Ngidam saat hamil sebenarnya adalah hal yang normal. Namun, jika Bumil cenderung ingin terus-menerus mengonsumsi makanan yang tidak sehat, ngidam bisa berubah menjadi hal yang tidak baik, lho.

Di Indonesia, ngidam identik dengan makanan asam, pedas dan asin, seperti mangga muda, rujak buah, atau bakso. Ada juga yang lebih spesifik lagi, misalnya bakso dengan sambal pedas atau bebek goreng dengan sambal mangga. Yuk, cermati apakah ngidam memang bisa dijelaskan secara medis dan bagaimana cara tepat menyikapinya.

Ngidam Saat Hamil Tidak Selalu Baik, Ini 5 Cara Menyiasatinya - Alodokter

Penyebab Ngidam Saat Hamil

Pada masa awal kehamilan, Bumil mungkin akan merasakan morning sickness yang ditandai dengan gejala mual, muntah, dan tidak mau makan. Setelah itu, meski tidak selalu terjadi, Bumil juga mungkin akan mulai merasakan ngidam.

Penyebab ngidam sebenarnya belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa dugaan yang coba dijelaskan beberapa ahli, antara lain:

1. Budaya

Ngidam saat hamil bisa terjadi karena ini adalah hal yang sudah ada dan dipercaya oleh budaya lokal. Hal ini kemudian menjadi sugesti di dalam diri Bumil. Faktor budaya juga memengaruhi jenis makanan yang biasanya diinginkan oleh Bumil.

2. Kekurangan suatu nutrisi

Jika Bumil sedang kekurangan suatu nutrisi, hal ini bisa membuat tubuh menginginkan porsi makanan tertentu lebih banyak. Misalnya, ngidam cokelat dapat disebabkan karena tubuh Bumil kekurangan magnesium. Kemudian, ngidam daging merah dapat menjadi tanda tubuh kekurangan protein.

3. Perubahan kadar hormon

Perubahan kadar hormon dalam tubuh juga disebut bisa menjadi penyebab ngidam saat hamil yang juga dapat terjadi saat PMS. Pasalnya, perubahan hormon bisa mengubah bau dan rasa makanan. Oleh sebab itu, saat hamil, Bumil bisa saja jadi menyukai makanan yang sebelumnya tidak disukai, atau sebaliknya.

4. Perubahan pada bagian otak

Perubahan pada rahim yang terjadi secara bertahap juga dinilai bisa berpengaruh terhadap bagian otak yang mengatur indera pengecap atau lidah. Kendati demikian, dugaan ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

5. Pengalihan

Ngidam juga dipercaya merupakan jalan pengalihan ketika Bumil menginginkan sesuatu yang seharusnya dihindari saat hamil, misalnya kopi atau soda.

Tips Menyiasati Ngidam Saat Hamil yang Aman

Umumnya, ngidam tidak berbahaya jika Bumil masih bisa mengelolanya dengan baik. Ngidam dapat menjadi masalah jika yang dikonsumsi adalah makanan berkalori tinggi tapi tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan saat kehamilan.

Makanan tersebut bisa membuat Bumil mengalami kenaikan berat badan terlalu banyak dan kegemukan. Hal ini tentunya dapat menimbulkan banyak gangguan kesehatan selama kehamilan.

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Bumil lakukan agar ngidam tidak menimbulkan gangguan kesehatan:

1. Biasakan untuk sarapan

Bumil lebih berisiko menjalani pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat karena perubahan tubuh yang drastis. Perubahan ini bisa memengaruhi emosi dan juga kepercayaan diri Bumil. Nah, sarapan setiap hari dapat mengurangi kemungkinan ngidam secara berlebihan.

2. Berolahraga secara rutin

Selain dengan mengatur pola makan, sebisa mungkin Bumil juga berolahraga secara rutin. Hal ini dapat memberikan dampak baik bagi suasana hati dan emosi Bumil. Nah, emosi yang stabil akan menurunkan keinginan untuk menyantap makanan enak secara impulsif.

3. Batasi makanan dan minuman manis

Saat hamil, sebisa mungkin batasi juga konsumsi makanan dan minuman yang manis, terutama jika Bumil berisiko mengalami diabetes gestasional.

Bumil bisa mengalihkan hasrat ngidam makanan yang tidak sehat, menjadi makanan yang lebih sehat. Misalnya, ketika ngidam es krim stroberi tinggi lemak, Bumil dapat memikirkan alternatif lebih sehat yang menyerupai makanan tersebut, seperti yoghurt stroberi atau buah stroberi segar. Bumil juga bisa memilih makanan sehat lain, seperti edamame.

4. Hindari jenis makanan yang berbahaya

Meski sangat jarang terjadi, dalam kondisi tertentu, Bumil dapat ngidam makanan yang membahayakan kesehatan diri sendiri dan janin. Gangguan makan seperti ini disebut pica atau pemakan segala.

Pengidap pica bisa ngidam berbagai macam benda yang tak lazim untuk dikonsumsi, seperti krayon, deterjen, tanah, atau bongkah es dari lemari pendingin.

Hal ini tentu saja dapat membahayakan janin dan harus dihindari. Dampak yang bisa terjadi akibat pica antara lain gangguan perkembangan kemampuan motorik anak, skor IQ rendah, dan gangguan pendengaran.

5. Perhatikan berat badan

Ngidam saat hamil bukanlah sesuatu yang dilarang, tapi harus dibatasi. Untuk memastikan bahwa ngidam yang Bumil alami masih dalam batas aman, perhatikanlah pertambahan berat badan Bumil.

Penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan saat hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan, misalnya preeklamsia.

Jika berat badan Bumil sebelum hamil sudah ideal, penambahan berat badan yang disarankan saat hamil adalah 11–15 kg. Namun, jika Bumil sudah kelebihan berat badan sebelum hamil, usahakan agar pertambahan berat badan tidak lebih dari 11 kg.

Dengan mengelola hasrat ngidam saat hamil, Bumil tetap dapat mengonsumsi makanan enak yang Bumil idamkan tanpa menyebabkan risiko gangguan kesehatan. Namun, bila ngidam saat hamil terasa mengganggu atau menyebabkan kenaikan berat badan drastis, disarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter kandungan.