Obat batuk sering menjadi andalan untuk meredakan gejala batuk yang mengganggu. Meski begitu, jangan buru-buru mengonsumsi obat batuk, ya. Perhatikan lebih dulu jenis dan waktu yang tepat untuk mengonsumsinya agar obat dapat bekerja maksimal.

Batuk sebenarnya bukanlah suatu penyakit, melainkan respons alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari dahak dan penyebab iritasi, seperti asap, debu, atau yang disebabkan oleh infeksi akibat virus maupun bakteri.

Obat Batuk, Ketahui Jenis dan Waktu yang Tepat untuk Meminumnya - Alodokter

Umumnya, batuk akan mereda dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari hingga 2–3 minggu tanpa obat-obatan khusus. Namun, banyak orang yang merasa tidak nyaman dan ingin segera mengatasi keluhan ini dengan mengonsumsi obat batuk.

Mengenali Jenis-Jenis Batuk

Sebelum mengonsumsi obat batuk, perlu dicatat bahwa penanganan batuk harus disesuaikan dengan jenis batuk dan penyebab yang menyertainya. Jika dikategorikan berdasarkan karakteristiknya, batuk dibagi menjadi batuk kering dan batuk berdahak.

Sementara itu, jika dikategorikan berdasarkan durasi gejalanya, batuk dibagi menjad dua, yaitu:

  • Batuk jangka pendek (akut), disebabkan oleh infeksi, seperti flu, sinusitis, pneumonia, dan COVID-19, atau dipicu akibat alergi asap rokok, parfum, debu, udara kering, hingga makanan tertentu. Batuk jenis ini akan berlangsung kurang dari 3 minggu dengan gejala yang tidak terlalu parah, sehingga dapat sembuh dengan sendirinya.
  • Batuk jangka panjang (kronis) disebabkan oleh kebiasaan merokok, asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), infeksi saluran pernapasan, penyakit asam lambung, dan bronkiektasis. Batuk jenis ini akan berlangsung selama 8 minggu atau lebih, serta bisa menjadi tanda penyakit lain yang berbahaya, seperti kanker paru-paru.

Menentukan Jenis dan Waktu yang Tepat untuk Minum Obat Batuk

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, batuk jangka pendek dapat sembuh sendiri, yaitu paling lambat 3 minggu. Namun, jika ingin minum obat batuk, penderita dapat langsung minum obatnya. Meski begitu, pastikan untuk memilih obat sesuai dengan jenis batuknya serta mengikuti petunjuk pemakaian.

Untuk mengobati batuk kering, pilih obat dengan kandungan yang bersifat antitusif, seperti dextromethorphan. Sementara itu, untuk mengobati batuk berdahak, pilih obat dengan kandungan mukolitik atau ekspektoran, seperti guaifenesin dan bromhexine.

Sebagai catatan, jangan mengonsumsi obat antibiotik tanpa resep dan anjuran dokter, karena diperlukan pemeriksaan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat ini. Jika sudah minum obat hingga 3 minggu tetapi batuk tidak kunjung membaik, segera kunjungi dokter.

Obat Batuk dengan Cara Alami

Selain dengan obat-obatan, ada beberapa penanganan batuk secara alami yang dapat dilakukan sendiri di rumah, yaitu:

1. Minum air yang cukup

Infeksi saluran pernapasan dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan serta menimbulkan dahak yang menyebabkan batuk. Minum air yang cukup dapat membantu mengencerkan dahak dan menjaga tenggorokan tetap lembap, serta mencegah tubuh dari dehidrasi.

2. Minum minuman hangat dengan campuran madu dan lemon

Selain air putih, air atau teh hangat yang dicampur madu dan lemon dapat membantu meredakan batuk serta relatif aman untuk diminum oleh anak-anak. Meski demikian, madu tidak dianjurkan untuk diberikan kepada bayi, karena bisa menyebabkan keracunan atau botulisme.

3. Minum jahe dan peppermint tea

Jahe dan peppermint tea juga bisa menjadi opsi minuman yang dapat diminum saat batuk. Kedua jenis minuman ini memiliki kandungan antioksidan yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mempercepat pemulihan radang tenggorokan

4. Minum jus nanas

Jus nanas juga mengandung antioksidan dan vitamin C yang dapat membantu meredakan batuk serta meningkatkan imun tubuh untuk melawan infeksi atau radang. Selain itu, kandungan bromelain pada nanas dapat membantu meredakan dahak sehingga jus nanas sangat baik untuk diminum saat batuk.

5. Mandi air hangat

Uap yang keluar saat mandi air hangat dapat membantu meredakan batuk dan membuang lendir di saluran pernapasan. Cara ini juga baik untuk meringankan gejala batuk yang disebabkan oleh alergi.

6. Jauhi penyebab tertentu

Batuk dapat disebabkan oleh bahan tertentu yang terhirup dari udara, seperti asap rokok, debu, atau parfum. Selama gejala batuk masih dirasakan, sebaiknya jauhkan diri dari hal-hal tersebut untuk mempercepat pemulihan.

7. Istirahat yang cukup

Perbanyak istirahat di rumah agar cepat pulih dari batuk. Jika mengalami sulit tidur karena batuk di malam hari, cobalah tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi dengan menumpuk beberapa bantal. Tidur dengan posisi ini lebih direkomendasikan dibandingkan tidur telentang atau miring karena bisa membantu meredakan batuk.

Jika setelah melakukan berbagai cara di atas tetapi batuk masih belum mereda, apalagi ditambah dengan gejala lain, seperti batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, serta berat badan turun secara tidak normal, segara konsultasi dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter.

Dengan begini, dokter dapat mencari tahu penyebab pasti dari batuk yang Anda derita, serta dapat memberikan penanganan yang tepat untuk mengatasinya.