Klaim obat diet herbal tertarik untuk mengonsumsinya. Padahal, efektivitas obat diet herbal dalam menurunkan berat badan masih perlu diteliti lebih lanjut, termasuk efek samping yang mungkin ditimbulkan.
Sebelum mengonsumsi obat diet herbal, telaah kembali kebenaran klaim dalam menurunkan berat badan yang dijanjikan. Sebab klaim itu belum tentu benar, penggunaan obat diet herbal yang tidak tepat justru bisa menimbulkan efek yang berbahaya bagi kesehatan.
Fakta Obat Diet Herbal yang Penting untuk Diketahui
Meski mengandung bahan-bahan alami, penggunaan obat herbal tetap harus diperhatikan. Hal ini karena khasiat dan keamanan obat diet herbal yang dijual di pasaran masih dipertanyakan. Beberapa obat herbal bahkan mengandung zat-zat yang berbahaya.
Klaim bahwa obat herbal atau suplemen yang berbahan dasar alami tidak memiliki efek samping sebenarnya kurang tepat. Ini karena umumnya belum ada penelitian yang menguji efektivitas dan efek samping obat-obatan ini. Respons tiap orang terhadap bahan yang terkandung dalam obat diet herbal pun bisa berbeda.
Efektivitas Obat Diet Herbal dan Efek Sampingnya
Beberapa obat diet alami diyakini dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, perlu dipahami pula bahwa kandungan dalam sebagian produk obat diet herbal dan suplemen juga berisiko membahayakan kesehatan.
Berikut adalah beberapa kandungan obat diet herbal yang umum ditemui beserta efek samping penggunaannya:
1. Asam linoleat terkonjugasi (conjugated linoleic acid /CLA)
CLA merupakan bahan alami dalam obat diet herbal yang dipercaya bisa menurunkan berat badan. Meski diklaim mampu menurunkan berat badan, masih sedikit penelitian ilmiah yang menguatkan klaim ini.
CLA sebenarnya merupakan bahan alami yang dapat ditemui pada daging dan susu. Meskipun berasal dari bahan alami, obat diet herbal yang mengandung CLA tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Konsumsi CLA secara berlebihan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena sindrom metabolik dan diabetes.
2. Chitosan
Chitosan adalah serat makanan yang terdapat pada cangkang udang, kepiting, dan lobster. Chitosan dipercaya bisa mengurangi kadar lemak dan kolesterol, sehingga diklaim mampu menurunkan berat badan. Namun, efektivitas chitosan dalam menurunkan berat badan belum didukung oleh bukti-bukti yang kuat.
Walaupun tidak menimbulkan efek samping serius, sebagian orang bisa mengalami sakit perut dan sembelit setelah mengonsumsi bahan ini. Chitosan juga dapat mengganggu penyerapan vitamin dan mineral, seperti vitamin A, D, E, dan K, serta kalsium dan magnesium.
3. Jahe
Jahe merupakan bahan alami yang sering ditemui dalam obat diet herbal. Obat diet yang mengandung jahe diyakini dapat menurunkan berat badan berkat kandungan senyawa gingerol di dalamnya.
Meski demikian, konsumsi obat diet yang mengandung jahe dapat menimbulkan efek samping berupa perut kembung dan sembelit. Selain itu, jahe juga bisa mengganggu aliran empedu, sehingga penggunaannya pada orang yang mengalami gangguan empedu harus lebih berhati-hati.
4. Bitter orange
Bitter orange merupakan bahan alami yang terbuat dari ekstrak pohon jeruk yang mengandung bahan aktif synephrine. Bitter orange sering ditemukan dalam suplemen pelangsing badan.
Bitter orange diyakini dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, bitter orange mengandung senyawa yang mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan peningkatan tekanan darah maupun denyut nadi. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke.
5. Ekstrak teh hijau
Ekstrak teh hijau dianggap dapat menurunkan nafsu makan, meningkatkan proses pembakaran kalori, dan mengikis lemak tubuh. Akan tetapi, anggapan ini belum terbukti sepenuhnya.
Selain itu, jika dikonsumsi secara berlebihan, ekstrak teh hijau dapat menimbulkan sejumlah efek samping, yaitu mual, muntah, kembung, diare, pusing, gelisah, dan insomnia.
6. Ekstrak kopi hijau
Ekstrak kopi hijau berasal dari biji kopi yang belum disangrai. Biji kopi mengandung senyawa yang dikenal sebagai asam klorogenat. Kandungan ini diyakini dapat membantu menurunkan berat badan.
Meskipun telah diteliti, penelitian yang dilakukan masih dalam skala kecil dan dalam jangka pendek. Oleh karena itu, manfaat biji kopi hijau sebagai obat diet herbal masih harus dibuktikan.
Selain itu, biji kopi hijau juga mengandung kafein yang dapat menimbulkan efek samping, seperti sakit perut, jantung berdebar, sering buat air kecil, sulit tidur, dan gelisah, jika dikonsumsi secara berlebihan.
Meskipun berasal dari bahan alami atau herbal, bukan berarti obat diet herbal aman dikonsumsi. Anda patut mempertimbangkan efek samping dari penggunaan obat diet herbal sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya.
Untuk memastikan keamanan obat diet herbal yang akan Anda gunakan, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter, terlebih jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.
Jika Anda memiliki ingin menurunkan berat badan, cara terbaik adalah dengan mengatur pola makan dan rutin berolahraga. Anda juga bisa berkonsultasi terkait pilihan pola makan untuk menurunkan berat badan dengan dokter. Dokter akan membantu Anda mengatur pola makan, serta memberikan obat-obatan penurun berat badan yang aman, jika memang diperlukan.