Obat diet herbal sering dikonsumsi oleh sebagian para pelaku diet. Sesuai dengan namanya, obat jenis ini diklaim mampu menurunkan berat badan dan melangsingkan tubuh. Namun, faktanya klaim tersebut belum tentu benar. Cek informasi lengkapnya di artikel ini!
Banyak sekali produk obat diet herbal yang diklaim dapat mengurangi berat badan. Tentu saja klaim tersebut membuat sebagian pelaku diet tertarik untuk menurunkan bobot tubuh dengan cara yang praktis dan cepat.
Namun, sebelum mengonsumsi obat diet herbal, sebaiknya telaah kembali kebenaran klaim dalam menurunkan berat badan yang dijanjikan. Sebab, klaim itu belum tentu benar. Penggunaan obat diet herbal yang tidak tepat justru bisa menimbulkan efek yang berbahaya bagi kesehatanmu lho.
Fakta Obat Diet Herbal yang Penting untuk Diketahui
Meski mengandung bahan-bahan alami, penggunaan obat herbal tetap harus diperhatikan. Hal ini karena khasiat dan keamanan obat diet herbal yang dijual di pasaran masih dipertanyakan. Beberapa obat herbal bahkan mengandung zat-zat yang berbahaya.
Klaim bahwa obat herbal atau suplemen yang berbahan dasar alami tidak memiliki efek samping sebenarnya kurang tepat. Ini karena umumnya belum ada penelitian yang menguji efektivitas dan efek samping obat-obatan ini. Selain itu, respons tiap orang terhadap bahan yang terkandung dalam obat diet herbal pun bisa berbeda-beda.
Efektivitas Obat Diet Herbal dan Efek Sampingnya
Beberapa obat diet herbal diyakini dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, perlu dipahami pula bahwa kandungan dalam sebagian produk obat diet herbal dan suplemen juga berisiko membahayakan kesehatan lho.
Berikut adalah beberapa kandungan obat diet herbal yang umum ditemui beserta efek samping penggunaannya:
1. Ginseng
Ginseng sudah lama dikenal sebagai tanaman yang berkhasiat baik untuk kesehatan. Tanaman yang sering digunakan sebagai bahan campuran jamu ini mampu mengubah komposisi bakteri di dalam usus sehingga memiliki manfaat untuk mengurangi berat badan nih.
Sayangnya, konsumsi ginseng bisa menimbulkan berbagai efek samping, antara lain insomnia, sakit kepala, sakit perut, perubahan siklus haid pada wanita, dan memicu reaksi alergi pada sebagian orang. Selain itu, ginseng juga dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, seperti insulin, obat hipertensi, dan pengencer darah.
2. Kunyit
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa mengonsumsi suplemen atau obat diet herbal yang mengandung kunyit bisa membantu mengurangi berat badan. Manfaat ini berasal dari kurkumin, yakni bahan aktif yang terkandung di dalam kunyit. Kurkumin diketahui bisa mengurangi indeks massa tubuh, berat badan, bahkan lingkar pinggang lho.
Meski begitu, efektivitas kurkumin masih perlu diteliti lagi. Sebab, penelitian tentang efektivitas kunyit untuk menurunkan berat badan masih dalam lingkup yang kecil dan terbatas. Selain itu, bumbu dapur berwarna oranye ini bisa menimbulkan efek samping, meliputi sakit perut, mual, dan sembelit.
3. Jahe
Jahe merupakan bahan alami yang sering ditemui dalam obat diet herbal. Obat diet yang mengandung jahe diyakini dapat menurunkan berat badan berkat kandungan senyawa gingerol di dalamnya.
Meski demikian, konsumsi obat diet yang mengandung jahe dapat menimbulkan efek samping berupa perut kembung dan sembelit. Selain itu, jahe juga bisa mengganggu aliran empedu, sehingga penggunaannya pada orang yang mengalami gangguan empedu harus lebih berhati-hati.
4. Bitter orange
Bitter orange merupakan bahan alami yang terbuat dari ekstrak pohon jeruk yang mengandung bahan aktif synephrine. Bitter orange sering ditemukan dalam suplemen pelangsing badan.
Bitter orange diyakini dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, buah ini mengandung senyawa yang mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan peningkatan tekanan darah maupun denyut nadi. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke.
5. Ekstrak teh hijau
Ekstrak teh hijau dianggap dapat menurunkan nafsu makan, meningkatkan proses pembakaran kalori, dan membantu pengurangan lemak tubuh. Namun, anggapan ini belum terbukti sepenuhnya ya.
Selain itu, jika dikonsumsi secara berlebihan, ekstrak teh hijau dapat menimbulkan sejumlah efek samping, yaitu mual, muntah, kembung, diare, pusing, gelisah, dan insomnia.
6. Bawang putih
Sebagian obat diet herbal juga mengandung bawang putih. Bumbu dapur yang memiliki aroma khas ini mengandung senyawa allicin yang dipercaya membantu meningkatkan metabolisme tubuh, mengurangi nafsu makan, serta membantu pembakaran lemak di dalam tubuh.
Namun, jika dikonsumsi berlebihan, bawang putih bisa menimbulkan gangguan pencernaan, seperti perut bergas, sakit perut, dan perut kembung.
7. Fenugreek
Obat herbal untuk diet yang mengandung fenugreek katanya bisa mengurangi asupan lemak dan kalori dari makanan nih. Tidak hanya itu saja, kandungan serat di dalam fenugreek juga terbukti bisa membantu penurunan berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang. Jadi bisa dikatakan nafsu makanmu lebih terkontrol setelah mengonsumsi fenugreek ya.
Meski begitu, efektivitas fenugreek untuk mengurangi berat badan masih perlu diteliti lagi.
Konsumsi fenugreek dalam dosis tinggi justru diketahui bisa menurunkan kadar gula darah drastis, serta menimbulkan efek negatif pada kesuburan dan kehamilan.
8. Ekstrak kopi hijau
Ekstrak kopi hijau berasal dari biji kopi yang belum disangrai. Biji kopi mengandung senyawa yang dikenal sebagai asam klorogenat. Kandungan ini diyakini dapat membantu menurunkan berat badan.
Meskipun telah diteliti, penelitian yang dilakukan masih dalam skala kecil dan dalam jangka pendek. Oleh karena itu, manfaat biji kopi hijau sebagai obat diet herbal masih harus dibuktikan.
Selain itu, biji kopi hijau juga mengandung kafein yang dapat menimbulkan efek samping, seperti sakit perut, jantung berdebar, sering buat air kecil, sulit tidur, dan gelisah, jika dikonsumsi secara berlebihan.
Meskipun berasal dari bahan alami atau herbal, bukan berarti obat diet herbal aman dikonsumsi. Kamu patut mempertimbangkan efek samping dari penggunaan obat diet herbal sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya.
Untuk memastikan keamanan obat diet herbal yang akan kamu gunakan, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter melalui chat, terlebih jika kamu memiliki kondisi medis tertentu.
Jika kamu ingin menurunkan berat badan, cara terbaik adalah dengan mengatur pola makan dan rutin berolahraga. Kamu juga bisa berkonsultasi terkait pilihan pola makan untuk menurunkan berat badan dengan dokter. Dokter akan membantumu mengatur pola makan, serta memberikan obat-obatan penurun berat badan yang aman, jika memang diperlukan.