Microneedling adalah prosedur kecantikan untuk mengatasi berbagai masalah kulit, seperti bekas jerawat dan kerutan halus. Meski begitu, beberapa orang mungkin tidak disarankan untuk menjalani prosedur ini karena alasan medis tertentu.
Tindakan microneedling menggunakan jarum yang sangat halus dan steril untuk membuat tusukan-tusukan kecil pada kulit. Prosedur ini dilakukan untuk merangsang produksi kolagen dan elastin yang bisa membuat tekstur kulit lebih halus dan terasa kencang.
Manfaat Microneedling untuk Kulit
Microneedling sering dilakukan untuk mengatasi masalah penuaan, seperti keriput dan garis halus. Sebuah penelitian menyatakan bahwa microneedling yang dilakukan 1 kali tiap bulan selama 4 bulan berturut-turut, dapat meningkatkan jumlah kolagen dan elastin kulit hingga 400%.
Selain mengatasi masalah penuaan, microneedling juga bisa memberikan sejumlah manfaat lain untuk kulit, seperti:
- Menghilangkan bekas jerawat
- Mengecilkan pori-pori
- Menyamarkan bintik hitam
- Meratakan warna kulit
- Mengurangi tampilan stretch mark
Prosedur Microneedling
Sebelum melakukan microneedling, dokter akan menyarankan Anda untuk menghentikan penggunaan antibiotik oles dan produk yang bisa mengelupas kulit, seperti retinoid dan asam salisilat, setidaknya 5–7 hari sebelum tindakan. Hal ini dilakukan guna mencegah risiko terjadinya iritasi kulit setelah microneedling.
Pertama-tama, microneedling dilakukan dengan mengoleskan obat bius pada area kulit yang akan dilakukan tindakan. Selanjutnya, dokter akan membuat tusukan-tusukan kecil di kulit dengan jarum khusus. Terakhir, dokter akan mengoleskan serum untuk menenangkan kulit ke seluruh wajah.
Prosedur microneedling biasanya berlangsung kurang lebih 10 menit hingga 2 jam, tergantung seberapa besar area kulit yang memerlukan prosedur tersebut. Agar efek yang diperoleh maksimal, Anda disarankan melakukan microneedling 4–6 kali dengan jarak 4 minggu setiap prosedurnya.
Efek Samping Microneedling
Sama halnya dengan prosedur kecantikan lainnya, microneedling juga berisiko menimbulkan efek samping. Meski begitu, efek samping yang ditimbulkan cenderung ringan, seperti kulit terasa kering, sedikit mengelupas, kemerahan, sedikit perih, dan gatal.
Efek samping ringan tersebut biasanya akan menghilang seiring berjalannya waktu. Untuk meredakan gejalanya sekaligus menenangkan kulit, dokter akan memberikan obat oles yang umumnya digunakan 1–2 kali sehari.
Di sisi lain, sebagian orang dengan kondisi kulit tertentu, microneedling bisa menimbulkan efek samping yang cukup berat, misalnya pengelupasan kulit sangat luas, perubahan warna kulit, keloid, infeksi, dan perdarahan.
Dampak tersebut umumnya terjadi pada kondisi kulit tertentu. Oleh karena itu, prosedur ini tidak disarankan bila Anda yang memiliki beberapa kondisi kulit berikut ini:
- Sedang mengalami psoriasis
- Memiliki kondisi vitiligo
- Menderita penyakit autoimun
- Mengonsumsi obat imunosupresan
- Memiliki luka terbuka atau jerawat
- Memiliki riwayat keloid
- Melakukan terapi radiasi, misalnya untuk kanker
Penting diketahui bahwa microneedling juga bisa membuat kulit mudah terbakar akibat paparan sinar matahari. Oleh karena itu, Anda sangat dianjurkan untuk menggunakan tabir surya saat beraktivitas di luar rumah.
Selain itu, hindari pula pemakaian produk skincare dengan kandungan yang bisa mengikis lapisan kulit selama 1 minggu setelah melakukan prosedur ini, misalnya AHA dan retinol.
Jika Anda tertarik untuk melakukan prosedur microneedling, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui apakah jenis atau kondisi kulit Anda boleh melakukannya atau tidak. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko efek samping yang berat.