Berkeringat memang hal yang umum dialami oleh semua orang. Namun, mudah berkeringat bisa menjadi gejala adanya kondisi medis tertentu yang memerlukan perhatian khusus, mulai dari obesitas hingga tuberkulosis.
Berkeringat adalah proses alami untuk menjaga suhu tubuh tetap normal. Sebab, suhu tubuh yang terlalu tinggi dapat menimbulkan dampak serius, salah satunya adalah heat stroke. Namun, tubuh yang mudah berkeringat juga perlu mendapat perhatian karena bisa jadi merupakan gejala dari kondisi medis tertentu.
Penyebab Mudah Berkeringat
Berikut ini adalah beberapa hal yang menyebabkan tubuh mudah berkeringat:
1. Hiperhidrosis
Hiperhidrosis membuat seseorang mudah berkeringat di telapak tangan, telapak kaki, ketiak, dan wajah meskipun tidak sedang melakukan kegiatan fisik yang berat. Hal ini disebabkan oleh aktivitas saraf yang memicu peningkatan kerja kelenjar keringat, sehingga penderita hiperhidrosis menjadi mudah berkeringat.
Kondisi di atas biasanya turun-menurun dalam keluarga, sehingga dianggap sebagai bawaan genetik. Selain itu hiperhidrosis juga bisa disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti diabetes, menopause, atau akibat konsumsi obat-obatan.
2. Menopause
Perubahan hormon yang terjadi saat menopause menimbulkan rasa panas di wajah, dada, dan kepala (hot flashes). Kondisi ini menyebabkan wanita menopause menjadi mudah berkeringat di bagian-bagian tersebut.
Selain hot flashes, perubahan hormon juga menyebabkan wanita yang sedang mengalami menopause menjadi mudah berkeringat di malam hari.
3. Obesitas
Obesitas adalah penyakit kronis yang ditandai dengan penumpukan lemak pada tubuh. Penumpukan lemak inilah yang menyebabkan penderitanya menjadi mudah berkeringat dalam jumlah yang banyak.
4. Hipoglikemia
Hipoglikemia atau kondisi rendahnya gula darah adalah salah satu faktor yang menyebabkan penderita diabetes menjadi mudah berkeringat. Saat kadar gula darah terlalu rendah, produksi hormon adrenalin pada penderita diabetes akan meningkat sehingga menjadi mudah berkeringat. Kondisi ini umumnya terjadi di malam hari.
5. Gangguan kecemasan
Penderita gangguan kecemasan biasanya menjadi mudah berkeringat saat gangguan kecemasan menyerang. Keringat dapat muncul di seluruh bagian tubuh, tetapi lebih sering muncul di bagian telapak tangan, telapak kaki, wajah, dan ketiak.
6. Tuberkulosis
Infeksi bakteri yang menyerang bagian paru-paru ini diketahui juga dapat menyebabkan penderitanya mudah berkeringat, terutama pada malam hari. Selain mudah berkeringat di malam hari, tuberkulosis juga ditandai dengan batuk yang bertahan lebih dari 3 minggu, batuk darah, dan sakit pada dada akibat batuk terus-menerus.
7. Endokarditis
Endokarditis adalah infeksi pada lapisan dalam jantung yang salah satu gejalanya adalah mudah berkeringat di malam hari. Gejala lain yang dialami oleh penderita endokarditis meliputi demam atau menggigil, kulit pucat, nyeri otot atau sendi, mual, dan rasa penuh pada perut bagian kiri atas.
8. Osteomielitis
Sama seperti kedua penyakit sebelumnya, osteomielitis atau infeksi tulang juga ditandai dengan mudah berkeringat pada malam hari. Keringat malam diikuti dengan gejala-gejala lain, seperti nyeri, kemerahan, serta bengkak pada bagian yang terinfeksi, dan demam yang disertai menggigil.
9. Obat-obatan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konsumsi obat-obatan juga dapat membuat tubuh mudah berkeringat. Jenis obat-obatan tersebut di antaranya adalah obat diabetes, antidepresan, dan obat-obatan pada terapi pengganti hormon.
Selain kondisi di atas, faktor lain yang menyebabkan seseorang mudah berkeringat meliputi:
- Gangguan autoimun
- HIV dan AIDS
- Leukimia
- Gangguan tiroid
- Gejala withdrawal pada pecandu alkohol atau narkoba
Cara Mencegah Tubuh Mudah Berkeringat
Ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk mencegah tubuh mudah berkeringat, di antaranya adalah:
1. Gunakan pakaian yang tidak panas
Untuk mencegah tubuh mudah berkeringat, kenakanlah pakaian yang longgar dan terbuat dari bahan yang tidak panas, misalnya katun.
Selain jenis bahan, perhatikan pula warna pakaian yang dikenakan. Mengenakan pakaian berwarna terang di siang hari lebih baik dalam mencegah keringat berlebih. Pasalnya, warna-warna terang mampu mencegah tubuh menyerap sinar matahari, sehingga suhu tubuh menjadi tidak begitu panas.
2. Hindari konsumsi makanan dan minuman yang memicu keringat
Hindari konsumsi makanan yang membuat tubuh mudah berkeringat, misalnya makanan pedas. Sebab, tubuh manusia merespon sensasi pedas dengan mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
Selain makanan pedas, minuman beralkohol dan berkafein juga perlu dihindari. Minuman yang mengandung kedua zat tersebut akan memicu tubuh mudah berkeringat.
3. Gunakan antiperspiran
Antiperspiran adalah produk untuk mencegah keringat berlebih di kulit. Antiperspiran umumnya tersedia dalam bentuk roll on yang pemakaiannya dioleskan ke ketiak. Gunakan antiperspiran sebelum melakukan aktivitas yang menimbulkan keringat, seperti olahraga, maupun sebelum tidur di malam hari.
4. Jaga ruangan tetap sejuk
Jagalah ruangan tempat Anda beraktivitas maupun beristirahat tetap sejuk guna mencegah tubuh mudah berkeringat. Anda dapat meletakkan baskom berisi es batu di depan kipas angin supaya sirkulasi udara tetap terjaga.
Jika memungkinkan, tutuplah tirai di ruangan untuk mencegah masuknya sinar matahari yang menyebabkan ruangan menjadi panas di siang hari.
Jika cara-cara sederhana di atas tidak membantu meredakan keringat dan kondisi mudah berkeringat yang terjadi membuat Anda sering mengalami infeksi kulit, bahkan disertai dengan nyeri dada, mual, atau pusing, segeralah kunjungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang sesuai.