Banyak mitos tentang oat milk yang beredar luas di masyarakat. Katanya, oat milk mengandung indeks glikemik yang tinggi, sehingga bisa meningkatkan kadar gula darah. Ada lagi yang bilang bahwa oat milk lebih rendah nutrisi daripada susu sapi. Lantas, apakah hal tersebut benar?

Oat milk merupakan susu nabati yang berbahan dasar oat, yakni sejenis biji-bijian. Susu ini menjadi alternatif pengganti susu sapi yang populer, terutama bagi orang-orang yang memiliki alergi susu atau intoleransi laktosa, ataupun menjalani pola makan vegan.

Mitos dan Fakta Oat Milk yang Perlu Diketahui - Alodokter

Meski mitosnya oat milk lebih minim nutrisi daripada susu sapi, faktanya susu ini justru termasuk salah satu minuman yang bergizi karena mengandung kalsium, lho. Bahkan, oat milk juga dilengkapi dengan serat, serta bebas kolesterol dan tanpa lemak jenuh. Nilai gizinya yang tinggi membuat oat milk tak kalah dari susu sapi maupun jenis susu lainnya.

Mitos dan Fakta Seputar Oat Milk

Banyaknya mitos yang beredar mungkin membuatmu ragu untuk mengonsumsi oat milk. Nah, supaya tidak salah kaprah, berikut ini adalah beberapa mitos tentang oat milk beserta faktanya:

1. Oat milk memiliki indeks glikemik yang tinggi

Mitos tentang oat milk yang satu ini begitu ramai dibicarakan di media sosial. Katanya, oat milk mengandung indeks glikemik tinggi yang bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah, sehingga banyak orang takut untuk mengonsumsinya. 

Memang, indeks glikemik oat milk tergolong sedang, yakni 59. Namun, ibaratnya buku, indeks glikemik hanyalah sampul luarnya saja. Untuk memastikan seberapa cepat suatu makanan bisa meningkatkan kadar gula darah kamu perlu memastikan seberapa banyak karbohidrat dalam satu porsi oat milk yang dikonsumsi, tidak bisa hanya dari nilai indeks glikemik saja. 

Nah, nilai yang menunjukkan seberapa besar karbohidrat dalam satu porsi oat milk mampu menyebabkan lonjakan kadar gula darah ini disebut dengan beban glikemik (glycemic load). Beban glikemik dari oat milk cukup rendah, yaitu 4,7. Beban glikemik yang rendah berarti tidak menyebabkan kadar gula darah naik dengan cepat.

Hal ini serupa dengan semangka yang dikenal memiliki indeks glikemik tinggi, yaitu 80. Di sisi lain, beban glikemik semangka tergolong rendah, yakni 50. Dengan begitu, konsumsi semangka tidak langsung menyebabkan lonjakan kadar gula darah, asalkan tidak dikonsumsi secara berlebihan. 

Oat milk juga dapat menjadi pilihan minuman yang sehat karena rendah gula serta  mengandung karbohidrat kompleks. Namun, untuk pilihan yang lebih sehat, pastikan oat milk yang kamu konsumsi rendah gula atau tanpa pemanis tambahan, ya. 

2. Oat milk mengandung lemak jenuh yang tinggi

Ada juga yang bilang kalau oat milk mengandung lemak jenuh yang tidak baik untuk kesehatan. Lemak jenuh sendiri diketahui dapat menaikkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.  

Faktanya, karena diproses dari bahan nabati, susu oat termasuk susu yang rendah lemak jenuh dan bebas kolesterol. Oleh karena itu, oat milk tidak meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL). 

Oat milk justru mengandung serat pangan yang bisa menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Dengan begitu, minum oat milk malah bisa membantumu menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit kardiovaskuler, lho.   

3. Nutrisi oat milk lebih sedikit dibanding susu sapi

Faktanya, beberapa nutrisi dalam susu sapi juga dimiliki oleh oat milk, contohnya protein dan kalsium. Dengan begitu, oat milk tetap bisa membantu orang-orang yang tidak bisa mengonsumsi susu sapi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. 

Selain itu, oat milk juga kaya akan serat. Bahkan, jumlah serat dalam 200 ml oat milk hampir setara dengan 100 gr buah apel. Oleh karena itu, oat milk bisa menjadi pilihan minuman berserat yang membantu menjaga kesehatan saluran cerna serta mencegah sembelit. 

4. Kandungan kalsium oat milk lebih rendah daripada susu sapi

Ini hanya mitos, ya. Faktanya, beberapa produk susu oat diperkaya dengan kalsium yang jumlahnya setara dengan susu sapi. Dengan begitu, konsumsi oat milk juga bisa menjaga kesehatan dan kekuatan tulang.

Itulah beberapa mitos dan fakta seputar oat milk. Jadi, beberapa informasi yang beredar di masyarakat seputar oat milk hanyalah mitos, ya. 

Susu oat aman dikonsumsi dan bisa menjadi alternatif pengganti susu sapi bagi kamu yang tidak bisa mengonsumsi susu sapi karena kondisi medis tertentu atau menjalani diet vegan

Agar manfaatnya maksimal, pilihlah produk oat milk yang mengandung kalsium dan diperkaya dengan berbagai dan mineral, serta tanpa gula tambahan. Dengan begitu, oat milk bisa membantumu memenuhi kebutuhan nutrisi harian. 

Nah, sebelum kamu memercayai informasi yang beredar di media sosial atau masyarakat, seperti mitos seputar oat milk, periksa faktanya dulu melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi Alodokter.