Mythomania adalah kebiasaan berbohong yang sudah tidak wajar. Bedanya dengan bohong biasa, orang dengan mythomania tidak bisa mengendalikan keinginannya untuk berbohong, bahkan tanpa alasan yang jelas.
Pada kondisi mythomania, seseorang kerap menceritakan dirinya sebagai ‘korban’ atau ‘penolong’ dalam situasi kompleks yang dikarangnya sendiri. Kebiasaan ini dilakukan tanpa alasan apa pun dan sering kali tidak diiringi kekhawatiran bahwa ia akan ketahuan berbohong.
Berbeda dengan mythomania, kebohongan biasa dilandasi alasan yang masih masuk akal dan sengaja dilakukan untuk menipu atau mengelabui orang lain. Biasanya, seseorang berbohong dengan tujuan agar tidak menyakiti perasaan orang lain, menutupi kelakuan buruk, atau menghindari masalah.
Ketahui Penyebab Mythomania
Perlu diketahui bahwa orang dengan mythomania umumnya tidak berencana untuk berbohong, tetapi ini merupakan sesuatu yang terjadi begitu saja. Mythomania biasanya dimulai saat seseorang berusia remaja dan berlanjut hingga bertahun-tahun, bahkan seumur hidup.
Penelitian yang membahas penyebab mythomania masih terbatas. Namun, kondisi ini diketahui berkaitan dengan kondisi kesehatan mental, seperti:
- Gangguan kepribadian antisosial, kecenderungan berbohong untuk mendapatkan simpati maupun mengelak dari tuduhan
- Borderline personality disorder (BPD), kecenderungan berbohong untuk menghindari penolakan atau pengabaian dari orang lain
- Narcissistic personality disorder, kecenderungan berbohong untuk mendapatkan sesuatu dari orang lain, membela diri yang salah, atau keluar dari masalah
Bagi sebagian orang, mythomania juga bisa disebabkan oleh trauma masa kecil, misalnya pelecehan. Hal ini biasanya berkembang sebagai coping mechanism untuk menyelesaikan masalah.
Berbagai Tanda Mythomania
Jika berbohong dan terkesan mengada-ada adalah suatu kebiasaan yang sulit dikendalikan, perilaku ini bisa dianggap mythomania. Beberapa riset menyatakan bahwa mythomania cenderung mengatakan 5 kebohongan atau lebih setiap hari selama lebih dari 6 bulan.
Beberapa tanda mythomania yang bisa dikenali meliputi:
- Sering berbicara tentang pengalaman atau pencapaian yang membuatnya tampak hebat
- Seolah-olah menjadi korban dalam banyak cerita untuk mencari simpati
- Ceritanya cenderung rumit, dramatis, dan sangat detail
- Sering mengaku memiliki penyakit yang mengancam nyawa meski sebenarnya tidak dimiliki
- Sering menghindari pertanyaan atau menanggapi pertanyaan dengan cepat, tetapi tanggapannya tidak jelas dan tidak menjawab
- Selalu berbohong untuk mengesankan orang lain, seperti mengatakan dirinya berhubungan dengan orang terkenal
- Terus berbohong, bahkan ketika dihadapkan dengan kebenaran
Mendeteksi mythomania sebenarnya tidak mudah, karena tidak semua kebohongan yang diceritakan orang yang memilikinya berlebihan atau tampak “terlalu bagus”. Saat berbicara, mythomania biasanya memperlihatkan tanda-tanda kecemasan dan bersikap defensif.
Perlu diketahui bahwa orang dengan mythomania sering mempercayai kebohongan mereka sendiri hingga hal tersebut seperti terasa nyata.
Cara Menghadapi Seorang Mythomania
Untuk menghadapi seseorang dengan mythomania, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Bersikap tenang dan jangan marah
Meski terasa menjengkelkan, usahakan untuk tetap tenang dan jangan marah saat menghadapi orang yang memang Anda tahu sering berbohong.
Jika memungkinkan, cobalah untuk tidak mudah percaya atau sebaiknya jangan langsung menyalahkan mereka. Dengarkan saja cerita yang ia bicarakan. Anda boleh saja sesekali menanggapinya dengan tegas, tetapi tetaplah jaga emosi, ya.
2. Cobalah untuk menetapkan batasan yang sehat
Jika merasa lelah dibohongi, tidak apa-apa bila Anda ingin membatasi interaksi dengan seorang mythomania. Anda bisa memberitahu bahwa Anda tidak ingin berbicara dengannya bila tidak jujur.
Namun, Anda sebaiknya jangan melakukan ini dengan harapan bahwa mereka akan berubah dan mengatakan yang sebenarnya.
3. Bersikap suportif
Anda boleh saja sesekali menghindar atau membatasi percakapan dengan orang yang sering berbohong. Namun, alangkah lebih baik bila Anda tidak sepenuhnya menjauhi orang tersebut dan tetap bersikap suportif.
Salah satu cara memberikan dukungan bagi orang dengan mythomania adalah menyampaikan bahwa mereka tidak perlu bersusah payah membuat Anda takjub. Beri tahu pula bahwa Anda sangat menghargai diri mereka apa adanya.
4. Hentikan percakapan dan coba katakan kebenaran
Saat seorang mythomania berbohong dan dihadapkan dengan kebenarannya, mereka cenderung akan menyangkal dan mungkin menjadi marah atas tuduhan tersebut.
Jika situasi memanas, jangan takut untuk mengatakan kebenaran dengan bukti dan fakta yang nyata. Saat Anda melakukan hal ini, seorang mythomania mungkin akan terus mencoba untuk memanipulasi keadaan bahwa ia benar.
Nah, daripada menghabiskan energi untuk melawannya terus, Anda lebih dianjurkan untuk menghentikan pembicaraan dan mengatakan bahwa Anda paham bagian mana yang fakta dan bukan.
5. Sarankan mencari bantuan medis
Tanpa menghakimi atau mempermalukan, Anda bisa menyarankan orang yang diduga mythomania untuk mendapatkan bantuan profesional.
Agar ia tidak tersinggung, katakanlah bahwa Anda menyarankan hal ini karena peduli dengannya dan Anda khawatir bahwa perilakunya ini disebabkan oleh kondisi tertentu yang memerlukan penanganan khusus. Pasalnya, kemungkinan besar kebiasaan berbohong ini adalah gejala dari suatu masalah lain yang bisa diobati.
Seorang mythomania bisa dibilang “pendongeng” dan “pemain” yang hebat. Mereka biasanya tahu bagaimana memikat orang dengan menceritakan kisah yang fantastis. Mythomania bisa saja diatasi bila penderitanya menyadari bahwa hal-hal yang dibicarakannya tidak benar dan memiliki motivasi untuk berubah.
Jika Anda menyadari adanya tanda-tanda mythomania pada orang terdekat, sebaiknya ajaklah untuk berkonsultasi dengan psikolog agar bisa diberikan penanganan yang tepat. Beberapa pilihan terapi mythomania biasanya meliputi psikoterapi, konseling rutin, atau obat antipsikotik.