Panadol Anak bermanfaat untuk menurunkan demam pada anak, misalnya saat flu, pilek, atau setelah imunisasi. Obat ini juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri, termasuk sakit kepala dan nyeri akibat tumbuh gigi. Obat ini bisa diperoleh tanpa resep dokter.
Panadol Anak mengandung obat yang termasuk golongan analgetik dan antipiretik, yaitu paracetamol. Obat ini bekerja langsung pada pusat pengaturan suhu dan nyeri di otak. Dengan begitu, demam dan nyeri yang dialami anak Anda bisa mereda.
Produk Panadol Anak
Ada dua varian produk Panadol Anak berdasarkan sediaannya, yaitu:
- Panadol Anak tablet kunyah, yang mengandung120 mg paracetamol dalam tiap tablet kunyah.
- Panadol Anak Sirop 60 ml dan Panadol Anak Sirop 30 ml, dengan kandungan 160 mg paracetamol dalam tiap 5 ml sirop
Apa Itu Panadol Anak
Bahan aktif | Paracetamol |
Golongan | Obat bebas |
Kategori | Analgeltik dan antipiretik |
Manfaat | Menurunkan demam |
Meredakan nyeri, misalnya sakit kepala atau nyeri karena tumbuh gigi | |
Digunakan oleh | Anak-anak atau dewasa yang tidak bisa menelan tablet |
Panadol Anak untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi hal ini tidak terkonfirmasi dengan data yang didapatkan dari studi terkontrol pada ibu hamil. |
Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini. | |
Panadol Anak untuk ibu menyusui | Paracetamol di dalam obat ini aman untuk ibu menyusui selama penggunaannya sesuai dengan aturan pakai dan dosis yang dianjurkan. |
Bentuk obat | Tablet kunyah, sirop |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Panadol Anak
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memberikan Panadol Anak kepada anak Anda, yaitu:
- Jangan memberikan Panadol Anak kepada anak Anda jika ia memiliki alergi terhadap obat ini atau paracetamol. Konsultasikan ke dokter terkait riwayat alergi yang anak Anda miliki.
- Jangan memberikan Panadol Anak kepada anak Anda jika ia sedang menderita gangguan fungsi hati yang berat.
- Hindari menggunakan obat yang juga mengandung paracetamol bersama dengan Panadol Anak. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping paracetamol.
- Konsultasikan ke dokter mengenai penggunaan obat ini jika anak Anda menderita defisiensi G6PD, penyakit ginjal, atau penyakit infeksi.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini jika anak Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera ke dokter jika anak Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Panadol Anak.
Dosis dan Aturan Pakai Panadol Anak
Dosis Panadol Anak untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri berdasarkan varian produk dan usia pasien adalah:
Panadol Anak Sirop
- Anak usia 1–2 tahun: 3,75 ml, 3–4 kali sehari.
- Anak usia 2–3 tahun: 5 ml, 3–4 kali sehari.
- Anak usia 4–5 tahun: 7,5 ml, 3–4 kali sehari.
- Anak usia 6 tahun: 10 ml, 3–4 kali sehari.
Panadol Anak Tablet Kunyah
- Anak usia 2–5 tahun: 1–2 tablet, 3–4 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: 2–4 tablet, 3–4 kali sehari.
Dosis paracetamol untuk anak sebaiknya disesuaikan dengan berat badannya. Diskusikan dengan dokter jika ingin mendapatkan dosis paracetamol yang sesuai dengan berat badan anak Anda.
Cara Mengonsumsi Panadol Anak dengan Benar
Konsumsi Panadol Anak sesuai aturan pakai yang terdapat pada kemasan atau anjuran dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter
Agar pengobatan efektif, pastikan untuk mengikuti cara menggunakan Panadol Anak yang benar berikut ini:
- Panadol Anak dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
- Pastikan anak Anda mengunyah Panadol Anak tablet kunyah hingga hancur sebelum menelannya.
- Gunakan sendok takar atau alat tetes yang tersedia di dalam kemasan obat bila akan memberikan Panadol Anak sirop kepada Si Kecil. Jangan menggunakan alat takar lain, seperti sendok makan atau sendok teh biasa, karena dosis bisa tidak tepat.
- Hentikan penggunaan obat dan periksakan anak Anda ke dokter jika demam yang dialami tidak juga membaik meski telah 2 hari mengonsumsi obat ini atau bila nyeri tidak kunjung reda setelah 3 hari menggunakan Panadol Anak.
- Jika lupa memberikan Panadol Anak, segera minumkan obat ini kepada anak Anda begitu teringat. Namun, bila sudah mendekati jadwal konsumsi berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis.
- Bila keluhan yang dialami anak Anda sudah mereda, hentikan penggunaan obat ini.
- Simpan Panadol Anak dalam wadah tertutup, di tempat bersuhu ruangan (di bawah 30°C), kering, dan terhindar dari cahaya. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Panadol Anak dengan Obat Lain
Ada beberapa efek interaksi antarobat yang bisa terjadi jika obat dengan kandungan paracetamol, seperti Panadol Anak, digunakan bersama dengan obat lain, yaitu:
- Penurunan penyerapan dan efektivitas paracetamol jika digunakan dengan cholestyramine
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping paracetamol jika digunakan dengan metoclopramide dan domperidone
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan bersama dengan phenobarbital
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika digunakan dengan probenecid atau isoniazid
- Penurunan efektivitas lamotrigine
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping chloramphenicol atau busulfan
Untuk menghindari efek interaksi antarobat yang tidak diinginkan, diskusikan ke dokter jika hendak menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal bersama dengan Panadol Anak.
Efek Samping dan Bahaya Panadol Anak
Jika dikonsumsi sesuai dengan aturan pakai dan dosis yang dianjurkan, Panadol Anak pada umumnya tidak menimbulkan efek samping. Meski begitu, pada kondisi yang jarang terjadi, ada efek samping yang bisa muncul, seperti mual atau muntah.
Penting untuk diketahui bahwa penggunaan Panadol Anak dalam jangka panjang atau dosis besar dapat menyebabkan gangguan fungsi dan kerusakan hati yang bisa ditandai dengan mual, muntah, tidak nafsu makan, penyakit kuning, maupun berat badan turun drastis.
Periksakan anak Anda ke dokter jika ia mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius tersebut.