Nyeri testis adalah sensasi rasa sakit seperti ditusuk jarum atau terjepit pada bagian testis. Nyeri testis dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi bakteri, gangguan saraf, sampai kanker. 

Testis atau buah zakar merupakan organ reproduksi pada laki-laki yang sangat sensitif. Bahkan, nyeri di area sekitar testis juga bisa terasa sebagai nyeri testis. Cedera ringan pada testis, misalnya tidak sengaja tertabrak saat berolahraga, juga bisa menyebabkan nyeri yang berat.

Nyeri Testis

Nyeri testis akibat cedera ringan biasanya dapat hilang dengan sendirinya dan tidak perlu diperiksakan. Namun, pada beberapa kasus, nyeri testis bisa sangat parah atau bertahan lebih lama sehingga perlu diperiksakan karena bisa menjadi tanda dari gangguan kesehatan lainnya. 

Penyebab Nyeri Testis

Nyeri testis dapat terjadi akibat peradangan, peningkatan tekanan, maupun gangguan pada aliran darah atau saraf di sekitar testis. Kondisi-kondisi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai penyakit tertentu, seperti:

  • Torsio testis, di mana testis terpelintir sehingga menyebabkan aliran darah menuju testis tersumbat
  • Neuropati diabetik, yaitu gangguan saraf di sekitar testis akibat gula darah yang terlalu tinggi
  • Kanker testis, yaitu tumor ganas yang tumbuh di testis
  • Epididimitis, yaitu peradangan pada saluran epididimis (tempat pematangan sperma setelah keluar dari testis) akibat infeksi bakteri
  • Orchitis, yaitu peradangan pada salah satu atau kedua testis akibat infeksi menular seksual
  • Hipertensi epididimis, yaitu peningkatan tekanan pada testis akibat rangsangan seksual yang tidak diikuti dengan orgasme
  • Varikokel, yaitu pembengkakan pada pembuluh darah vena di kantong zakar
  • Spermatocele, yaitu kista yang muncul pada epididimis akibat penumpukan sel-sel sperma yang mati
  • Hidrokel, yaitu pembengkakan testis akibat penumpukan cairan di dalam kantong testis 
  • Hernia inguinalis, yaitu kondisi ketika organ dalam perut menonjol ke area selangkangan dan pada kasus yang parah bisa masuk ke dalam kantung testis 

Selain karena gangguan langsung pada testis, nyeri testis bisa disebabkan oleh gangguan pada organ lain di sekitar testis. Misalnya, batu ginjal yang menyumbat saluran kencing dari ginjal ke kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di testis.

Anda akan lebih berisiko mengalami nyeri testis jika: 

  • Melakukan aktivitas seksual yang tidak aman, seperti bergonta-ganti pasangan
  • Bekerja di konstruksi bangunan, yang bisa meningkatkan risiko testis mengalami cedera
  • Melakukan olahraga yang menyebabkan banyak tekanan atau gesekan pada testis, seperti bersepeda
  • Menjalani prosedur vasektomi

Gejala Nyeri Testis

Gejala nyeri testis tergantung pada penyebabnya. Namun, nyeri pada testis umumnya disertai dengan gejala lain, seperti:

  • Nyeri yang menjalar ke penis, selangkangan, atau paha
  • Memar atau bengkak pada testis
  • Perubahan warna pada testis
  • Kesulitan untuk buang air kecil
  • Mual dan muntah
  • Demam

Kapan harus ke dokter

Jika Anda mengalami nyeri testis ringan tetapi khawatir terhadap kondisi tersebut, lakukanlah konsultasi secara online lewat Chat Bersama Dokter. Melalui konsultasi, dokter akan memberikan saran pengobatan dan perawatan yang bisa Anda lakukan di rumah.

Namun, bila nyeri testis terjadi secara tiba-tiba dan sangat parah, segera lakukan pemeriksaan ke dokter atau IGD untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang cepat dan tepat. 

