Mengatasi gejala PMS sering menjadi pertanyaan kaum hawa. Soalnya, sindrom pramenstruasi atau PMS sering menimbulkan rasa tidak nyaman, yang bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk diketahui cara mudah untuk mengatasi berbagai gejalanya.
Mengatasi gejala PMS harus dilakukan pada waktu yang tepat mengingat sindrom pramenstruasi (PMS) merupakan sekumpulan gejala yang muncul sebelum menstruasi berlangsung, yaitu sekitar 1–2 minggu sebelum keluarnya darah menstruasi.
Gejala PMS yang dirasakan biasanya meliputi sakit kepala, kram perut, dan perubahan suasana hati. Penyebab munculnya gejala PMS memang belum diketahui secara pasti, tetapi diduga dipengaruhi oleh perubahan hormon estrogen serta progesteron menjelang dan selama masa menstruasi.
Gejala PMS memang bukanlah suatu kondisi yang berbahaya. Meski demikian, gejala ini sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga kiat untuk mengatasi gejala PMS tetap diperlukan.
Beberapa Cara Mudah Mengatasi Gejala PMS
Keluhan gejala PMS yang masih bersifat ringan dapat diatasi dengan cara sederhana di rumah. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi gejala PMS yang muncul:
1. Makan makanan tinggi karbohidrat kompleks dan kalsium
Konsumsi makanan kaya karbohidrat kompleks, seperti roti gandum, beras merah, kentang, dan kacang-kacangan, dapat mengatasi gejala PMS. Hal ini bisa terjadi karena karbohidrat kompleks dapat menekan nafsu makan yang meningkat selama PMS, sehingga kadar gula darah pun menjadi lebih stabil.
Agar maksimal, konsumsilah makanan dengan porsi sedikit, tetapi lebih sering. Selain itu, memenuhi asupan kalsium harian juga dapat mengatasi gejala PMS, seperti perut kembung, payudara nyeri, dan perubahan suasana hati.
Anda bisa memperoleh manfaat kalsium ini dengan mengonsumsi sayuran hijau, susu dan produk olahannya, serta ikan salmon.
2. Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein
Cara mengatasi gejala PMS juga bisa dengan membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein, terutama 2 minggu sebelum PMS. Hal ini berhubungan dengan sindrom pramenstruasi yang sering menimbulkan perut kembung dan susah tidur. Nah, untuk mencegah gejala tersebut kian memburuk, Anda bisa membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein,
3. Berhenti merokok
Suatu studi menunjukkan bahwa kebiasaan merokok dapat memperparah gejala PMS. Studi lain juga menunjukkan bahwa merokok dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur dan memicu menopause dini.
Oleh karena itu, bila Anda memiliki kebiasaan merokok, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut mulai dari sekarang. Selain dapat mengatasi gejala PMS, Anda juga bisa terhindar dari risiko terjadinya menopause dini.
4. Berolahraga secara rutin
Cara mengatasi gejala PMS lainnya adalah dengan rutin berolahraga. Saat berolahraga, tubuh akan melepas hormon endorfin yang dapat memicu perasaan senang, membuat tubuh lebih rileks, dan mengurangi rasa sakit akibat PMS.
Tak hanya mengatasi gejala PMS, rutin berolahraga juga dapat mengurangi stres, kelelahan, susah tidur, dan depresi. Anda bisa berolahraga ringan dengan berjalan cepat, bersepeda, atau berenang setidaknya 30 menit sebanyak 5 kali seminggu.
5. Tidur yang cukup
Kurang tidur diketahui dapat menimbulkan gejala PMS, seperti kelelahan, kecemasan, dan mood swing. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk selalu mencukupi waktu istirahat setidaknya 7–8 jam setiap malam untuk mencegah gejala PMS tersebut.
Selain beberapa cara di atas, Anda juga disarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan banyak minum air putih, mengonsumsi buah-buahan, dan menghindari konsumsi makanan cepat saji.
Cara Mengatasi Gejala PMS dengan Obat-Obatan
Bila beberapa cara di atas tidak efektif untuk mengatasi gejala PMS yang muncul, konsumsi obat-obatan mungkin diperlukan untuk meringankan gejala, terlebih bila sampai mengganggu aktivitas.
Berikut ini adalah beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi gejala PMS:
Obat pereda nyeri
Paracetamol merupakan salah satu obat pereda nyeri yang dapat dikonsumsi untuk mengatasi gejala PMS, seperti nyeri otot, kram perut, payudara nyeri, dan sakit kepala. Obat ini biasanya dikonsumsi sebelum atau pada awal periode menstruasi.
Sebelum mengonsumsi paracetamol, Anda dianjurkan untuk selalu perhatikan dosis dan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan.
Obat kontrasepsi
Selain mencegah terjadinya kehamilan, pil KB juga dapat menstabilkan hormon sehingga gejala PMS akan membaik. Meski demikian, penggunaan obat ini harus sesuai dengan saran dokter.
Obat antidepresan
Obat antidepresan umumnya digunakan untuk menangani depresi. Namun, pada kondisi tertentu seperti gejala PMS yang parah, dokter dapat meresepkan obat ini untuk meredakan keluhannya.
Jika mengatasi gejala PMS dengan obat-obatan juga tidak efektif atau keluhan justru makin parah dan tak kunjung sembuh setelah masa menstruasi selesai, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter agar penanganan dapat dilakukan sesuai keluhan yang Anda alami.