MRCP adalah teknik pemeriksaan medis yang menggunakan teknologi MRI untuk memeriksa beberapa organ dalam, seperti hati, pankreas, empedu, dan saluran empedu. Prosedur pemeriksaan ini biasanya dilakukan ketika pasien mengalami keluhan sakit perut tanpa penyebab yang jelas.
Berbeda halnya dengan ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography), MRCP (magnetic resonance cholangiopancreatography) adalah prosedur pemeriksaan tanpa melibatkan pembedahan (noninvasif) dan tidak menggunakan radiasi. Dokter hanya akan mengambil gambar organ dengan teknologi magnet dan gelombang radio.
Oleh karena itu, prosedur pemeriksaan MRCP sejatinya memiliki risiko yang sangat minim. Itulah mengapa banyak orang yang memilih prosedur pemeriksaan MRCP ketimbang ERCP.
MRCP dan Kegunaannya
MRCP pada dasarnya berfungsi untuk melihat struktur dari organ maupun kelenjar pencernaan. Dengan begitu, dokter bisa mendiagnosis penyakit atau gangguan yang terjadi pada organ-organ tersebut.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa dideteksi melalui prosedur MRCP:
1. Gangguan pada pankreas
MRCP dapat mendeteksi beberapa gangguan yang bisa terjadi pada pankreas, seperti penyakit pankreatitis, kanker pankreas, dan insufisiensi pankreas. Gangguan-gangguan ini memiliki beberapa gejala, seperti nyeri di area perut, sering mual, dan muntah.
2. Gangguan pada empedu
MRCP mampu mendeteksi gangguan yang terjadi pada kandung empedu. Gangguan pada organ ini yang bisa dideteksi melalui MRCP antara lain batu empedu, tumor empedu, dan peradangan pada kandung empedu. Kondisi ini umumnya ditandai dengan nyeri di area perut bagian dalam.
3. Gangguan pada saluran empedu
Gangguan pada saluran empedu juga dapat dideteksi melalui prosedur MRCP. Terdapat beberapa gangguan pada saluran empedu yang bisa dideteksi melalui prosedur MRCP, seperti peradangan saluran empedu (cholangitis), tersumbatnya saluran empedu oleh batu empedu, serta tumor dan infeksi pada saluran empedu.
4. Penyakit liver
Selain empedu dan salurannya, prosedur pemeriksaan ini dapat mendeteksi penyakit atau gangguan yang terjadi pada liver. Organ yang satu ini merupakan organ yang berfungsi untuk menghasilkan protein yang berperan dalam proses pembekuan darah, membuang produk limbah, dan membantu mencerna makanan.
MRCP dan Prosedurnya
Prosedur pemeriksaan ini sebenarnya cukup sederhana dan tidak membutuhkan waktu yang lama, yaitu hanya sekitar 15 menit. Pada hari pemeriksaan, dokter biasanya akan meminta pasien untuk tidak makan dan minum.
Sebelum prosedur dimulai, pasien akan diminta untuk melepaskan pakaian dan semua aksesoris yang terbuat dari logam. Hal ini penting karena bahan logam dapat mengganggu mesin pemindaian saat pengambilan gambar.
Setelah itu, pemeriksaan MRCP akan dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
- Pasien akan diminta untuk berbaring di tempat yang sudah disediakan
- Petugas kesehatan akan memberikan pelindung telinga untuk menghindari suara bising yang dikeluarkan mesin pemeriksaan
- Petugas kesehatan akan menempelkan perangkat lunak ke perut pasien untuk mengontrol kondisi pasien selama proses pemindaian
- Pasien akan mendapatkan suntikan cairan kontras pada pembuluh darah di lengan
- Alat pemindaian akan mulai bergerak dan mengambil beberapa gambar yang dibutuhkan
Selama pemeriksaan berlangsung, pasien hanya perlu diam dan mengikuti arahan dari petugas kesehatan, seperti menarik, membuang, dan menahan napas. Hal ini dilakukan agar pemeriksaan dapat berjalan dengan maksimal, sehingga menghasilkan gambar organ yang jelas.
Setelah pemeriksaan selesai dilakukan, pasien mungkin akan merasakan beberapa keluhan, seperti sakit kepala, mual, dan sedikit pusing. Meski begitu, tidak ada perawatan khusus setelah prosedur pemeriksaan ini dilakukan. Dengan begitu, pasien biasanya akan diperbolehkan untuk langsung pulang.
MRCP dan Risikonya
MRCP adalah prosedur pemeriksaan yang memiliki risiko lebih rendah dibandingkan dengan ERCP karena tidak melibatkan pembedahan. Meskipun begitu, MRCP tetap memiliki risiko, terutama jika dalam pelaksanaannya menggunakan cairan kontras.
Pada beberapa orang, cairan tersebut bisa menimbulkan reaksi alergi berupa gatal-gatal, pembengkakan, dan sesak napas.
Perlu diingat, Anda perlu memberi tahu dokter jika sedang hamil sebelum melakukan MRCP, sehingga dokter dapat mempertimbangkan dan memastikan keamanannya. Pemeriksaan MRCP pada wanita hamil memerlukan pertimbangan khusus untuk meminimalkan risiko terhadap janin dan dokter mungkin akan mencari alternatif pemeriksaan lain jika diperlukan.
Setelah mengetahui informasi seputar pemeriksaan MRCP, Anda tidak perlu lagi khawatirkan terkait prosedur pemeriksaan ini. MRCP tergolong aman dan kecil kemungkinan menimbulkan risiko pada tubuh.
Namun, jika Anda masih ragu untuk menjalaninya dan ingin memastikan keamanannya bagi kondisi kesehatan Anda, tidak ada salahnya untuk bertanya dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Dokter akan menilai dan memastikan apakah MRCP sesuai untuk Anda, serta memberikan penjelasan lebih lanjut tentang prosedur ini.