Obat tetes telinga anak diberikan jika anak mengalami masalah pada telinganya, seperti infeksi atau penumpukan kotoran telinga. Sebelum menggunakannya, ketahui terlebih dulu jenis dan cara pemakaian yang tepat agar obat tetes telinga anak bisa bekerja dengan optimal.
Saat anak memiliki keluhan pada telinganya dan belum bisa bicara, biasanya ia akan rewel serta sering memegang telinga. Selain itu, anak juga bisa mengalami demam, nyeri telinga, bahkan keluar cairan dari telinga. Obat tetes telinga bisa digunakan untuk mengatasi gangguan pada telinga tersebut.
Obat tetes telinga anak terdiri dari beragam jenis dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Meskipun beberapa jenis obat tetes telinga anak bisa dibeli secara bebas, ada beberapa obat yang hanya bisa diperoleh menggunakan resep dokter. Obat tetes telinga perlu disesuaikan dengan penyebab sakit telinga anak dan digunakan dengan tepat sesuai anjuran.
Jenis Obat Tetes Telinga Anak dan Fungsinya
Untuk menentukan jenis obat tetes telinga anak yang tepat dan aman sesuai keluhan yang dialami Si Kecil, ketahui terlebih dahulu beragam jenis obat tetes telinga sesuai fungsinya. Berikut ini adalah jenis-jenis obat tetes telinga anak:
1. Pelunak kotoran
Obat tetes telinga pelunak kotoran digunakan jika kotoran telinga anak sulit dikeluarkan dan menyumbat saluran telinga. Berbagai bahan yang umumnya terkandung pada obat tetes telinga jenis ini meliputi:
- Larutan salin
- Minyak mineral
- Gliserin
- Karbamid peroksida
- Asam asetat
Kandungan obat tetes telinga di atas memiliki cara kerja yang kurang lebih sama. Minyak mineral, gliserin, larutan salin, dan asam asetat bekerja dengan cara melunakkan kotoran telinga.
Sementara itu, karbamid peroksida akan melepaskan oksigen dan menghasilkan busa. Busa inilah yang berperan dalam melunakkan dan memecah kotoran telinga sebelum dikeluarkan.
Obat tetes telinga anak yang fungsinya melunakkan kotoran bisa dibeli di apotek tanpa memerlukan resep dokter.
2. Antibiotik
Obat tetes telinga anak berupa antibiotik digunakan untuk mengatasi infeksi telinga yang disebabkan oleh bakteri.
Infeksi telinga biasanya ditandai dengan rasa sakit dan pembengkakan di daun atau belakang telinga. Infeksi tersebut dapat terjadi karena telinga kemasukan air atau karena yang diderita anak, seperti pilek, alergi, batuk, atau infeksi pernapasan.
Antibiotik sebagai obat tetes telinga anak hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Obat ini biasanya akan diresepkan oleh dokter apabila infeksi telinga tidak membaik setelah 3 hari maupun keluar cairan dari telinga.
Contoh obat tetes telinga antibiotik adalah ciprofloxacin, ofloxacin, dan gentamicin.
3. Antijamur
Selain disebabkan oleh bakteri, infeksi telinga pada anak juga bisa bisa disebabkan oleh jamur. Kondisi ini lebih rentan terjadi ketika kotoran telinga menyumbat telinga, cedera telinga karena penggunaan cotton bud, dan telinga kemasukan air.
Obat tetes telinga anak antijamur mengandung fluconazole, clotrimazole, atau miconazole yang bekerja dengan cara membasmi jamur penyebab infeksi. Sama halnya dengan antibiotik, obat tetes telinga anak antijamur juga diperoleh dengan resep dokter setelah dilakukan pemeriksaan langsung.
Cara Menggunakan Obat Tetes Telinga Anak
Sebelum menggunakan obat tetes telinga anak, baca terlebih dahulu aturan pakai yang tertera pada kemasan. Cek tanggal kadaluarsa obat dan jangan gunakan obat tetes telinga anak yang telah berubah warna atau terkontaminasi.
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Bunda juga disarankan untuk menghangatkan terlebih dahulu botol obat dengan cara menggosok-gosokkannya di antara telapak tangan. Hal ini bertujuan untuk mencegah anak pusing akibat meneteskan obat tetes telinga yang suhunya dingin.
Lalu, mintalah Si Kecil untuk berbaring atau duduk dengan telinga yang sakit menghadap ke atas. Jika ia gelisah, gendonglah Si Kecil sambil menahan kepalanya. Sementara jika anak masih bayi, Bunda dapat membedong tubuhnya.
Selanjutnya, Bunda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:
- Tarik cuping telinga ke luar dan ke bawah secara perlahan.
- Agar posisi tangan Bunda tetap stabil saat meneteskan obat, letakkan telapak tangan Bunda di atas pipi Si Kecil.
- Teteskan obat telinga sesuai jumlah yang disarankan atau diresepkan dokter.
- Letakkan bola kapas di telinga Si Kecil guna mencegah obat yang baru diteteskan mengalir keluar dari telinga.
- Setelah itu, minta anak untuk tetap berbaring selama beberapa menit agar obat benar-benar masuk ke dalam telinga.
Apabila Bunda merasa kesulitan dalam memberikan obat tetes telinga anak, terutama ketika anak tidak bisa diam, mintalah bantuan anggota keluarga yang lain.
Obat tetes telinga anak umumnya aman jika digunakan secara tepat. Namun, sebelum memberikannya untuk Si Kecil, sebaiknya periksakan Si Kecil ke dokter. Dengan begitu, dokter dapat memberikan obat tetes telinga anak yang tepat dan sesuai dengan keluhan yang dialaminya.