Melihat orang terdekat yang sedang mengalami depresi tentu bisa membuat kita merasa sedih. Namun, jangan sampai kesedihanmu malah membuatmu lupa untuk membantunya, ya. Yuk, ketahui cara apa saja yang bisa dilakukan untuk membantu orang terdekatmu menghadapi depresinya.
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih berkepanjangan, tidak berharga, bahkan hilangnya harapan hidup. Menurut WHO, lebih dari 264 juta orang di seluruh dunia, baik orang dewasa maupun anak-anak, menderita depresi.
Mengenali Gejala Depresi pada Orang Terdekat
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menjadi gejala atau tanda bahwa orang terdekatmu menderita depresi:
- Sering terlihat sedih atau menangis
- Sering merasa bersalah atau tidak berharga
- Menutup komunikasi dengan orang lain
- Mengabaikan kebersihan dan penampilan diri
- Mudah marah dan tersinggung
- Putus asa atau hilang harapan hidup
- Tidak tertarik melakukan kegiatan yang dulu disukai
- Tidak nafsu makan atau justru makan lebih banyak dari biasanya
- Sulit tidur atau justru tidur lebih sering dari biasanya
- Sulit berkonsentrasi
- Sering membicarakan kematian atau bunuh diri
Biasanya, pada orang yang depresi, gejala-gejala di atas terasa cukup parah hingga menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, sekolah, atau hubungan dengan orang lain.
Cara Membantu Orang Terdekat yang Mengalami Depresi
Apabila orang terdekatmu, baik pasangan, keluarga, atau teman mengalami berbagai gejala atau tanda di atas, hindari menuduh, menyalahkan, atau meremehkan perasaannya, ya.
Sebaliknya, lakukan cara-cara di bawah ini untuk membantu orang terdekatmu menghadapi depresi yang dialaminya:
1. Dengarkan perkataannya
Untuk membantu orang yang depresi, hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengajaknya bercerita. Kamu bisa mulai dengan memberi pertanyaan, seperti “akhir-akhir ini kamu terlihat tidak bersemangat, apa ada hal yang mengganggumu?” atau pertanyaan sejenis lainnya.
Bila ia bersikap terbuka kepadamu, teruslah berikan pertanyaan-pertanyaan lanjutan, seperti “kapan pertama kali kamu merasa seperti itu?” atau “apakah kamu tahu penyebab di balik perasaanmu itu?”.
Ingat, ia mungkin ingin menceritakan perasaannya kepadamu, tetapi kemungkinan besar tidak membutuhkan nasihat darimu. Oleh sebab itu, sebaiknya dengarkan saja setiap perkataannya dengan penuh simpati, atau bila perlu, berikan pelukan hangat untuk menenangkannya.
2. Katakan bahwa kamu ada untuknya
Orang yang menderita depresi kerap kali merasa bahwa tidak ada satu pun orang yang mengerti atau peduli terhadap perasaannya. Hal ini bisa membuatnya merasa terisolasi, sehingga gejala depresinya menjadi semakin parah.
Maka dari itu, kamu perlu meyakinkannya bahwa kamu akan selalu ada di sisinya dan siap untuk membantunya. Walau terdengar sederhana, ketahuilah bahwa hal ini sangat berarti bagi penderita depresi, lho.
3. Yakinkan bahwa ia kuat menghadapi hal ini
Biasanya, penderita depresi cenderung akan menganggap dirinya lemah atau merasa ada yang salah dengan dirinya. Nah, sebagai orang terdekatnya, kamu perlu memberi pengertian kepadanya bahwa mengalami depresi bukan berarti ia adalah orang yang lemah.
Cobalah ingatkan ia akan kesuksesan dan pencapaiannya di masa lalu. Ini berguna untuk meyakinkannya bahwa ia cukup kuat dan hebat untuk bisa sembuh dari depresi yang tengah dideritanya.
4. Ajak berkonsultasi dengan tenaga profesional
Perlu kamu ketahui, penderita depresi kerap kali tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami depresi, atau jika pun menyadari, ia mungkin merasa malu atau ragu untuk mencari bantuan tenaga profesional. Ditambah lagi dengan kekhawatirannya akan stigma tentang depresi yang beredar di masyarakat.
Itulah mengapa kamu perlu mengajak orang terdekatmu untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional. Yakinkan ia bahwa depresi yang dialaminya bisa diobati dengan bantuan tenaga profesional.
Jika ia setuju, selanjutnya bantulah ia untuk mencari dan membuat janji dengan psikolog atau psikiater yang berpengalaman. Tawarkan juga bantuanmu untuk menemaninya, membuat daftar pertanyaan atau hal-hal yang ia ingin bicarakan di sesi konsultasinya yang pertama.
5. Beri dorongan untuk melanjutkan pengobatan
Walau sudah melakukan sesi konsultasi pertama, ini bukan jaminan orang terdekatmu yang mengalami depresi mau melanjutkan terapinya, lho. Oleh sebab itu, kamu perlu terus memberi dorongan kepadanya agar ia mau melakukan sesi konsultasi berikutnya, ya.
Begitu pula apabila ia ingin berhenti mengonsumsi obat-obatannya, misalnya karena efek samping yang mengganggu. Bila demikian, sarankan ia untuk mendiskusikan terlebih dahulu hal tersebut kepada psikiater yang merawatnya.
Hal ini penting untuk dilakukan, karena menghentikan obat antidepresan secara tiba-tiba tanpa pengawasan dari psikiater berisiko membahayakan kesehatannya, bahkan dapat memperburuk kondisi depresinya.
6. Tawarkan bantuan kepadanya
Menderita depresi bisa menyebabkan penderitanya kesulitan mengerjakan tugas atau pekerjaan sehari-hari, seperti mencuci, memasak, atau belanja bahan makanan. Oleh karena itu, menawarkan bantuan kepada orang terdekatmu yang sedang mengalami depresi bisa sangat meringankan bebannya.
Kendati demikian, ia mungkin juga bingung atau bahkan tidak tahu ingin meminta bantuan apa kepadamu. Jadi, solusinya, gunakanlah kalimat yang spesifik. Sebagai contoh, daripada bertanya “apa ada hal yang bisa aku bantu?” lebih baik kamu katakan “kamu ingin makan apa untuk makan malam? Ayo pergi belanja bersama”.
7. Jaga komunikasi
Apabila kamu tidak bisa bertemu setiap hari dengan orang terdekatmu yang mengalami depresi, kamu tetap perlu menjaga komunikasi dengannya, ya. Ini karena kehadiran dan support dari orang-orang sekitar akan membuat ia tidak merasa sendirian dalam menghadapi depresinya.
Menjaga komunikasi bisa kamu lakukan misalnya dengan menanyakan kabarnya dan mengatakan bahwa kamu merindukannya melalui pesan elektronik, telepon, atau video call.
Mendampingi orang terdekat untuk sembuh dari depresinya memang bukanlah hal yang mudah. Kendati demikian, kamu tetap harus sabar dalam menghadapi hal tersebut, ya.
Selain itu, yang tidak kalah penting, kamu juga tetap perlu menjaga dirimu dengan baik. Bila kamu kesulitan, mintalah kerabat atau teman yang lain untuk membantu mendampingi orang terdekatmu yang mengalami depresi.
Apabila mendampingi orang terdekat yang mengalami depresi terasa sangat berat bagimu, kamu juga bisa meminta bantuan kepada psikolog atau psikiater mengenai hal ini.