Setiap wanita memiliki pengalaman melahirkan yang berbeda-beda. Ada yang mampu mengatasi nyeri persalinan secara normal tanpa memerlukan obat, ada pula yang merasa sangat kesakitan hingga membutuhkan obat pereda nyeri atau obat bius dari dokter.
Saat menjelang persalinan, ibu hamil akan merasakan nyeri akibat kontraksi rahim yang makin kuat. Kontraksi merupakan proses untuk membuka jalan lahir dan mengeluarkan janin. Rasa nyeri biasanya muncul di bagian perut, punggung, atau sekitar paha dan panggul.
Sebagian ibu hamil ada yang bisa tahan dengan rasa nyeri tersebut, tetapi ada pula yang merasa sangat kesakitan ketika hendak menjalani persalinan normal. Guna mengurangi nyeri persalinan, ibu hamil bisa mendapatkan obat-obatan dari dokter atau mencoba beberapa cara untuk meredakan nyeri.
Cara Mengatasi Nyeri Persalinan secara Medis
Secara medis, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan, yaitu:
1. Menggunakan obat antinyeri
Obat antinyeri diberikan untuk mengurangi rasa nyeri saat persalinan tanpa menyebabkan mati rasa di bagian tubuh tertentu. Untuk mengurangi rasa nyeri yang sangat berat, dokter dapat memberikan obat golongan opioid, seperti morfin.
Namun, pemberian obat golongan ini perlu diwaspadai karena morfin dapat menyebabkan efek samping berupa gangguan pernapasan dan rasa kantuk.
Obat antinyeri lain, seperti ketorolac, naproxen, dan aspirin, juga dapat mengurangi nyeri dengan baik. Namun, penggunaan obat-obatan ini pada ibu hamil dan menyusui perlu dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter.
2. Menggunakan anestesi regional
Anestesi atau pembiusan regional bisa membuat bagian tubuh tertentu menjadi mati rasa dan kebal terhadap rasa sakit. Ada dua jenis anestesi yang bisa dipilih, yaitu epidural atau spinal.
Menurut penelitian, kedua teknik pembiusan ini aman untuk ibu hamil dan bayi selama persalinan. Namun, metode anestesi regional terkadang bisa menimbulkan beberapa efek samping, seperti penurunan tekanan darah, sakit kepala, gatal-gatal, kaki terasa berat, kesemutan, mual, dan sulit buang air kecil.
3. Menggunakan anestesi lokal
Jenis anestesi ini dapat meringankan rasa sakit sekitar jalan lahir, yaitu vagina, panggul, dan perineum atau daerah di antara vagina dan anus. Anestesi lokal bermanfaat untuk mengatasi nyeri ketika dokter atau bidan melakukan episiotomi guna melebarkan jalan lahir dan menjahit luka pada ibu setelah bersalin.
Obat anestesi lokal umumnya aman digunakan, tetapi terkadang bisa menimbulkan efek samping berupa alergi dan penurunan tekanan darah. Meski demikian, efek samping tersebut jarang terjadi.
Selain pengobatan di atas, dokter juga dapat mengatasi nyeri persalinan dengan memberikan obat lain, seperti petidin dan gas entonox. Namun, cara ini belum cukup umum digunakan di Indonesia.
Cara Sederhana Mengatasi Nyeri Persalinan
Selain dengan cara medis, mengatasi nyeri persalinan juga bisa dilakukan dengan beberapa metode sederhana berikut ini:
- Memberi kompres hangat di bagian tubuh yang terasa nyeri atau mandi air hangat
- Mendapat pijatan, misalnya di bagian kaki, tangan, dan punggung
- Melakukan teknik relaksasi, seperti menarik napas dalam, mendengarkan musik yang menenangkan, atau menggunakan aromaterapi
- Mencoba lebih banyak bergerak, misalnya berjalan di sekitar kamar atau mengubah posisi tubuh, misalnya dengan duduk, jongkok, atau berbaring menyamping
Menjelang persalinan, ibu hamil juga perlu lebih rutin memeriksakan diri ke dokter, mencukupi kebutuhan nutrisi, dan cairan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, serta minum air putih sehingga tubuh tetap bertenaga saat menjalani proses persalinan.
Jika nyeri yang dirasakan menjelang persalinan cukup berat, Anda bisa mencoba beberapa cara mengatasi nyeri persalinan di atas. Dokter juga bisa menyarankan beberapa metode persalinan, salah satunya water birth, untuk mengurangi nyeri saat persalinan. Namun, jika rasa nyeri tak kunjung berkurang atau Anda sudah tidak kuat menghadapi rasa nyeri yang muncul, segera beri tahu dokter agar dapat diberikan penanganan yang tepat