecuali jika Anda ingin merencanakan kehamilan. 
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Microgynon, segera minum obat ini bila waktu keterlambatan kurang dari 12 jam sebelum dosis yang dijadwalkan. Jika sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis. Hubungi dokter bila lupa mengonsumsi obat lebih dari 1 kali.   
  • Simpan Microgynon di tempat yang kering dan tidak lembap. Hindarkan obat dari paparan sinar matahari langsung dan jauhkan obat dari jangkauan anak-anak. 

Interaksi Microgynon dengan Obat Lain

Microgynon dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan dengan obat-obatan tertentu. Interaksi obat yang dapat terjadi berupa:

  • Penurunan efektivitas Microgynon jika digunakan bersama ritonavir, griseofulvin, carbamazepine, nevirapine, phenobarbital, phenytoin, rifampin, atau tetracycline
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dan risiko penggumpalan darah jika digunakan bersama asam traneksamat atau warfarin
  • Penurunan efektivitas lamotrigine 
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari cyclosporin

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana mengonsumsi Microgynon bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Kandungan obat di dalam Microgynon juga dapat berinteraksi dengan makanan tertentu. Hindari konsumsi seledri dan buah dari tanaman sitrun, seperti jeruk, jeruk bali, dan grapefruit, khususnya dalam bentuk jus. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping dari Microgynon.

Efek Samping dan Bahaya Microgynon

Efek samping yang bisa timbul akibat penggunaan obat dengan kandungan ethinylestradiol dan levonorgestrel antara lain:

Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika mengalami efek samping di atas dan tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran maupun pengobatan untuk mengatasinya. 

Segera beri tahu dokter jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping yang serius, seperti:

  • Nyeri dada
  • Bengkak di lengan atau kaki
  • Urine berwarna gelap
  • Penyakit kuning
  • Demam
  • Kesulitan berbicara atau berjalan
  • Depresi

Bila hal tersebut terjadi dan diperlukan pertolongan medis secepatnya, dokter dapat segera menyarankan Anda untuk ke IGD terdekat.