Natrium bikarbonat adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengatasi asidosis metabolik, yaitu suatu kondisi di mana ada terlalu banyak asam dalam cairan tubuh. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengatasi asam lambung berlebih.
Natrium bikarbonat merupakan senyawa yang cukup sering hadir dalam keseharian kita. Bahan ini dapat kita temukan sebagai pengembang dalam bentuk baking soda atau soda kue. Namun dalam dunia medis, natrium bikarbonat memiliki manfaat yang berbeda.
Natrium bikarbonat sering dimanfaatkan dokter sebagai penetral asam dalam tubuh. Senyawa ini bekerja dengan mengurai diri menjadi natrium dan bikarbonat di dalam air, sehingga larutan menjadi bersifat basa dan mampu menetralkan asam.
Selain untuk asidosis metabolik dan asam lambung, natrium bikarbonat juga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki pH urine yang terlalu asam. Kondisi urine yang terlalu asam dapat meningkatkan risiko terjadinya batu ginjal. Natrium bikarbonat digunakan untuk mencegah hal ini terjadi.
Merek dagang natrium bikarbonat: Sodium Bicarbonate, Meylon 84-BP, dan Novonate 8,4%.
Apa itu Natrium Bikarbonat
Golongan | Obat resep |
Kategori | Elektrolit pengubah PH urine (alkalinizing agent) dan antasida |
Manfaat | Menetralisir asam darah berlebih, menetralisir urine yang terlalu asam, dan menetralisir asam lambung berlebih. |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Natrium Bikarbonat untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Natrium bikarbonat belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet dan cairan suntik |
Peringatan Sebelum Menggunakan Natrium Bikarbonat
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan natrium bikarbonat, antara lain:
- Jangan menggunakan obat ini jika Anda memiliki alergi terhadap natrium bikarbonat.
- Jangan gunakan obat ini bila Anda sedang menjalani diet rendah garam, karena obat ini mengandung natrium (garam).
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, gangguan ginjal, penyakit hati, buang air besar berdarah, hipertensi, gangguan keseimbangan elektrolit (hipokalsemia, hipernatremia, hipokloridia), edema paru, atau edema tungkai.
- Jangan memberikan obat ini kepada anak-anak berusia di bawah 12 tahun, kecuali atas petunjuk dokter.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan natrium bikarbonat.
Dosis dan Aturan Pakai Natrium Bikarbonat
Berikut adalah dosis umum penggunaan natrium bikarbonat berdasarkan kondisi pasien:
- Asidosis metebolik kronis: 325–2.000 mg, 1–4 kali sehari.
- Alkalinisasi urine untuk mencegah terjadinya batu ginjal akibat asam urat: dosis awal 4.000 mg, lalu 1.000–2.000 mg setiap 4 jam. Dosis maksimal 16.000 mg sehari.
- Sakit maag: 1.000–5.000 mg, setiap 4–6 jam.
Untuk mengatasi keadaan penumpukan asam darah yang berat, dokter akan memberikan natrium bikarbonat yang dimasukkan ke dalam suntikan atau cairan infus. Dosis obat dan cara pemberiannya akan ditentukan dokter.
Cara Menggunakan Natrium Bikarbonat dengan Benar
Gunakan natrium bikarbonat sesuai dengan aturan pada kemasan atau petunjuk dokter. Tablet natrium bikarbonat dapat langsung ditelan dengan bantuan segelas air putih.
Jika Anda menggunakan natrium bikarbonat sebagai obat sakit maag, konsumsi obat ini 1–2 jam sesudah makan. Bila digunakan untuk mengobati kondisi lain, obat ini bisa dikonsumsi langsung ataupun dengan makanan. Jangan mengonsumsi obat saat perut penuh dengan makanan.
Jangan menggunakan natrium bikarbonat bersama susu atau produk susu, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, beri jarak setidaknya 1–2 jam antar obat tersebut dan natrium bikarbonat.
Jangan menggunakan natrium bikarbonat selama lebih dari 2 minggu. Jika gejala yang dialami tidak membaik setelah mengonsumsi obat ini, segera hubungi dokter.
Bila lupa mengonsumsi natrium bikarbonat, segera konsumsi jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Simpan natrium bikarbonat pada suhu ruangan, di tempat yang kering, dan terhindar dari sinar matahari secara langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Natrium Bikarbonat dengan Obat Lain
Interaksi yang dapat terjadi jika natrium bikarbonat digunakan bersama obat-obatan tertentu adalah:
- Penurunan penyerapan tetracycline, rifampicin, chloroquine, obat golongan phenothiazines, atau phenytoin oleh tubuh jika digunakan bersamaan atau dalam waktu dekat dengan natrium bikarbonat
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari amfetamin, ephedrine, quinidine, atau quinine
- Peningkatan risiko terjadinya alkalosis hipokloremik, yaitu kondisi darah yang menjadi basa karena kekurangan klorida, jika digunakan dengan diuretik, seperti furosemide dan hydrochlorothiazide
- Penurunan efektivitas ampicillin, aspirin, dolutegravir, lithium, pazopanib, methotrexate, sukralfat, suplemen zat besi, dan obat antijamur golongan azole, seperti ketoconazole dan fluconazole
Efek Samping dan Bahaya Natrium Bikarbonat
Efek samping yang berpotensi muncul setelah menggunakan natrium bikarbonat antara lain:
- Mual
- Cepat merasa haus
- Perut kembung
- Kram perut
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau semakin parah. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Berat badan naik drastis
- Bengkak di tangan, pergelangan kaki, atau kaki
- Dada terasa sakit
- Kejang
- Sakit kepala parah
- Tidak nafsu makan
- Urine berdarah
- Suasana hati atau mental berubah, misalnya menjadi linglung, mudah marah, atau gangguan ingatan
- Buang air besar berdarah atau berwarna hitam dan berbentuk seperti aspal
- Muntah yang terlihat seperti bubuk kopi