Neozep Forte adalah obat yang digunakan untuk meredakan gejala flu, seperti sakit kepala, demam, hidung tersumbat, dan bersin-bersin. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet.
Tiap kaplet Neozep Forte mengandung 30 mg pseudoephedrine, 25 mg diphenhydramine, dan 500 mg paracetamol. Kandungan pseudoephedrine di dalam Neozep Forte bermanfaat sebagai dekongestan yang dapat melegakan hidung tersumbat.
Diphenhydramine di dalam obat ini merupakan antihistamin yang berguna untuk mengatasi gejala pilek, bersin, atau mata berair yang disebabkan oleh reaksi alergi atau flu. Sementara itu, kandungan paracetamol dapat membantu mengatasi sakit kepala dan menurunkan demam.
Apa Itu Neozep Forte
Golongan | Obat bebas terbatas |
Kategori | Obat penurun panas, pereda nyeri, dekongestan, dan antihistamin |
Manfaat | Meredakan gejala flu |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia di atas 6 tahun |
Neozep Forte untuk ibu hamil | Obat yang mengandung pseudoephedrine disarankan untuk dihindari pada kehamilan trimester pertama, karena berisiko menyebabkan cacat janin. |
Pada trimester lain, obat dengan kandungan ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang didapat melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Neozep Forte untuk ibu menyusui | Kandungan paracetamol dan pseudoephedrine di dalam obat ini dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Neozep Forte
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi Neozep Forte:
- Jangan mengonsumsi Neozep Forte jika Anda alergi terhadap paracetamol, pseudoephedrine, atau diphenhydramine.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda pernah atau sedang menderita hipertensi, defisiensi enzim G6PD, penyakit liver, penyakit ginjal, diabetes, glaukoma, pembesaran prostat, penyakit tiroid, asma, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
- Jangan minum Neozep Forte jika Anda baru menjalani terapi dengan monoamine oxidase inhibitors (MAOI), seperti isocarboxazid atau tranylcypromine, dalam kurun waktu 14 hari terakhir.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Neozep Forte, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah Anda mengonsumsi Neozep Forte, karena obat ini bisa menyebabkan pusing atau kantuk.
- Konsultasikan penggunaan Neozep Forte dengan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan kepada dokter perihal penggunaan Neozep Forte jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, suplemen, atau obat herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi Neozep Forte jika direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
- Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping lebih serius setelah mengonsumsi Neozep Forte.
Dosis dan Aturan Pakai Neozep Forte
Berikut adalah rincian dosis umum pemakaian Neozep Forte yang dianjurkan:
- Dewasa: 1–2 tablet, 3–4 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: ½–1 tablet, 3–4 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Neozep Forte dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan sebelum minum Neozep Forte. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa seizin dokter.
Neozep Forte dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telan tablet dengan bantuan air putih.
Jika lupa mengonsumsi Neozep Forte, segera minum obat ini bila jeda dengan jadwal berikutnya tidak terlalu dekat. Apabila sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Bila dalam 3 hari gejala tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Simpan Neozep Forte di tempat kering dan sejuk yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Neozep Forte dengan Obat Lain
Neozep Forte mengandung paracetamol, pseudoephedrine, atau diphenhydramine. Bahan-bahan ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti:
- Penurunan efektivitas paracetamol jika digunakan dalam waktu yang bersamaan dengan cholestyramine
- Peningkatan risiko terjadinya pusing, kantuk, dan sulit berkonsentrasi jika digunakan dengan obat anticemas atau obat alergi (antihistamin)
- Penurunan efektivitas antihipertensi
- Peningkatan risiko terjadinya krisis hipertensi dan efek samping yang fatal jika digunakan bersama obat golongan MAOI
Untuk mencegah terjadinya interaksi di atas, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi Neozep Forte bersama dengan obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Neozep Forte
Kandungan paracetamol, pseudoephedrine, atau diphenhydramine di dalam Neozep Forte dapat menyebabkan beberapa efek samping berikut:
- Pusing
- Kantuk
- Susah tidur
- Sakit kepala
- Mual atau muntah
- Mulut kering
- Sembelit
Konsultasikan dengan dokter jika keluhan yang Anda alami tidak membaik atau malah memburuk. Segera cari pertolongan medis jika terjadi reaksi alergi atau efek samping lebih serius, seperti:
- Kejang
- Memar atau perdarahan yang tidak biasa
- Detak jantung cepat atau tidak beraturan
- Cemas
- Sulit buang air kecil
- Rasa lelah yang tidak biasa
- Penyakit kuning