Nitrofurantoin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kemih, termasuk radang kandung kemih (cystitis) atau infeksi ginjal.
Nitrofurantoin bekerja dengan cara menghambat pembentukan protein penyusun dinding sel bakteri. Obat ini juga menghambat pembentukan materi genetik dari sel bakteri. Dengan begitu, bakteri akan mati dan infeksi bisa teratasi.
Nitrofurantoin tidak bisa digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus.
Merek dagang nitrofurantoin: Cleanaren, Nitrofurantoin, Urfadyn
Apa Itu Nitrofurantoin
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antibiotik |
Manfaat | Mengatasi dan mencegah infeksi saluran kemih |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Nitrofurantoin untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Namun, obat ini tidak boleh digunakan saat usia kehamilan 38–42 minggu.
Nitrofurantoin dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet, kapsul, sirop |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Nitrofurantoin
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi nitrofurantoin:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Nitrofurantoin tidak boleh digunakan oleh pasien yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit ginjal berat, penyakit liver berat, sulit berkemih, diare, penyakit paru, defisiensi G6PD, porfiria, neuropati perifer , defisiensi vitamin B, diabetes, atau gangguan elektrolit yang belum diobati.
- Beri tahu dokter jika Anda berencana menjalani vaksinasi dengan vaksin hidup, seperti vaksin tifus, selama menjalani pengobatan dengan nitrofurantoin, karena obat ini dapat menurunkan efektivitas vaksin.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu,
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah mengonsumsi nitrofurantoin.
Dosis dan Aturan Pakai Nitrofurantoin
Berikut ini adalah dosis umum nitrofurantoin berdasarkan tujuan pengobatan dan usia pasien:
Tujuan: Pengobatan cystitis dan infeksi saluran kemih
- Dewasa: 50–100 mg, 2–4 kali sehari. Pengobatan dilakukan selama 1 minggu atau setidaknya sampai 3 hari setelah dinyatakan bebas infeksi.
- Anak-anak usia di atas 1 bulan: 5–7 mg/kgBB perhari, dibagi menjadi 4 kali jadwal konsumsi. Dosis maksimal 400 mg per hari. Pengobatan dilakukan selama 1 minggu atau setidaknya sampai 3 hari setelah urine steril.
Tujuan: Pencegahan cystitis
- Dewasa: 50–100 mg, 1 kali sehari sebelum tidur.
- Anak-anak usia di atas 1 bulan: 1–2 mg/kgBB, 1–2 kali sehari. Dosis maksimal 100 mg per hari.
Cara Mengonsumsi Nitrofurantoin dengan Benar
Selalu ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk yang terdapat pada kemasan obat sebelum mengonsumsi nitrofurantoin. Jangan memulai atau menghentikan penggunaan nitrofurantoin maupun menambah atau mengurangi dosis obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Nitrofurantoin dikonsumsi setelah makan. Telan tablet atau kapsul nitrofurantoin utuh dengan bantuan segelas air putih. Jangan membuka kapsul, menghancurkan, membelah, atau mengunyah tablet nitrofurantoin, karena dapat memengaruhi efektivitas obat.
Sebelum mengonsumsi nitrofurantoin sirop, kocok botol obat terlebih dahulu. Gunakan sendok takar yang terdapat pada kemasan untuk menakar dosis obat. Jangan mengonsumsi alat takar lain, seperti sendok makan, karena dosisnya bisa berbeda.
Jika Anda lupa mengonsumsi nitrofurantoin, segera konsumsi begitu teringat apabila jarak dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis. Beri tahu dokter jika Anda sering lupa mengonsumsi nitrofurantoin.
Simpan nitrofurantoin pada suhu ruangan, di tempat yang kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Nitrofurantoin dengan Obat Lain
Penggunaan niotrofurantoin dengan obat lain bisa menyebabkan beberapa efek interaksi, antara lain:
- Menurunnya penyerapan nitrofurantoin jika digunakan dengan antasida yang mengandung magnesium trisilikat
- Meningkatnya risiko keracunan atau toksisitas karena meningkatnya kadar nitrofurantoin dalam darah, jika digunakan dengan probenecid atau sulfinpyrazone
- Meningkatnya risiko terjadinya efek antagonis obat jika digunakan dengan antibiotik quinolone
- Menurunnya efektivitas nitrofurantoin dalam mengatasi infeksi bakteri jika digunakan dengan acetazolamide
- Menurunnya efektivitas norfloxacin atau vaksin hidup, seperti vaksin polio dan vaksin tifus
Efek Samping dan Bahaya Nitrofurantoin
Ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi nitrofurantoin, yaitu:
- Sakit kepala
- Hilang nafsu makan
- Mual atau muntah
Konsultasikan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau semakin berat. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, berikut ini:
- Gangguan atau kerusakan paru-paru, yang bisa ditandai dengan gejala berupa batuk yang terus-menerus, nyeri dada, sulit bernapas, atau bibir dan ujung-ujung jari terlihat membiru
- Penyakit liver, yang bisa ditandai dengan urine yang berwarna gelap, penyakit kuning, atau mual dan muntah yang parah
- Penyakit infeksi, yang bisa ditandai dengan demam atau sakit tenggorokan yang tidak kunjung membaik
- Denyut jantung cepat atau jantung berdebar
- Kesemutan, mati rasa di tangan dan kaki, atau otot terasa lemah
- Diare yang berat, ada darah atau lendir di tinja, atau sakit perut yang parah