Banyak obat mata minus yang diklaim ampuh mengatasi rabun jauh. Karena klaim tersebut, akhirnya tidak sedikit masyarakat yang percaya bahwa mata minus bisa disembuhkan dengan obat tertentu. Lantas, apakah benar ada obat untuk mengobati mata minus?
Beragam faktor bisa menyebabkan mata minus, mulai dari kebiasaan membaca terlalu dekat, melihat layar gadget terlalu lama, hingga faktor genetik. Bahkan, kabarnya, orang yang jarang beraktivitas di luar ruangan pun berisiko terkena mata minus, lho.
Pada mata minus, ukuran bola mata menjadi terlalu panjang atau kornea terlalu melengkung, sehingga cahaya yang masuk tidak fokus ke retina, yaitu lapisan di belakang bola mata yang meneruskan rangsangan cahaya ke otak. Alhasil, penglihatan jarak jauh menjadi buram.
Fakta dari Efektivitas Obat Mata Minus
Tidak sedikit yang percaya bahwa mengonsumsi obat-obatan atau makanan tertentu, seperti wortel, jeruk, dan bayam, bisa mengobati mata minus. Makanya, obat mata minus, apalagi yang mengandung bahan-bahan alami, begitu laris di pasaran.
Sayangnya, meski mengandung banyak nutrisi yang berkontribusi untuk kesehatan mata, kepercayaan ini hanyalah mitos belaka. Faktanya, tidak ada bahan alami atau obat-obatan yang benar-benar bisa menyembuhkan mata minus, sebab masalah utama mata minus adalah kelainan bentuk bola mata itu sendiri.
Mau sebanyak apa pun mengonsumsi wortel atau bayam, tidak menjamin kamu bisa melihat dengan jelas tanpa bantuan kacamata atau lensa kontak. Begitu pula dengan penggunaan obat-obatan. Kendati klaimnya sangat meyakinkan, faktanya mata minus tetap tidak bisa disembuhkan dengan obat-obatan.
Malah penggunaan obat yang tidak terjamin kualitas dan keamanannya bisa berbahaya untuk kesehatan matamu, bahkan kesehatan tubuh secara keseluruhan, lho.
Pengobatan Mata Minus yang Tepat
Mata minus hanya bisa ditangani dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak yang diresepkan oleh dokter. Cara ini pun hanya sebagai alat bantu agar penglihatan jarak jauh menjadi lebih jelas dan tidak untuk menyembuhkan mata minus sepenuhnya.
Namun, jangan sedih, kamu tetap bisa kok terbebas dari kacamata atau lensa kontak dengan melakukan bedah refraktif.
Bedah refraktif bertujuan untuk memperbaiki bentuk kornea yang berlapis-lapis agar cahaya yang masuk bisa jatuh tepat di retina, sehingga penglihatan jarak jauh kembali jelas. Ada beberapa bedah refraktif yang bisa dilakukan untuk menangani mata minus, yaitu:
- LASIK (laser-assisted in situ keratomileusis), yaitu prosedur bedah yang memanfaatkan laser untuk membuat irisan tipis pada lapisan luar kornea, lalu lapisan dalamnya dibentuk sedemikian rupa dan ditutup kembali dengan lapisan di atasnya
- LASEK (laser-assisted subepithelial keratectomy), yaitu prosedur yang memanfaatkan laser untuk mengiris permukaan kornea secara tipis, lalu dokter mengubah bentuk lapisan di bawahnya dan menutupnya kembali
- PRK (photorefractive keratectomy), yaitu prosedur yang hampir mirip dengan LASEK, tetapi dokter akan mengangkat lapisan terluar kornea terlebih dahulu sebelum membentuk kornea dengan laser
- SMILE (small-incision lenticule extraction), yaitu prosedur membuat potongan berbentuk piringan di bawah permukaan kornea dengan laser, lalu mengeluarkannya lewat sayatan kecil di permukaan korena
Semua bedah refraktif di atas umumnya memberikan hasil yang permanen. Walaupun hasilnya menjanjikan, beberapa orang mungkin ada yang matanya minus kembali setelah operasi, tidak sembuh total, atau mengalami komplikasi.
Jadi, berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum bedah refraktif dan menjalani perawatan lanjutan sangat diperlukan guna mencegah efek samping dan menilai hasil operasi yang diharapkan.
Meski tidak ada obat mata minus, dokter mungkin saja meresepkan obat untuk memperlambat perkembangan rabun jauh, seperti tetes mata atropin. Sayangnya, penggunaan obat mata minus ini ditujukan untuk anak-anak dan remaja saja, bukan untuk orang dewasa.
Kalau untuk orang dewasa, beberapa cara berikut ini dapat memperlambat perkembangan rabun jauh, sehingga minus mata tidak makin tinggi:
- Periksakan mata ke dokter mata secara rutin, setidaknya 1 tahun sekali.
- Gunakan kacamata atau lensa kontak yang telah diresepkan oleh dokter.
- Gunakan pencahayaan yang baik saat membaca atau bekerja.
- Jangan membaca sambil tiduran.
- Habiskan lebih banyak waktu di luar ruangan.
- Batasi penggunaan gadget.
- Terapkan teknik 20-20-20, yaitu istirahat selama 20 detik setelah 20 menit bekerja, dan lihatlah objek yang jauhnya sekitar 20 kaki (6 meter).
- Konsumsi makanan yang baik untuk kesehatan mata, seperti wortel, paprika, salmon, ubi, dan kacang-kacangan.
- Lakukan olahraga secara teratur.
- Jangan merokok.
Sekali lagi, belum ada obat mata minus yang terbukti efektif menyembuhkan rabun jauh. Jadi, tidak usah mencoba obat mata minus yang dijual di pasaran, walaupun klaim manfaatnya begitu menggiurkan. Salah-salah, kesehatanmu malah menjadi taruhannya.
Cukup terapkan gaya hidup sehat dan rutin memeriksakan mata ke dokter untuk mencegah minus mata makin tinggi. Jika ingin melakukan bedah refraktif agar bisa melihat dengan jelas tanpa bantuan kacamata atau lensa kontak, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter, ya.