Nepatic adalah obat untuk mengatasi kejang pada penderita epilepsi. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi nyeri neuropati atau nyeri saraf pada kondisi tertentu, seperti diabetes, sindrom kaki gelisah, dan herpes zoster.

Nepatic merupakan kelompok obat antikejang atau antikonvulsan yang mengandung gabapentin. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi rangsangan saraf di otak yang menyebabkan kejang serta mengurangi rasa sakit sehingga juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati nyeri saraf

Nepatic

Perlu diingat bahwa Nepatic tidak dapat digunakan untuk menyembuhkan epilepsi. Obat ini hanya berperan meredakan kejang selama dikonsumsi secara rutin. 

Apa Itu Nepatic

Bahan aktif  Gabapentin 300 mg
Golongan Obat resep
Kategori Antikonvulsan atau antikejang
Manfaat Mengatasi kejang epilepsi dan nyeri saraf akibat diabetes, sindrom kaki gelisah, dan herpes zoster.
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia ≥6 tahun
Nepatic untuk ibu hamil  Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Nepatic untuk ibu menyusui Obat ini dapat terserap ke dalam ASI. Ibu menyusui disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi Nepatic. 
Bentuk obat Kapsul

Peringatan sebelum Menggunakan Nepatic 

Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi Nepatic: 

  • Bicarakan kepada dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Nepatic tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap gabapentin. 
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita diabetes, penyakit ginjal, gangguan pernapasan, atau kejang karena penyakit lain. 
  • Beri tahu dokter bila Anda sedang menjalani cuci darah atau dialisis secara rutin. 
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau mengalami gangguan suasana hati, depresi, maupun pernah berpikir atau melakukan percobaan bunuh diri
  • Bicarakan kepada dokter terkait penggunaan Nepatic pada orang usia 65 tahun ke atas karena risikonya untuk mengalami efek samping cenderung lebih tinggi. 
  • Diskusikan kepada dokter jika Anda sedang mengonsumsi atau pernah menjadi pecandu alkohol. Sampaikan pula kepada dokter jika Anda pernah kecanduan narkotika. 
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani diet kalium atau natrium karena obat ini mengandung kedua mineral tersebut. 
  • Informasikan kepada dokter bila Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. 
  • Pastikan untuk berbicara kepada dokter mengenai konsumsi obat lain, termasuk produk herbal guna mencegah terjadinya interaksi obat. 
  • Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan setelah minum Nepatic. Obat ini bisa menyebabkan pusing, kantuk, dan lelah.
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi Nepatic. 

Dosis dan Aturan Pakai Nepatic

Dokter akan menjelaskan dosis Nepatic ketika memberikan e-resep, atau resep biasa pada pasien yang datang langsung untuk berkonsultasi. Dosis Nepatic umumnya akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan, berat badan dan usia pasien. Berikut adalah dosis pemberian Nepatic: 

Kondisi: Kejang akibat epilepsi

  • Dewasa: 300 mg, 1 kali sehari pada hari pertama. Dosis ditingkatkan menjadi 300 mg, 2 kali sehari pada hari kedua, dan 300 mg, 3 kali sehari pada hari ketiga. Dosis dapat ditingkatkan 300 mg setiap 2–3 hari, tergantung pada respons pasien terhadap obat. Dosis harian umumnya 900–3.000 mg per hari, dibagi dalam 3 kali konsumsi.
  • Anak usia ≥6 tahun: Dosis awal 10–15 mg/kgBB. Dosis dapat ditingkatkan setiap 3 hari hingga mencapai dosis yang efektif. Dosis maksimal 50 mg/kgBB.

Kondisi: Nyeri saraf karena herpes zoster

  • Dewasa: Dosis awal 300 mg, 1 kali sehari, kemudian ditingkatkan menjadi 300 mg tiap 12 jam pada hari kedua, dan 300 mg tiap 8 jam pada hari ketiga. Dosis selanjutnya dapat ditambahkan sesuai kebutuhan hingga maksimal 600 mg setiap 8 jam.

