Nyamuk wolbachia adalah sebutan untuk nyamuk Aedes aegypti yang sudah diintervensi oleh bakteri Wolbachia. Nyamuk ini merupakan upaya untuk mengurangi penyebaran virus dengue dan menekan angka kasus demam berdarah.
Nyamuk wolbachia dinilai efektif untuk mengurangi penyebaran demam berdarah karena mampu mengurangi replikasi virus dengue penyebab demam berdarah. Selain itu, bakteri Wolbachia juga telah terbukti efektif dalam mengurangi berbagai virus lainnya, seperti zika, chikungunya, dan demam kuning.
Di Indonesia, nyamuk wolbachia telah disebarkan di beberapa daerah, seperti Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Semarang, Bandung, Kupang, dan Bontang
Nyamuk Wolbachia dan Cara Kerjanya
Nyamuk wolbachia pada dasarnya merupakan upaya untuk mengurangi virus penyebab infeksi demam berdarah. Upaya ini dilakukan dengan cara mentransfer bakteri Wolbachia, yaitu bakteri alami yang ada pada kebanyakan serangga, ke dalam sejumlah populasi nyamuk Aedes aegypti.
Bakteri Wolbachia bekerja dengan cara mengambil sumber makanan untuk perkembangan virus dengue. Dengan begitu, virus tersebut kesulitan untuk berkembang biak.
Setelah itu, nyamuk yang telah diintervensi bakteri Wolbachia akan dilepaskan agar bekembang biak dengan nyamuk liar lainnya. Seiring berjalannya waktu, populasi nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia akan meningkat dan diharapkan dapat membuat semua nyamuk di area penyebaran mengandung bakteri Wolbachia.
Selain itu, nyamuk wolbachia juga bekerja dengan mekanisme perkawinan yang bisa menghentikan perkembangan nyamuk tanpa wolbachia. Berikut ini adalah penjelasannya:
- Nyamuk jantan yang mengandung wolbachia kawin dengan nyamuk betina tanpa wolbachia membuat telur tidak menetas
- Nyamuk jantan tanpa wolbachia kawin dengan nyamuk betina yang mengandung wolbachia menghasilkan telur yang juga mengandung wolbachia dan akan menetas nantinya
- Nyamuk jantan dan betina yang mengandung wolbachia kawin satu sama lain akan menghasilkan telur wolbachia yang akan menetas nantinya
Perlu diketahui bahwa nyamuk wolbachia bukanlah rekayasa genetik, melainkan nyamuk yang lahir dari telur yang sudah diintervensi oleh bakteri Wolbachia.
Nyamuk Wolbachia dan Efektifitasnya
Pada percobaan yang telah dilakukan di Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022, hasil dari pelepasan nyamuk wolbachia menunjukan bahwa daerah tersebut mengalami penurunan kasus demam berdarah dan kasus perawatan masyarakat di rumah sakit karena demam berdarah.
Dengan melihat hasil tersebut, penyebaran nyamuk wolbachia telah terbukti efektif. Bahkan, Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa upaya ini sudah dapat dipastikan keamanannya karena memanfaatkan bakteri alami dan telah melalui penelitian yang cukup panjang.
Meskipun begitu, hasil dari penyebaran nyamuk Wolbachia akan dirasakan sekurang-kurangnya 2 tahun setelah pelepasan nyamuk tersebut dilakukan. Pasalnya, jumlah nyamuk Wolbachia yang tersebar belum mencapai jumlah yang ideal, yaitu sekitar 60% di alam bebas.
Oleh karena itu, keberadaan nyamuk wolbachia tidak lantas langsung membebaskan masyarakat dari infeksi demam berdarah. Anda tetap harus menjalankan pencegahan dan pengendalian virus dengue, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan,
Selain itu, Anda juga tetap disarankan untuk melakukan upaya pencegahan 3M, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang sampah.
Setelah mengetahui berbagai informasi mengenai nyamuk Wolbachia, kini Anda tidak perlu lagi khawatir mengenai bahaya dan efektifitas dari penyebaran nyamuk yang telah diintervensi bakteri alami ini. Teknologi pengendalian virus ini sudah terbukti aman dan efektif dalam mengurangi penularan demam berdarah.