Misoprostol adalah obat untuk mengatasi tukak lambung atau ulkus duodenum akibat penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Obat ini dapat mengurangi risiko terjadinya komplikasi tukak lambung, seperti perdarahan saluran pencernaan.
Misoprostol bekerja dengan cara memicu produksi lendir pelapis dinding lambung sekaligus menghambat produksi asam lambung. Dengan begitu, nyeri akibat tukak lambung bisa mereda dan risiko terjadinya komplikasi bisa menurun.
Di rumah sakit, dokter menggunakan misoprostol pada prosedur induksi persalinan, misalnya pada kasus ketuban pecah dini. Obat ini akan membantu mematangkan leher rahim dan merangsang kontraksi rahim sehingga persalinan berjalan lebih lancar.
Merek dagang misoprostol: Adlansis, Cytostol, Gastrul, Inflesco, Invitec, Mipros, Misoprostol, Misotab, Neoprost, Noprostol, Nusoter, Prosomed, Proster, Protecid, dan Sopros.
Apa Itu Misoprostol
Golongan | Obat resep |
Kategori | Analog prostaglandin |
Manfaat | Mengobati dan mencegah tukak lambung atau ulkus duodenum akibat penggunaan OAINS, serta sebagai obat untuk induksi persalinan |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Misoprostol untuk ibu hamil | Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin. |
Misoprostol dapat memicu kontraksi rahim yang menyebabkan keguguran atau abortus inkomplit, cacat lahir, rahim robek, dan perdarahan rahim yang berbahaya. | |
Obat ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil atau wanita yang mungkin sedang hamil. | |
Misoprostol untuk ibu hamil | Misoprostol terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa arahan dari dokter. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Misoprostol
Misoprostol tidak boleh digunakan sembarangan. Berikut hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan misoprostol:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Misoprostol tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap obat ini atau obat yang mengandung prostaglandin.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, mungkin hamil, atau sedang menyusui. Misoprostol tidak boleh diberikan kepada ibu hamil karena bisa membahayakan ibu maupun janin.
- Gunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan selama menggunakan misoprostol sampai 1 bulan setelah selesai pengobatan, karena obat ini bisa menyebabkan bayi cacat lahir jika Anda hamil.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, hipotensi, hipertensi, penyakit ginjal, atau gangguan pencernaan, seperti radang usus.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita dehidrasi atau mengalami kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi, seperti muntah-muntah atau diare, baik sebelum maupun selama menjalani pengobatan dengan misoprostol.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol dan merokok selama menjalani pengobatan dengan misoprostol, karena rokok dan alkohol akan melawan kerja obat ini.
- Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, terutama obat antasida, aspirin, dan obat radang sendi. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Segera laporkan ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan misoprostol.
Dosis dan Aturan Pakai Misoprostol
Misoprostol hanya boleh diberikan oleh dokter. Berikut adalah dosis misoprostol untuk orang dewasa berdasarkan tujuan penggunaannya:
Tujuan: Mengobati tukak lambung atau ulkus duodenum akibat penggunaan OAINS
- Dosis: 0,2 mg 4 kali sehari atau 0,4 mg 2 kali sehari, selama 4 minggu. Jika diperlukan, pengobatan dapat dilanjutkan hingga 8 minggu.
Tujuan: Mencegah tukak lambung atau ulkus duodenum akibat penggunaan OAINS
- Dosis: 0,2 mg, 2–4 kali sehari. Jika muncul efek samping, dosis dapat dikurangi menjadi 0,1 mg 4 kali sehari.
Selain itu, misoprostol dapat diberikan oleh dokter sebagai obat untuk induksi persalinan. Dosis dan cara penggunaan misoprostol untuk tujuan ini akan disesuaikan dengan kondisi pasien.
Cara Menggunakan Misoprostol dengan Benar
Misoprostol untuk membantu proses persalinan akan diberikan langsung oleh dokter atau bidan di rumah sakit. Dokter akan memasukkan tablet misoprostol ke dalam vagina pasien berdasarkan penilaian terhadap kematangan leher rahim.
Jika Anda diresepkan misoprostol untuk mengobati atau mencegah tukak lambung, gunakan obat ini sesuai anjuran dokter dan informasi pada kemasan. Jangan menambah maupun mengurangi dosis, atau menghentikan pengobatan tanpa seizin dokter.
Sebelum meresepkan misoprostol, dokter dapat meminta pasien untuk menjalani tes kehamilan untuk memastikan bahwa pasien tidak hamil. Segera beri tahu dokter jika Anda hamil selagi masa pengobatan.
Konsumsilah misoprostol tablet setelah makan dan menjelang tidur atau sesuai petunjuk dokter. Telan tablet misoprostol bersama makanan atau susu untuk mencegah kram perut atau diare.
Beberapa makanan dan obat tertentu dapat menjadi pantangan setelah minum obat misoprostol, sehingga penggunaan obat ini harus dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk dokter.
Jika lupa mengonsumsi misoprostol tablet, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Misoprostol dapat menyebabkan mual, kram perut, atau diare pada minggu pertama pemakaian. Konsultasikan dengan dokter bila gejala tersebut tidak hilang setelah 8 hari menggunakan obat. Hindari penggunaan antasida yang mengandung magnesium saat pengobatan karena berisiko memperparah diare.
Simpan misoprostol dalam wadah tertutup di tempat yang sejuk. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap, panas, atau terkena sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Misoprostol dengan Obat Lain
Berikut adalah sejumlah efek interaksi yang bisa terjadi jika misoprostol digunakan bersama obat lain:
- Perburukan diare jika misoprostol dikonsumsi dengan obat antasida yang mengandung magnesium
- Penurunan efektivitas misoprostol jika digunakan dengan quinapril
- Peningkatan risiko terjadinya kontraksi rahim yang dapat membahayakan nyawa jika digunakan dengan oksitosin
Efek Samping dan Bahaya Misoprostol
Beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan misoprostol adalah:
- Diare
- Kram atau sakit perut
- Perut kembung atau sering buang angin
- Mual atau muntah
- Pusing atau sakit kepala
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan yang disebutkan di atas tidak kunjung mereda atau makin parah. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Gangguan menstruasi, seperti keluarnya darah haid lebih banyak daripada biasanya, atau siklus menstruasi menjadi tidak teratur
- Dehidrasi atau gangguan elektrolit, yang bisa ditandai dengan pusing, jarang berkemih, perubahan suasana hati dan mental, lemah otot, denyut jantung lambat atau tidak beraturan
- Buang air besar berdarah atau berwarna hitam atau muntah darah