Kondisi: Sindrom kaki gelisah

  • Dewasa: 100–300 mg per hari, diminum 2 jam sebelum tidur. Dosis dapat ditambahkan setiap 2 minggu sampai gejala berkurang.

Cara Menggunakan Nepatic dengan Benar

Konsumsilah Nepatic sesuai dengan anjuran dokter dan aturan yang tercantum pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis sebelum membicarakannya dengan dokter. 

Nepatic perlu dikonsumsi dengan benar agar manfaatnya bisa diperoleh secara maksimal. Berikut adalah cara menggunakan Nepatic yang benar: 

  • Minumlah Nepatic sebelum atau sesudah makan. 
  • Jangan mengunyah atau membuka kapsul Nepatic sebelum dikonsumsi. Nepatic harus ditelan secara utuh dengan bantuan air putih
  • Konsumsilah Nepatic pada jam yang sama setiap harinya. Bila perlu, pasanglah alarm sebagai pengingat. Jika Anda dianjurkan untuk minum Nepatic 3 kali sehari, konsumsilah secara rutin pada pagi, siang, atau malam sebelum tidur. Jangan memberikan jeda lebih dari 12 jam antar setiap dosis.
  • Bila Anda sedang menggunakan antasida, beri jarak minimal 2 jam sebelum atau sesudah mengosumsi Nepatic.
  • Jika Anda lupa minum Nepatic, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis berikutnya. 
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Nepatic karena hal ini mengakibatkan pusing dan kantuk.
  • Jangan hentikan penggunaan Nepatic secara tiba-tiba tanpa seizin dokter. Berhenti mengonsumsi obat ini secara mendadak bisa meningkatkan risiko terjadinya kejang.  
  • Simpan Nepatic di tempat bersuhu ruang, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak. 

Interaksi Nepatic dengan Obat Lain

Obat yang mengandung gabapentin, seperti Nepatic, dapat menyebabkan interaksi obat ketika diminum dengan obat tertentu. Berikut adalah efek interaksi obat yang dimaksud: 

  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan pernapasan jika digunakan bersama opioid, benzodiazepine, antidepresan, dan antihistamin.
  • Penurunan efektivitas Nepatic jika digunakan bersama antasida tanpa jeda 2 jam.
  • Peningkatan risiko terjadinya pusing dan lelah jika dikonsumsi bersama obat pereda nyeri, seperti morfin.
  • Penurunan efektivitas Nepatic jika diminum bersama cimetidine.  

Efek interaksi obat tersebut bisa dicegah dengan selalu menanyakan kepada dokter terlebih dahulu terkait konsumsi obat lain selama menggunakan Nepatic. Hal tersebut bisa ditanyakan kepada dokter secara langsung atau melalui konsultasi online.  

Efek Samping dan Bahaya Nepatic

Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi Nepatic: 

  • Lelah, pusing, atau mengantuk 
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Perubahan suasana hati
  • Kaki atau tangan bengkak
  • Penglihatan kabur
  • Mulut kering
  • Sulit ereksi
  • Berat badan naik
  • Gangguan memori
  • Sakit kepala
  • Mudah alami infeksi

Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami reaksi alergi atau efek samping serius berikut ini: 

  • Reaksi alergi, yang ditandai dengan ruam kulit, kulit gatal atau bengkak, kulit melepuh atau mengelupas dengan atau tanpa demam, sulit bernapas atau menelan, mengi, serta pembengkakan di wajah, bibir, tenggorokan, mata, mulut, atau lidah. 
  • Perubahan suasana hati atau perilaku, dengan gejala berupa cemas, mudah tersinggung, gelisah, tidak tenang, sulit tidur, serangan panik, mudah marah, impulsif, linglung, sulit fokus, atau berpikir atau mencoba bunuh diri.
  • Gangguan hati, dengan ciri-ciri mata atau kulit menguning, urine berwarna gelap, tinja berwarna terang, muntah, pendarahan, atau kulit mudah memar. 
  • Gangguan ginjal, yang ditandai dengan sulit buang air kecil, perubahan jumlah urine yang dikeluarkan, urine mengandung darah, berat badan naik, tungkai atau kaki bengkak