Overdosis obat bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Seseorang bisa mengalami overdosis ketika ia mengonsumsi obat melebihi dosis yang dianjurkan dokter atau tidak sesuai petunjuk pemakaian yang tertera pada kemasan obat, baik secara sengaja maupun tidak.

Overdosis atau keracunan obat bisa terjadi secara sengaja, misalnya karena kecanduan obat-obatan atau percobaan bunuh diri, tapi bisa juga secara tidak sengaja. Sebagai contoh, overdosis secara tidak sengaja bisa terjadi pada lansia yang salah menelan obat atau mengambil terlalu banyak obat.

Overdosis Bisa Akibat Disengaja dan Tidak Disengaja - Alodokter

Selain itu, anak-anak atau balita juga bisa sangat berisiko mengalami overdosis. Biasanya ini terjadi karena mereka dengan tidak sengaja menelan obat-obatan di sekitarnya yang tidak disimpan dengan benar atau terjangkau mereka.

Gejala overdosis yang muncul pada tiap orang bisa berbeda-beda, tergantung jenis dan jumlah obat yang dikonsumsi, interaksi obat, serta riwayat penyakit mereka sebelumnya. Pada kasus yang parah, dampak overdosis bisa sangat berbahaya bagi tubuh, mulai dari merusak organ tubuh hingga menyebabkan kematian.

Berbagai Cara Mencegah Terjadinya Overdosis

Agar bisa digunakan dengan aman dan efektif, setiap obat memiliki rentang dosis penggunaan serta batas dosis maksimalnya tersendiri. Hal ini sudah dihitung berdasarkan beberapa faktor, seperti usia dan berat badan penggunanya. Ketika suatu obat dikonsumsi melebihi kadar yang dapat diterima oleh tubuh, overdosis dapat terjadi.

Oleh karena itu, untuk mencegah overdosis, Anda tidak boleh mengonsumsi obat sembarangan atau tanpa anjuran dokter, terlebih jika obat tersebut bukan obat bebas. Namun, ada juga beberapa hal lain yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya overdosis atau keracunan obat, yaitu:

1. Konsumsi obat sesuai petunjuk penggunaan

Salah satu hal yang penting dilakukan untuk mencegah overdosis adalah mengonsumsi obat sesuai petunjuk penggunaannya. Saat mengonsunsumsi obat bebas, baca dan cermatilah label kemasan obat yang akan diminum dan gunakan alat takar yang tepat.

Selain itu, hindari mencampurkan obat apa pun tanpa bertanya terlebih dahulu ke dokter dan jangan pernah mencoba mengonsumsi obat yang diresepkan untuk orang lain. Anda juga tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat-obatan dengan minuman lain selain air putih, seperti teh herbal, kopi, minuman beralkohol, atau obat herbal.

2. Teliti dalam memeriksa obat sebelum dikonsumsi

Sebelum mengonsumsi obat, pastikan Anda selalu memeriksa keutuhan kemasan obat, membaca kemasannya untuk mengetahui jenis dan takaran pemberian obat, memeriksa tanggal kedaluwarsa obat, dan memeriksa kualitas obat untuk memastikan bau, warna, dan bentuknya tidak berubah.

3. Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak

Overdosis obat atau kercaunan obat yang tidak disengaja adalah salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak, khususnya di bawah usia 5 tahun. Oleh karena itu, jika Anda memiliki anak di rumah, pastikan semua obat disimpan di tempat khusus yang aman, terkunci, dan jauh dari jangkauan anak-anak.

4. Hati-hati saat memberikan obat bagi kelompok khusus

Jika ada anggota keluarga yang sudah lanjut usia atau orang dewasa yang mengalami gangguan kejiwaan, seperti depresi atau skizofrenia, Anda perlu berhati-hati saat memberikan obat. Agar mereka tercegah dari overdosis, awasilah setiap kali mereka minum obat.

Jika memungkinkan, Anda bisa menyortir obat ke dalam beberapa wadah kecil dan beri label untuk menunjukkan waktu meminumnya. Beberapa wadah obat juga ada yang dilengkapi dengan alarm sebagai pengingat waktu untuk minum obat.

Overdosis juga kerap terjadi pada orang yang sering menggunakan obat-obatan terlarang. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mencegah overdosis pada kelompok ini adalah dengan berhenti menggunakannya.

Jika Anda selama ini sering menggunakan narkoba dan sulit untuk berhenti, sebaiknya mintalah bantuan dokter, agar masalah ini bisa teratasi dan Anda tercegah dari overdosis.

Gejala Overdosis dan Hal yang Perlu dilakukan Saat Mengalaminya

Seperti yang telah disebutkan di atas, gejala overdosis bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis dan jumlah obat yang diminum, serta riwayat penyakit sebelumnya. Namun, umumnya overdosis bisa menimbulkan beberapa gejala berikut:

  • Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare
  • Sakit perut
  • Nyeri dada
  • Pusing dan sakit kepala
  • Kejang
  • Perubahan psikologis, misalnya gelisah, cemas, dan halusinasi
  • Gangguan penglihatan
  • Keringat dingin
  • Wajah dan kulit pucat
  • Tubuh gemetaran (tremor)
  • Penurunan kesadaran atau koma

Jika Anda atau orang terdekat Anda menunjukkan tanda-tanda overdosis obat, segeralah mencari pertolongan medis ke dokter. Hal ini penting diakukan, agar dokter dapat memberikan penanganan yang tepat dan mencegah dampak buruk atau bahkan kematian akibat overdosis.

Saat ke dokter, bawalah obat atau kemasan obat yang dicurigai menjadi penyebab overdosis. Ini bisa sangat membantu dokter untuk menentukan jenis obat penyebab overdosis pada pasien. Dengan demikian, dokter juga mungkin bisa memberikan obat penawar racun (antidot) untuk mengatasi overdosis.