Jangan tunda untuk ke IGD jika Anda merasakan nyeri testis yang disertai gejala berikut: 

  • Nyeri yang tiba-tiba terjadi dan intens pada testis
  • Nyeri testis disertai mual, muntah, dan nyeri pada perut
  • Testis membengkak
  • Nyeri atau bengkak pada testis akibat cedera yang tidak membaik dalam 1 jam

Diagnosis Nyeri Testis

Untuk mendiagnosis nyeri testis, dokter akan memberikan pertanyaan seputar nyeri testis. Pertanyaan yang dapat ditanyakan oleh dokter antara lain: 

  • Gejala yang dialami
  • Sudah berapa lama sakit terjadi
  • Riwayat cedera di area testis
  • Aktivitas apa saja yang memperburuk nyeri
  • Riwayat aktivitas seksual
  • Penyakit yang pernah atau sedang diderita 

Setelah menanyakan pertanyaan di atas, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada testis. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan menekan beberapa area pada testis untuk memeriksa lokasi nyeri dan apakah ada benjolan di testis.

Jika diperlukan, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Ultrasonografi (USG), untuk memeriksa aliran darah pada testis, serta mendeteksi torsio testis dan kanker testis
  • Tes darah atau tes urine (urinalisis), untuk memeriksa kemungkinan nyeri testis disebabkan oleh infeksi lain di luar testis
  • Tes swab di saluran kencing, untuk mendeteksi penyakit menular seksual

Pengobatan Nyeri Testis

Pengobatan nyeri testis disesuaikan dengan tingkat keparahan dan penyebabnya. Penanganan ini perlu dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah nyeri testis makin parah.

Berikut adalah perawatan yang dapat dilakukan untuk menangani nyeri testis:

Pengobatan di rumah

Jika nyeri testis masih tergolong ringan, misalnya akibat terbentur saat berolahraga, Anda dapat melakukan pengobatan mandiri di rumah. Beberapa langkah penanganan yang dapat diterapkan di rumah adalah:

  • Mengompres testis menggunakan air dingin
  • Mengganjal testis menggunakan handuk saat tiduran
  • Menggunakan celana dalam khusus (jockstrap)
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri yang bisa dibeli secara bebas di apotek, seperti paracetamol dan ibuprofen

Untuk mendapatkan penanganan di rumah yang tepat, Anda dapat menghubungi dokter lewat Chat Bersama Dokter. Jika nyeri testis tidak membaik, dokter akan memberi rujukan ke rumah sakit agar Anda mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Penanganan di rumah sakit

Penanganan di rumah sakit bertujuan untuk mengobati nyeri testis yang sangat berat atau yang tidak kunjung sembuh. Langkah penanganan yang akan dilakukan oleh dokter tergantung pada penyebab nyeri testis.

Berikut adalah pengobatan atau tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri testis:

Obat-obatan

Obat yang dapat diberikan dokter untuk menangani nyeri testis antara lain:

  • Obat NSAID yang lebih kuat, untuk meringankan nyeri dan pembengkakan testis secara umum, terutama yang disebabkan oleh peradangan
  • Antibiotik untuk mengobati nyeri testis yang disebabkan oleh infeksi
  • Antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline, untuk mengobati nyeri testis yang disebabkan oleh gangguan saraf

Tindakan medis

Berikut adalah tindakan atau operasi yang dapat dilakukan untuk nyeri testis yang berat atau tidak kunjung membaik:

  • Testicular detorsion, yaitu operasi darurat untuk mengembalikan aliran darah ke testis dan mencegah torsio testis terjadi lagi
  • Epididymectomy, yaitu operasi pengangkatan epididimis jika nyeri testis akibat epididimitis tidak kunjung sembuh
  • Vasovasostomy, yaitu operasi untuk membatalkan vasektomi yang menyebabkan nyeri jangka panjang
  • Orchiectomy, yaitu prosedur pengangkatan testis, jika nyeri testis disebabkan oleh kanker atau tidak kunjung sembuh setelah perawatan lain
  • Operasi pemotongan saraf yang menuju testis untuk meredakan rasa sakit yang berkepanjangan dan tidak hilang lewat pengobatan lain
  • Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL), untuk menghancurkan batu ginjal yang menyebabkan nyeri testis.

Komplikasi Nyeri Testis

Jika tidak ditangani dengan tepat, nyeri testis dapat menimbulkan komplikasi, seperti:

Pencegahan Nyeri Testis

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari nyeri testis adalah dengan mencegah penyakit atau kondisi yang mendasarinya, misalnya dengan:

  • Menghindari perilaku seks bebas untuk mencegah penyakit menular seksual
  • Memeriksakan diri ke dokter jika mengetahui ada benjolan atau bengkak pada testis
  • Menggunakan jockstrap selama berolahraga untuk melindungi testis dari cedera