Obat Imunosupresan atau imunosupresif adalah kelompok obat yang digunakan untuk menekan kerja sistem kekebalan tubuh. Obat ini biasanya digunakan dalam pengobatan penyakit autoimun atau pencegahan reaksi penolakan pascatranplantasi organ.
Pada beberapa kondisi, obat golongan imunosupresan juga bisa digunakan dalam terapi kanker jenis tertentu atau sebagai bagian dalam terapi transplantasi sumsum tulang. Kortikosteroid merupakan salah satu obat imunosupresif yang sudah sejak lama dikenal dan digunakan.
Peringatan Sebelum Menggunakan Obat Imunosupresan
Obat imunosupresan tidak boleh digunakan sembarangan dan hanya bisa didapatkan dengan resep dan anjuran dokter. Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakannya:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Imunosupresan tidak boleh digunakan oleh seseorang yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menderita penyakit infeksi, seperti herpes, hepatitis, atau TBC.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, penyakit liver, penyakit jantung, gangguan pembekuan darah, atau kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana melakukan vaksinasi selama menjalani pengobatan dengan obat imunosupresan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping serius setelah menggunakan obat Imunosupresan.
Efek Samping dan Bahaya Obat Imunosupresan
Efek samping obat imunosupresan bisa berbeda-beda, tergantung jenis, durasi, dan dosis yang digunakan. Namun, secara umum, karena memiliki efek menekan sistem kekebalan tubuh, penggunaan obat golongan ini bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit infeksi.
Infeksi jamur, infeksi saluran pernapsan, atau bahkan sepsis merupakan contoh penyakit infeksi yang bisa terjadi setelah penggunaan obat imunosupresan jangka panjang.
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami beberapa gejala berikut:
- Demam atau menggigil
- Sakit perut
- Sulit berkemih atau nyeri saat berkemih
- Lelah atau lemas yang tidak biasa
- Sariawan
- Mual dan muntah
Selain itu, beberapa jenis imunosupresan juga bisa menyebabkan efek samping berupa:
- Munculnya jerawat
- Rambut rontok
- Peningkatan tekanan darah
- Osteoporosis
- Peningkatan risiko terjadinya diabetes
Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami efek samping setelah menggunakan obat imunosupresan. Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat.
Jenis dan Merek Dagang Obat Imunosupresan
Berikut adalah jenis-jenis obat yang termasuk dalam kelompok obat Imunosupresan berserta merek dagang dan dosisnya:
1. Inhibitor calcineurin
Obat ini mampu menghambat kerja calcineurin, yaitu enzim yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh kita. Contoh obat ini antara lain:
Tacrolimus
Merek dagang: Prograf, Prograf XL, Protopic
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat tacrolimus.
Ciclosporin
Merek dagang: Cipol-N, Imusporin, Sandimmun, dan Sandimmun Neoral
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat ciclosporin.
2. Agen target sitokin
Sitokin merupkan protein yang dihasilkan berbagai sel dan berfungsi untuk mengatur kerja respons imun. Beberapa obat yang termasuk kelompok agen target sitokin adalah:
Kortikosteroid
Kortikosteroid bekerja dengan menghambat produksi zat yang bertanggung jawab untuk menimbulkan peradangan dalam tubuh. Selain itu, kelompok obat ini juga akan menurunkan aktivitas dan kerja sistem imun.
Beberapa jenis obat yang termasuk dalam golongan kortikosteroid adalah betamethasone, dexamethasone (Cortidex), budesonide, methylprednisolone, prednisolone, prednisone, triamcinolone, dan hydrocortisone.
Janus kinase inhibiton
Obat ini mampu menghambat kinerja Janus kinase, yaitu salah satu enzim penyebab inflamasi. Contoh obat ini adalah:
-
Tofacitinib
Merek dagang:-
Untuk pengobatan rheumathoid arthritis atau psoriatic arthritis, dosisnya adalah 5 mg, dua kali sehari. Penambahan, pengurangan, dan penyesuaian dosis dilakukan sesuai dengan kondisi pasien dan respon terapi.
Interleukin-2 receptor antagonist
Obat ini mampu menghambat aktivitas sel T dalam memperkuat sistem imun. Obat ini sering kali dipakai untuk perawatan pascatransplantasi organ, misalnya ginjal. Salah satu contoh obat ini adalah:
-
Basiliximab
Merek dagang: Simulect
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat basiliximab.
TNF-α targeting
TNF-alfa bekerja dengan cara menghambat respons alami tubuh terhadap zat tumor necrosis factor (TNF). Zat tersebut memengaruhi terjadinya peradangan dalam tubuh. Obat yang termasuk dalam kelompok inhibitor TNF-alfa antara lain:
-
Etanercept
Merek dagang: Etarfion, Enbrel
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat etanercept. -
Certolizumab
Bentuk obat: suntik
Merek dagang: -
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat certolizumab. -
Infliximab
Merek dagang: Remicade, Remsima
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat infliximab. -
Adalimumab
Merek dagang: Humira
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat adalimumab. -
Golimumab
Merek dagang: Simponi
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat golimumab.
Penghambat interleukin
Obat ini mampu menghambat kerja protein interleukin dalam menstimulasi sistem imun sehingga peradangan bisa dicegah. Contoh obat ini adalah:
-
Brodalumab
Merek dagang: -
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat brodalumab. -
Canakinumab
Merek dagang: -
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman canakinumab. -
Anakinra
Merek dagang: -
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman anakinra. -
Tocilizumab
Merek dagang: Actemra
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman tocilizumab.
3. Imunosupresif Selektif
Imunosupresif selektif adalah kelompok obat imunosupresan yang mampu menghambat kerja sistem imun secara selektif. Berikut adalah contohnya:
Mycophenolate Mofetil
Merek dagang: Cellcept, Celmunos, Kamyfet, Mycocell, Myrept
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat mycophenolate mofetil.
Abrocitinib
Merek dagang: Freorla
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat abrocitinib
Baricitinib
Merek dagang: Olumiant
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat baricitinib.
Fingolimod
Merek dagang: Gilenya
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat fingolimod.
Leflunomide
Merek dagang: Arava
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat leflunomide.
Sirolimus
Merek dagang: -
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat sirolimus.
4. Imunosupresif Lain
Ini adalah obat Imunosupresan yang tidak termasuk dalam keempat kelompok tersebut. Contoh obat Imunosupresan lain adalah:
Thalidomide
Merek dagang: -
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat thalidomide.
Methotrexate
Merek dagang: Emthexate PF, Ferxate, Methorexate, Methorexate Ebewe, Metoject, Sanotrexat, Rheu-Trex
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat methotrexate.
Lenalidomide
Merek dagang: -
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat lenalidomide.
Azathioprine
Merek dagang: Imuran
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat azathioprine.