Myringotomy adalah operasi untuk melubangi gendang telinga atau membran timpani. Dalam prosedur ini, dokter akan membuat sayatan kecil pada gendang telinga untuk mengeluarkan cairan yang menumpuk di telinga tengah.
Myringotomy umumnya dilakukan untuk mengatasi otitis media yang berulang maupun berlangsung lama. Otitis media adalah infeksi telinga tengah yang dapat menyebabkan penumpukan cairan dan nyeri yang cukup berat.
Tabung ini berfungsi untuk mengalirkan udara ke telinga tengah serta mencegah penumpukan cairan berulang di area tersebut.
Tujuan dan Indikasi Myringotomy
Untuk menentukan myringotomy, dokter akan menanyakan keluhan yang dialami pasien dan memeriksa kondisi telinganya dengan otoskop. Dokter juga mungkin akan melakukan tes pendengaran, serta timpanogram, yaitu pemeriksaan untuk mengukur seberapa baik respons gendang telinga terhadap perubahan tekanan.
Myringotomy bertujuan untuk mengeluarkan cairan yang menumpuk di telinga tengah. Cairan yang dikeluarkan dapat berupa air, darah, atau nanah. Myringotomy juga bisa dilakukan untuk tujuan berikut:
- Memulihkan gangguan pendengaran akibat penumpukan cairan
- Mengatasi infeksi telinga yang tidak membaik dengan pengobatan lainnya
- Mengambil sampel cairan dari telinga tengah, untuk mendeteksi apakah ada bakteri atau virus yang menginfeksi
Myringotomy bisa dilakukan pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Namun, dokter THT umumnya akan melakukan myringotomy pada seseorang yang mengalami kondisi berikut:
- Infeksi telinga tengah ( atau berlangsung lama
- Perdarahan di telinga akibat cedera, infeksi yang parah, atau gendang telinga pecah
- Gangguan pendengaran
- Gangguan keseimbangan
- Nyeri telinga akibat perubahan tekanan udara secara drastis (barotrauma)
Khusus pada anak-anak, myringotomy juga bisa dilakukan untuk mengatasi otitis media pada anak yang mengalami kondisi di bawah ini:
- Gangguan pendengaran
- Keterlambatan bicara
- Penurunan prestasi di sekolah
- Autisme
- Kelainan pada tulang tengkorak dan wajah (craniofacial disorder), yang mengganggu fungsi saluran eustachius dalam menyamakan tekanan dari dalam dan luar telinga
Peringatan dan Larangan Myringotomy
Meski umumnya bisa dijalani oleh siapa saja, myringotomy tidak dapat dilakukan pada pasien yang memiliki tumor atau kelainan pembuluh darah di telinga tengah. Selain itu, dokter mungkin akan menunda prosedur myringotomy jika pasien menjalani radioterapi, terutama di area kepala atau leher.
Sebelum Myringotomy
Sebelum menjalani myringotomy, pasien perlu memberi tahu beberapa hal berikut ini:
- Obat-obatan yang sedang dikonsumsi
- Penyakit yang pernah atau sedang diderita oleh pasien maupun keluarganya
- Riwayat alergi terhadap bahan lateks, perekat, antiseptik, maupun obat-obatan, seperti antibiotik atau obat bius
Pasien umumnya akan diminta untuk tidak makan dan minum setelah tengah malam sebelum operasi. Pasien juga akan dianjurkan untuk mengajak keluarga atau teman terdekat agar tidak perlu berkendara sendiri.
Prosedur Myringotomy
Myringotomy bisa dilakukan di rumah sakit terdekat. Meski bisa dilakukan dengan bius lokal (pasien terjaga), myringotomy umumnya didahului dengan bius total (pasien tidur). Selama prosedur berlangsung, dokter akan memantau detak jantung, tekanan darah, serta laju pernapasan pasien.
Setelah obat bius bekerja, dokter akan melakukan beberapa tahapan myringotomy, yaitu:
- Memiringkan kepala pasien ke arah telinga yang tidak dioperasi
- Memantau kondisi saluran telinga dengan mikroskop
- Menahan saluran telinga agar membuka dengan alat yang disebut spekulum
- Membersihkan kotoran telinga hingga gendang telinga terlihat jelas
- Menyayat gendang telinga sebesar 3–5 mm
- Menyedot cairan dari telinga tengah
- Memasukkan tabung kecil ke dalam lubang gendang telinga jika myringotomi dilakukan bersama timpanostomi
Setelah prosedur di atas selesai, dokter akan menutup telinga dengan kain kasa. Sayatan yang dibuat di gendang telinga tidak perlu dijahit, karena akan menutup dengan sendirinya dalam 4 minggu, atau 6–12 minggu jika dilakukan pemasangan tabung (timpanostomi).
Keseluruhan prosedur myringotomy umumnya berlangsung selama 15–20 menit.
Setelah Myringotomy
Pasien yang telah menjalani myringotomy akan dibawa ke ruang perawatan. Selama masa pemulihan, dokter akan memantau kondisi pasien yang masih dalam efek obat bius. Dokter juga akan memastikan pasien tidak mengalami komplikasi.
Setelah sadar, pasien mungkin akan merasa lebih lelah dan mengantuk sepanjang hari. Pasien juga akan merasakan telinganya tersumbat sesuatu. Namun, kondisi ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari.
Pada kebanyakan kasus, dokter sudah memperbolehkan pasiennya untuk beraktivitas kembali 1–2 hari setelah menjalani operasi. Dokter juga akan memberi tahu beberapa hal yang perlu dilakukan pasien setelah menjalani myringotomy, yaitu:
- Menjalani pemeriksaan ke dokter 2–3 minggu setelah operasi
- Mengonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan dokter, misalnya antibiotik
- Mengganti kain kasa secara teratur
- Tidak menenggelamkan kepala ke dalam air
- Menggunakan penyumbat telinga (earplug) ketika berenang
Pasien umumnya akan pulih dalam 4 minggu. Khusus pada pasien yang menjalani myringotomy dengan timpanostomi, tabung yang telah dipasang di gendang telinga harus dilepas setelah 12 minggu.
Komplikasi atau Efek Samping Myringotomy
Sama seperti prosedur operasi lainnya, myringotomy dapat menimbulkan beberapa komplikasi. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat prosedur ini adalah:
- Lubang permanen akibat sayatan yang tidak tertutup
- Gendang telinga mengeras sehingga terjadi gangguan pendengaran
- Cedera pada saluran telinga
- Perdarahan berat
- Infeksi
- Cairan telinga keluar terus-menerus
Segera ke dokter jika mengalami gejala-gejala berikut ini:
- Nyeri yang tidak membaik meski telah diobati
- Telinga kemerahan atau bengkak
- Keluar cairan atau darah dari telinga
- Tanda-tanda infeksi, seperti demam atau mengginggil
- Gangguan pendengaran
- Mual dan muntah
- Batuk
- Sesak napas
- Nyeri dada