Oralit untuk bayi bermanfaat untuk mencegah dan mengatasi kekurangan cairan (dehidrasi) akibat muntah-muntah atau diare. Selain itu, obat ini juga bisa diberikan ketika Si Kecil susah makan dan demam. Meski begitu, Ayah dan Bunda harus tahu cara memberikan obat ini dengan benar, ya.
Oralit adalah obat larutan rehidrasi oral yang bisa mengatasi kekurangan cairan atau dehidrasi, misalnya karena diare atau muntah. Dalam setiap saset oralit terkandung mineral dan elektrolit, yakni natrium klorida, kalium klorida, trisodium sitrat dihidrat, serta gula jagung atau glukosa anhidrat.
Berbagai kandungan tersebut membuat oralit penting diberikan kepada bayi ketika ia banyak kehilangan cairan tubuh karena muntah-muntah, diare, atau demam tinggi. Cara pemberian oralit untuk bayi juga penting diperhatikan agar ia bisa terhidrasi dan tidak mengalami efek samping.
Pentingnya Oralit untuk Bayi
Kekurangan cairan alias dehidrasi perlu segera diatasi karena bisa cepat memburuk pada bayi dan anak-anak. Beberapa gejala dehidrasi pada bayi adalah bibir kering, menangis tanpa keluar air mata, pipis lebih sedikit atau bahkan tidak pipis seharian, serta tampak sangat lemas.
Nah, untuk mengatasi dehidrasi, oralit adalah salah satu pilihan yang bisa Ayah dan Bunda berikan pada Si kecil agar jumlah cairan dan elektrolit tubuhnya kembali seimbang. Obat ini bisa diberikan saat bayi mulai menunjukkan tanda-tanda dehidrasi maupun sebelumnya, misalnya saat bayi mengalami diare.
Cara Memberikan Oralit untuk Bayi
Oralit bisa diberikan kepada bayi berusia 6–12 bulan sebanyak 1–1½ gelas dalam 4 jam pertama sejak bayi mengalami diare, muntah, atau menunjukkan tanda dehidrasi. Setelahnya, berikanlah oralit sebanyak ½ gelas setiap bayi mengalami diare atau muntah. Pemberian oralit pada bayi juga bisa diselingi dengan pemberian ASI, ya.
Pemberian oralit juga bisa disesuaikan menurut berat badan bayi. Berikut ini adalah panduan dosis pemberian oralit untuk bayi sesuai berat badannya:
- Untuk berat badan 3–4,5 kg: sekitar 60 ml (4 sendok makan) per jam
- Untuk berat badan 5–7 kg: sekitar 70 ml (5 sendok makan) per jam
- Untuk berat badan 7–9 kg: sekitar 100 ml (½ gelas atau 7 sdm) per jam
- Untuk berat badan 9,5–18 kg: sekitar 190 ml (¾ gelas) per jam
Oralit pada bayi tidak selalu harus langsung dihabiskan, Bunda atau Ayah cukup memberikannya pelan-pelan sesuai kemampuan Si Kecil untuk minum. Jika Si Kecil tidak bisa menghabiskan oralit segelas langsung, coba berikan ½ atau 1 gelas oralit dalam beberapa sendok makan secara perlahan-lahan.
Cara Membuat Oralit di Rumah
Oralit tersedia dalam kemasan saset yang bisa dibeli di apotek secara langsung maupun online. Selain itu, Bunda dan Ayah juga bisa memperoleh obat bebas yang satu ini di puskesmas.
Jika kesulitan menemukan oralit, Ayah dan Bunda bisa kok membuatnya sendiri di rumah. Berikut adalah bahan yang bisa dicampurkan untuk menggantikan oralit:
- 2 sendok makan gula
- ½ sendok makan garam
- 1 liter air minum bersih atau matang
Setelah menyediakan bahan-bahan tersebut, cuci semua peralatan untuk membuat oralit di rumah, seperti sendok, botol, atau gelas. Cuci tangan sebelum membuat oralit, lalu campurkan semua bahan-bahan tersebut dalam 1 gelas air hingga larut. Oralit pun bisa diberikan pada Si Kecil.
Perlu dicatat, oralit untuk bayi hanya bisa mengatasi dehidrasi jika diberikan sesuai anjuran atau dosis yang tepat. Hindari memberikan terlalu banyak oralit kepada bayi karena bisa berisiko membuatnya kembung dan muntah. Oleh karena itu, ikuti panduan di atas atas konsultasikan dengan dokter melalui chat online untuk mengetahui dosis oralit yang tepat, ya.
Selain dengan pemberian oralit, dehidrasi pada bayi juga bisa dicegah dan diatasi dengan pemberian minuman rehidrasi oral lainnya, yaitu pedialyte. Bahkan, minuman alami seperti air kelapa dan air tajin juga bisa menjadi alternatif.
Selain digunakan untuk mengatasi dehidrasi karena diare, pedialyte maupun oralit untuk bayi juga bagus untuk mencegah dehidrasi karena terlalu banyak berkeringat ketika cuaca yang terlalu panas (heatstroke), lho. Namun, pemberian oralit untuk bayi pada kondisi ini dosisnya lebih sedikit, yaitu sekitar ½–1 gelas saja.
Jika Ayah dan Bunda sudah memberikan oralit untuk bayi yang mengalami dehidrasi tetapi kondisinya tidak membaik atau justru makin parah, sebaiknya segera ke dokter, ya. Bayi yang tidak membaik setelah pemberian oralit selama beberapa hari kemungkinan perlu penanganan dokter berupa infus.