Otot kaki adalah bagian penting dari sistem pergerakan tubuh, salah satunya membantu tubuh untuk bergerak. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan fungsinya, sebab bagian otot ini juga tidak luput dari berbagai risiko terkena penyakit.
Otot kaki merupakan salah satu otot yang berperan penting dalam pergerakan tubuh. Dengan otot ini, seseorang dapat dengan mudah begerak, seperti berjalan, berlari, dan melompat. Tidak hanya itu, otot kaki juga dapat menstabilkan tubuh dan menopang berat badan.
Gangguan yang Dapat Terjadi pada Otot Kaki
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menurunkan fungsi otot kaki:
1. Kaki lunglai
Kaki lunglai atau foot drop merupakan kondisi gangguan pada otot kaki yang ditandai dengan kesulitan untuk mengangkat bagian depan kaki. Kondisi ini membuat penderitanya sulit berjalan, sehingga harus menyeret kakinya.
Kaki lunglai lebih sering disebabkan oleh kerusakan otot atau saraf di kaki. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, seperti terlalu lama dan sering menyilangkan kaki, berlutut dalam waktu lama, atau menggunakan gips kaki.
Pada kebanyakan kasus, kondisi kaki lunglai hanya bersifat sementara. Namun, ada juga yang permanen sehingga penderitanya harus mengenakan penyangga kaki. Kaki lunglai juga bisa diatasi dengan melakukan fisioterapi, stimulasi saraf, hingga operasi sesuai anjuran dokter.
2. Keseleo
Keseleo di kaki adalah kondisi cedera otot kaki yang paling umum. Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang berolahraga atau melakukan aktivitas berat, sehingga otot meregang dan bahkan robek.
Untuk mengatasi otot tegang, Anda dapat melakukan penanganan awal dengan mengistirahatkan kaki, mengompres kaki dengan air dingin, dan memosisikan kaki lebih tinggi dari dada saat berbaring. Bila nyeri sangat mengganggu, Anda bisa mengonsumsi obat antinyeri, seperti ibuprofen atau asam mefenamat.
3. Kram kaki
Kram otot kaki merupakan kondisi yang cukup sering terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya dan umumnya hanya berlangsung selama beberapa detik.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya kram kaki, salah satunya penggunaan otot secara berlebihan, misalnya ketika olahraga atau duduk dengan posisi bersila untuk waktu yang lama.
4. Tennis leg
Tennis leg merupakan tegang otot yang menyebabkan betis mengalami nyeri. Kondisi ini disebut juga tennis leg karena biasanya terjadi saat tungkai memanjang dan kaki tertekuk yang merupakan posisi kaki saat pemain tenis melakukan servis bola.
Perawatan untuk Mengatasi Cedera Otot Kaki
Pada dasarnya, penanganan terhadap cedera otot kaki perlu disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahannya. Namun, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatasi cedera otot kaki, yaitu:
Terapi pijat
Terapi pijat bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi otot kaki yang mengalami kram. Untuk meredakan nyeri dan mengendurkan otot yang tegang, Anda dapat memijat bagian yang kram dengan tangan atau bantuan busa pijat.
Obat-obatan
Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang dijual bebas di apotek, seperti ibuprofen atau asam mefenamat, juga dapat mengatasi rasa nyeri yang muncul akibat cedera otot kaki.
Metode RICE
Metode rest, ice, compression, dan elevation (RICE) dapat dilakukan untuk mengatasi ketegangan otot ringan. Caranya, kompres area yang mengalami cedera dengan es batu selama 15–20 menit, lalu bebat area kaki yang bengkak dengan perban elastis, tetapi jangan terlalu kencang agar aliran darah tidak terganggu.
Setelah itu, istirahatkan kaki dalam posisi lebih tinggi dari dada dengan menggunakan bantal sebagai penyangga.
Fisioterapi
Saat mengalami cedera otot kaki, penderitanya juga dapat menjalani fisioterapi setelah nyeri dan pembengkakan di kaki mereda. Fisioterapi dilakukan guna melatih kelenturan dan memperkuat otot kaki.
Untuk mendukung fungsi otot, fisioterapis mungkin juga menyarankan penggunaan kinesio tape, khususnya untuk atlet yang perlu banyak bergerak.
Guna mencegah terjadinya beragam cedera yang terjadi di otot kaki, Anda perlu menjaga berat badan tetap ideal, memakai alat pelindung saat berolahraga, serta melakukan peregangan atau pemanasan sebelum olahraga.
Meski cedera otot kaki sering kali sembuh dengan terapi sederhana, beberapa kasus cedera otot kaki berat harus mendapatkan penanganan medis. Oleh karena itu, bila Anda mengalami cedera otot kaki yang tidak kunjung membaik dengan perawatan di rumah, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.