Operasi kanker adalah salah satu metode perawatan bagi pasien kanker yang umumnya dilakukan untuk menghilangkan tumor atau jaringan kanker pada bagian tubuh tertentu. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis operasi kanker lainnya yang memiliki tujuan berbeda?
Operasi kanker kerap dikaitkan dengan tindakan mengangkat jaringan kanker dari tubuh, sehingga tidak jarang pasien mengira bahwa jaringan kanker yang ada di tubuhnya sudah hilang setelah operasi.
Nyatanya, tidak semua operasi yang dilakukan pada pasien kanker ditujukan untuk pengangkatan kanker. Operasi kanker juga bisa dilakukan untuk mendiagnosis atau sebatas meringankan gejala kanker.
Tujuan Operasi Kanker
Berikut ini adalah jenis-jenis operasi kanker dilihat berdasarkan tujuannya:
1. Operasi untuk mencegah kanker
Operasi ini memang tidak dilakukan pada pasien yang terdiagnosis kanker, namun bertujuan untuk mencegah atau menurunkan risiko perkembangan jenis kanker tertentu. Pada operasi ini, dokter akan mengangkat sejumlah jaringan atau seluruh organ yang berisiko tinggi mengalami kanker.
Operasi pencegahan kanker yang paling sering didengar adalah operasi pengangkatan payudara. Operasi ini biasanya disarankan pada orang dengan riwayat kanker payudara yang tinggi di keluarganya. Namun, pelaksanaaan operasi ini tentunya perlu didahului pemeriksaan ada tidaknya gen keturunan kanker payudara.
2. Operasi untuk mengangkat jaringan kanker
Operasi kanker ini terbagi menjadi 2, yaitu operasi kuratif dan debulking.
Tujuan operasi kuratif adalah untuk menghilangkan jaringan kanker sepenuhnya. Operasi kuratif atau operasi primer biasanya dilakukan jika kanker hanya ditemukan di satu bagian tubuh saja dan ukurannya tidak terlalu besar, sehingga memungkinkan untuk diangkat seluruhnya.
Operasi ini bisa menjadi pengobatan utama untuk kanker, namun bisa juga dilakukan bersamaan dengan perawatan lain, seperti kemoterapi atau terapi radiasi, yang dilakukan sebelum atau sesudah operasi.
Sementara itu, operasi debulking umumnya dilakukan jika pengangkatan seluruh jaringan kanker tidak memungkinkan, misalnya karena kanker terlalu besar atau terletak sangat dekat dengan organ atau jaringan penting, sehingga berisiko menyebabkan kerusakan pada organ atau jaringan tersebut.
Meski begitu, dokter akan berusaha mengambil jaringan kanker sebanyak-banyaknya. Jaringan kanker yang tidak terangkat dengan operasi ini akan diobati dengan metode lain, misalnya radioterapi atau kemoterapi
3. Operasi untuk mendiagnosis kanker
Pada kebanyakan kasus, operasi adalah cara yang paling efisien untuk memastikan apakah seseorang benar-benar menderita kanker atau tidak, serta untuk mengetahui jenis kanker apa yang dideritanya. Cara ini dikenal dengan sebutan biopsi.
Operasi ini dilakukan untuk membuka jaringan yang dicurigai sebagai kanker, kemudian sebagian kecil jaringan diambil untuk diperiksa menggunakan mikroskop. Pada pemeriksaan mikroskop, akan dilihat apakah jaringan mengandung sel kanker atau tidak. Jika iya, jenis kanker akan ditentukan dengan melihat karakteristik sel kanker.
4. Operasi untuk menentukan stadium kanker
Operasi kanker ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kanker yang tumbuh dan sudah sejauh mana penyebarannya. Selama operasi ini, kelenjar getah bening dan organ di sekitar jaringan kanker juga diperiksa. Hal ini dilakukan agar dokter dapat memutuskan perawatan dan pengobatan apa yang akan diberikan pada pasien.
Selain keempat operasi kanker di atas, ada juga yang dinamakan operasi paliatif yang bertujuan untuk meredakan gejala serta meningkatkan kualitas hidup pasien kanker, misalnya untuk menghilangkan rasa sakit karena jaringan kanker sudah menekan saraf atau tulang.
Operasi ini juga dilakukan untuk mengatasi komplikasi yang ditimbulkan oleh pertumbuhan kanker. Sebagai contoh, kanker usus besar dapat menghalangi jalannya proses pencernaan. Jika ini terjadi, operasi paliatif dapat dilakukan untuk menghilangkan penyumbatan tersebut.
Efek Samping Operasi Kanker
Efek samping dan risiko yang mungkin akan dialami oleh pasien operasi kanker sebenarnya tergantung pada jenis operasi yang dilakukan. Namun, secara umum pasien operasi kanker berisiko mengalami efek samping di bawah ini:
- Nyeri
- Infeksi
- Pendarahan
- Penggumpalan darah
- Sulit buang air besar dan buang air kecil
Efek samping lainnya adalah hilangnya fungsi organ yang terkena kanker. Ketika terjadi kanker, bisa dikatakan jaringan kanker menyerbu dan menduduki jaringan yang sehat. Oleh karena itu, pada beberapa jenis operasi kanker, misalnya pada operasi kuratif, jaringan sehat dari organ yang terkena kanker juga bisa terangkat.
Hal ini bisa menyebabkan hilangnya sebagian fungsi organ tersebut, sehingga keseimbangan fungsi tubuh pasien juga bisa terganggu. Misalnya, pengangkatan sebagian paru-paru pada pasien kanker paru-paru dapat menyebabkan pasien tersebut kesulitan bernapas nantinya.
Efek samping yang mungkin terjadi akibat operasi kanker memang cukup banyak. Namun, jangan khawatir. Efek samping di atas dapat dicegah dengan persiapan operasi yang memadai.
Keputusan melakukan operasi kanker juga akan ditelaah sebaik mungkin untuk memastikan keuntungan yang didapatkan melebihi efek samping yang mungkin terjadi. Dokter juga biasanya akan memberikan obat-obatan sebelum atau setelah operasi guna mencegah terjadinya efek samping.
Jika dokter menyarankan Anda untuk menjalani operasi kanker, pastikan Anda paham mengenai tujuan operasi tersebut. Jangan ragu untuk menanyakan hal ini kepada dokter, termasuk mengenai efek samping operasi dan tahap selanjutnya dalam pengobatan kanker yang Anda derita.