Estimated average glucose (eAG) atau estimasi glukosa rata-rata merupakan cara membaca hasil tes darah HbA1C agar lebih mudah dipahami. Metode ini dinilai lebih akurat untuk mengetahui dan memprediksi kadar gula darah dari waktu ke waktu.
Tes hemoglobin A1C (HbA1C atau A1C) adalah tes darah untuk mengetahui rata-rata kadar gula darah selama 2–3 bulan terakhir. Tes ini dilakukan dengan mengukur persentase gula darah yang melekat pada hemoglobin. Semakin banyak gula yang menempel pada hemoglobin, semakin tinggi pula kadar gula dalam darah.
Agar pembacaan hasil tes HbA1C lebih mudah dipahami, American Diabetes Association (ADA) memperkenalkan estimated average glucose (eAG) atau estimasi glukosa rata-rata.
Melalui metode ini, hasil tes HbA1C yang awalnya berupa persentase, dikonversi menjadi mg/dL atau mmol/L yang mirip dengan hasil pengukuran gula darah harian.
Manfaat Estimated Average Glucose (eAG)
Tes HbA1C biasanya digunakan untuk mendiagnosis diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan prediabetes. Hasil normal HbA1C adalah 4–6% atau 70–126 mg/dL dalam pembacaan eAG.
Sementara itu, penderita diabetes ditargetkan memiliki eAG kurang dari 154 mg/dL (HbA1C <7%), untuk menurunkan risiko terjadinya komplikasi.
Dengan mengetahui estimated average glucose (eAG) atau estimasi glukosa harian ini, penderita diabetes akan mendapatkan beberapa manfaat, di antaranya:
- Mengonfirmasi hasil tes mandiri sesuai dengan anjuran dokter
- Memberikan gambaran secara menyeluruh tentang perawatan apa yang harus ditempuh selanjutnya
- Mempertimbangkan gaya hidup sehat yang harus dilakukan demi mengontrol gula darah
- Melacak kadar glukosa darah dari waktu ke waktu
Namun, nilai normal HbA1C dan eAG ini bisa sedikit berbeda pada tiap penderita diabetes, karena dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti usia, jenis kelamin, dan jenis aktivitas sehari-hari.
Konversi HbA1C ke eAG
Perhitungan eAG ditentukan menggunakan rumus matematika, yaitu dengan mengubah persentase HbA1C menjadi satuan pengukuran yang biasa Anda temukan pada pengukuran glukosa harian (mg/dL). Rumus konversi HbA1C ke eAG adalah sebagai berikut:
28,7 X HbA1C - 46,7 = eAG
Berikut ini adalah tabel konversi hasil persentase HbA1C ke eAG dalam mg/dL:
A1C (%) | eAG (mg/dl) |
6 | 126 |
6,5 | 140 |
7 | 154 |
7,5 | 169 |
8 | 183 |
8,5 | 197 |
9 | 212 |
9,5 | 226 |
10 | 240 |
Angka tersebut dapat Anda jadikan acuan untuk mengetahui kondisi kadar gula darah dalam tubuh. Hasil dari konversi HbA1C ke eAG ini bisa saja tidak sesuai dengan dengan hasil pengukuran gula darah yang Anda lakukan sendiri di rumah.
Hal tersebut karena tes HbA1C menunjukkan rata-rata gula darah dalam 2–3 bulan, sedangkan pengukuran gula darah di rumah biasanya dilakukan saat gula darah Anda rendah, misalnya sebelum makan.
Hasil eAG dapat mewakili rata-rata kadar glukosa dalam darah untuk jangka waktu lebih lama, sehingga lebih akurat daripada tes pengukur gula darah harian.
Menurut American Diabetes Association, lebih dari 25% orang dengan persentase HbA1C 5,5–6% berisiko tinggi menderita diabetes dalam waktu 5 tahun. Oleh karena itu, jaga agar hasil perhitungan HbA1C gula darah Anda dengan estimasi glukosa rata-rata (eAG) dalam rentang normal dan jalani pola hidup yang lebih sehat.
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menggunakan Estimated Average Glucose
Meski pengukuran kadar gula darah menggunakan tes HbA1C dan konversi eAG lebih akurat dalam memantau kondisi penderita diabetes, pengukuran dengan metode tersebut tidak bisa digunakan bila ada penyakit penyerta berikut ini:
- Penyakit ginjal
- Anemia sel sabit
- Anemia
- Thalasemia
Selain itu, eAG juga tidak dapat digunakan jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti dapsone, erythropoietin, atau zat besi.
Jadwal pemeriksaan HbA1C ditentukan berdasarkan tipe diabetes, rencana pengobatan, dan seberapa baik pasien memenuhi target kadar gula darah. Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan tes HbA1C berdasarkan kondisi pasien:
- 1 kali setahun untuk penderita prediabetes
- 2 kali setahun jika tidak mengonsumsi insulin dan kadar gula secara konsisten telah memenuhi target
- 4 kali setahun jika mengonsumsi insulin atau kesulitan menjaga kadar gula darah sesuai target
- Sesering mungkin jika mengubah rencana perawatan atau mulai mengonsumsi obat diabetes baru
Estimated average glucose (eAG) atau estimasi glukosa rata-rata dapat membantu penderita diabetes memantau dan mengendalikan kadar gula darah, asalkan disertai dengan pengobatan yang rutin dan pola hidup yang sehat.
Jika Anda mengalami kesulitan untuk memahami konversi hasil tes HbA1C ke estimated average glucose (eAG), jangan ragu berkonsultasi dengan dokter untuk meminta penjelasan.