Morning sickness adalah mual muntah yang terjadi saat hamil. Meski disebut morning sickness, kondisi ini tidak hanya terjadi pada pagi hari, tetapi juga di siang, sore, atau malam hari.

Sebagian besar ibu hamil mengalami morning sickness pada trimester pertama kehamilan. Walau tidak membahayakan ibu dan janin, morning sickness dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari. Pada beberapa wanita, morning sickness yang gejalanya parah bahkan dapat berlanjut menjadi hiperemesis gravidarium.

morning sickness-alodokter

Hiperemesis gravidarum merupakan mual dan muntah parah yang dialami ibu hamil. Kondisi ini rentan menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan yang drastis. Jika ibu hamil mengalami hyperemesis gravidarum, penanganan intensif perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi.

Penyebab Morning Sickness

Belum diketahui secara pasti penyebab dari morning sickness. Namun, perubahan hormon pada trimester awal kehamilan diduga berperan dalam memicu terjadinya kondisi ini.

Selain perubahan hormonal, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami morning sickness, di antaranya:

  • Mengandung atau hamil anak pertama
  • Mengandung anak kembar
  • Mengalami morning sickness di kehamilan sebelumnya
  • Memiliki anggota keluarga yang mengalami morning sickness saat hamil
  • Sering mengalami mabuk perjalanan

Selain faktor-faktor tersebut, morning sickness juga bisa disebabkan oleh penyakit dan kondisi lain, seperti stres, obesitas, penyakit liver, dan gangguan kelenjar tiroid.

Gejala Morning Sickness

Gejala utama morning sickness adalah mual dan muntah saat hamil. Walaupun lebih sering terjadi di pagi hari, tetapi ada juga Bumil yang mengeluh mual dan muntah akibat morning sickness pada malam hari.

Gejala tersebut sering dipicu oleh beberapa hal, misalnya aroma tertentu, makanan pedas, atau suhu panas. Jika muntah terjadi secara berlebihan, ibu hamil yang mengalami morning sickness juga bisa merasakan nyeri dada.

Morning sickness paling sering terjadi pada trimester pertama kehamilan atau sekitar bulan 2 dan bulan 3 kehamilan, tetapi ada juga ibu hamil yang mengalaminya sejak bulan pertama kehamilan.

Biasanya gejala kondisi ini akan mulai mereda pada pertengahan trimester kedua. Meski demikian, ada juga ibu hamil yang mengalami morning sickness sepanjang masa kehamilan.

Kapan harus ke dokter

Mual dan muntah saat hamil merupakan hal yang wajar, karena merupakan salah satu tanda kehamilan normal. Meski demikian, tetap lakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk memantau kondisi kehamilan.

Anda juga disarankan untuk memeriksakan diri lebih sering ke dokter, jika mual dan muntah selama hamil bertambah parah atau disertai gejala berikut:

  • Sakit perut
  • Demam
  • Jantung berdebar-debar
  • Pusing atau terasa akan pingsan
  • Sakit kepala yang muncul berkali-kali
  • Urine keluar sedikit atau berwarna gelap
  • Muntah yang mengandung darah atau berwarna kecoklatan
  • Tidak dapat makan dan minum sama sekali
  • Tubuh terasa sangat lelah
  • Penurunan berat badan
  • Linglung

Untuk menjaga agar kehamilan tetap sehat, ibu hamil juga perlu kontrol secara rutin ke dokter. Di bawah ini adalah rincian waktu kunjungan rutin yang perlu dilakukan selama kehamilan:

  • Minggu ke 4–28: 1 bulan sekali
  • Minggu ke 28–36: 2 minggu sekali
  • Minggu 36–40: 1 minggu sekali

Jika dirasa perlu, ibu hamil akan diminta oleh dokter untuk menjalani pemeriksaan lebih sering guna memantau kehamilan dan mencegah komplikasi kehamilan.

Diagnosis Morning Sickness

Untuk mendiagnosis morning sickness, dokter akan menanyakan keluhan yang dialami oleh ibu hamil, riwayat kesehatan sebelum kehamilan, dan penggunaan obat-obatan sebelumnya. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan kondisi ibu hamil.

Umumnya, dokter tidak memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk mendiagnosis morning sickness. Namun, tes urine atau tes darah dapat diperlukan jika dokter menduga ada penyebab atau penyakit lain yang mendasari munculnya morning sickness.

Pengobatan Morning Sickness

Pada kebanyakan kasus, morning sickness adalah kondisi yang tidak memerlukan penanganan medis khusus. Akan tetapi, ibu hamil bisa melakukan beberapa cara berikut ini untuk meredakan keluhan morning sickness:

  • Mengonsumsi makanan ringan terlebih dahulu, seperti biskuit, saat bangun tidur atau sebelum beranjak dari tempat tidur
  • Makan dalam porsi kecil, tetapi lebih sering
  • Menghindari makanan yang pedas dan berlemak
  • Minum air putih lebih banyak
  • Menghindari minuman yang berkafein
  • Mengonsumsi suplemen kehamilan tepat sebelum tidur bila ibu hamil merasa mual muncul setelah minum suplemen tersebut
  • Mencukupi kebutuhan istirahat, karena kurang istirahat juga bisa memicu mual dan muntah
  • Menghirup udara segar dan tenangkan pikiran
  • Melonggarkan bra dan selalu menggunakan pakaian yang nyaman
  • Menghindari penggunaan pengharum ruangan yang berbau menyengat
  • Menghirup aroma buah-buahan, seperti lemon, jeruk, atau mint

Apabila keluhan mual dan muntah tidak juga berkurang atau justru makin berat, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Obat-obatan dan vitamin untuk mengatasi morning sickness

Obat dan vitamin baru akan diberikan oleh dokter jika ibu hamil mengalami gejala morning sickness yang parah. Dokter akan memberikan suplemen vitamin B6 dan obat antimual, misalnya metoclopramide atau antihistamin yang aman untuk ibu hamil. Berikut ini adalah beberapa obat antihistamin yang dapat diresepkan oleh dokter:

  • Diphenhydramine
  • Dimenhydrinate
  • Metoclopramide
  • Prochlorperazine
  • Promethazine

Ibu hamil dengan morning sickness yang parah atau hiperemesis gravidarum perlu dirawat di rumah sakit agar tidak mengalami komplikasi.

Komplikasi Morning Sickness

Morning sickness umumnya tidak sampai menimbulkan komplikasi serius. Namun, jika morning sickness yang dialami ibu hamil terasa parah, hal tersebut bisa menandakan hiperemesis gravidarum. Jika telah sampai pada tahap ini, beberapa komplikasi kehamilan yang dapat terjadi adalah:

Pencegahan Morning Sickness

Morning sickness dapat dicegah dengan menghindari makanan yang bisa memicu rasa mual, seperti makanan yang terlalu pedas, panas, atau yang mengandung banyak gula. Selain itu, ibu hamil juga dianjurkan untuk makan secara perlahan, dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering.

Saat merasa mual, ibu hamil dapat mengonsumsi makanan yang asin, roti bakar, pisang, jagung, biskuit, perasan lemon, atau produk minuman dan makanan yang mengandung jahe. Jika ibu hamil merasa perlu mengonsumsi obat antimual, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.