Keputihan yang disertai gatal tentu menimbulkan rasa tidak nyaman dan bisa menjadi tanda adanya infeksi di vagina. Obat keputihan gatal bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk mengatasinya. Dengan begitu, rasa gatal dapat hilang dan infeksi pun teratasi.
Keputihan merupakan kondisi yang normal dialami setiap wanita. Namun, bila keputihan disertai gatal, kondisi ini perlu diwaspadai. Keputihan gatal sering disebabkan oleh infeksi jamur Candida di vagina. Selain rasa gatal, kondisi ini juga bisa disertai vagina menghitam, terasa nyeri, dan muncul kemerahan atau perih saat buang air kecil.
Pada kondisi normal, jamur Candida sebenarnya hidup di vagina tetapi jumlahnya sedikit. Namun, pertumbuhannya bisa berlebihan akibat berbagai faktor, yaitu pemakaian pembersih vagina yang terlalu sering, penggunaan antibiotik jangka panjang, kehamilan, obesitas, atau diabetes.
Untuk mengatasi gejalanya, ada beberapa pilihan obat keputihan gatal yang dapat ditemukan di apotek. Obat keputihan tersebut umumnya tersedia dalam bentuk krim atau tablet yang dimasukkan ke dalam vagina.
Jenis Obat Keputihan Gatal Berbentuk Krim
Berikut ini adalah beberapa jenis obat keputihan gatal yang umumnya diresepkan oleh dokter:
1. Clotrimazole
Clotrimazole adalah jenis obat keputihan gatal yang bekerja dengan menghambat pertumbuhan jamur Candida. Tidak hanya mengatasi keputihan yang disertai rasa gatal, clotrimazole juga dapat meredakan sensasi terbakar pada vagina. Obat keputihan gatal ini tersedia dalam bentuk krim maupun tablet yang dimasukkan ke vagina.
2. Miconazole
Obat keputihan gatal jenis ini juga bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan jamur yang menyebabkan keputihan, rasa gatal, dan sensasi terbakar pada vagina. Miconazole juga tersedia dalam bentuk krim maupun tablet vagina.
3. Tioconazole
Sama seperti kedua obat sebelumnya, tioconazole termasuk dalam kategori obat antijamur azole. Dengan demikian, cara kerjanya pun sama, yaitu menghambat pertumbuhan jamur penyebab keputihan gatal dan munculnya rasa terbakar pada vagina.
Obat keputihan gatal di atas umumnya aman dan jarang menimbulkan efek samping. Meski begitu, penggunaannya tidak boleh sembarangan, terutama untuk ibu hamil. Oleh karena itu, penderitanya perlu menggunakannya sesuai resep dokter.
Apabila keputihan gatal masih tetap dirasakan setelah penggunaan obat oles atau tablet vagina, dokter akan meresepkan obat jamur yang diminum, seperti fluconazole atau itraconazole.
Cara Menggunakan Obat Keputihan Gatal
Obat keputihan gatal berbentuk krim biasanya dilengkapi dengan alat khusus pada kemasannya. Alat ini digunakan untuk memasukkan obat ke dalam vagina. Anda juga dapat mengoleskannya di area luar vagina yang gatal. Obat oles umumnya digunakan selama 1–7 hari.
Sementara itu, obat tablet vagina perlu dimasukkan ke dalam vagina. Pengobatan vagina gatal tersebut biasanya dilakukan selama 1–3 hari, tergantung jenis obat. Tablet vagina atau krim antijamur sebaiknya digunakan pada malam hari sebelum tidur.
Selama menggunakan obat keputihan gatal, hindari penggunaan tampon atau produk pembersih vagina. Selain itu, hindari berhubungan seksual dan menggunakan kondom hingga 3 hari setelah pengobatan selesai.
Kini, Anda telah mengetahui pilihan obat untuk mengatasi keputihan gatal. Meski beberapa jenis obat keputihan gatal dijual bebas di apotek, Anda tetap dianjurkan untuk melakukan konsultasi ke dokter sebelum menggunakannya, terlebih jika Anda memiliki kondisi medis tertentu seperti hamil, menyusui, atau alergi obat.
Pastikan pula untuk selalu mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat maupun anjuran dokter. Bila obat keputihan gatal belum berhasil mengatasi keluhan yang Anda alami, segeralah berobat ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.