Seperti makhluk hidup lainnya, anjing juga perlu mengonsumsi makanan terbaik agar selalu sehat dan bugar. Jika kamu memelihara anjing, kamu harus memberikan makanan anjing yang mengandung gizi lengkap serta sesuai dengan usianya.
Sama seperti manusia, anjing juga membutuhkan nutrisi yang tepat. Setiap anjing membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda berdasarkan usia, berat badan, kondisi kesehatan, dan seberapa aktif mereka dalam kesehariannya.
Tak hanya memperhatikan jenis nutrisi di dalam makanan, kamu juga perlu memberikan makanan anjing dalam porsi yang tepat, agar anjing kesayanganmu tak hanya kenyang, tetapi juga selalu sehat.
Panduan Memilih Makanan Anjing yang Tepat
Makanan anjing (dog food) yang dijual di pasaran tersedia dalam beberapa bentuk, seperti makanan kering atau makanan basah, dengan kandungan nutrisi dan kalori yang berbeda-beda.
Agar tidak salah saat membeli, berikut adalah beberapa cara memilih makanan anjing berdasarkan usianya:
Anak anjing (puppy)
Anak anjing umumnya masih menyusu dari induknya hingga ia berusia sekitar 7–8 minggu. Namun, kamu sudah bisa mulai memperkenalkan makanan anjing ketika anak anjing berusia sekitar 3–4 minggu.
Saat memberikan makanan pada anak anjing, pilihlah makanan anjing yang telah diformulasikan khusus. Biasanya makanan ini mengandung banyak protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
Jumlah kandungan protein dan lemak pada makanan untuk anak anjing bahkan bisa 2 kali lipat lebih banyak dari makanan anjing dewasa. Nutrisi ekstra ini bertujuan untuk menunjang pembentukan tulang, gigi, dan otot, serta menyediakan energi yang dibutuhkannya untuk bermain.
Frekuensi pemberian makanan anjing juga harus diperhatikan. Untuk anak anjing yang telah disapih hingga usia 4–6 bulan, berikan ia makanan sebanyak 3–6 kali sehari. Hal ini bertujuan agar kadar gula darah dalam tubuh anak anjing tetap normal.
Untuk anak anjing yang berusia kurang dari 8 bulan, kamu mungkin perlu membasahi makanan kering terlebih dahulu sampai teksturnya berubah kenyal agar lebih mudah dikonsumsi.
Anjing dewasa
Makanan anjing dewasa bisa diberikan saat anjing kesayanganmu sudah menginjak usia 1 tahun. Makanan anjing dewasa idealnya mengandung protein, lemak, karbohidrat, air, serta berbagai jenis vitamin dan mineral, seperti kalsium, fosfor, kalium, selenium, zinc, dan magnesium.
Porsi pemberiannya pun perlu disesuaikan dengan berat badan anjing dan seberapa aktif ia sehari-hari. Sementara itu, pada anjing yang sedang hamil atau baru melahirkan, mereka akan membutuhkan kalori yang lebih tinggi. Ini berarti, jumlah makanan anjing yang diberikan harus lebih banyak.
Frekuensi terbaik untuk memberikan makanan pada anjing dewasa adalah 2 kali sehari. Kamu juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter hewan, untuk menentukan porsi dan frekuensi makanan anjing sesuai dengan kondisinya.
Anjing usia tua
Secara umum, seekor anjing dianggap senior atau tua saat mereka berusia sekitar 6 atau 7 tahun. Makanan untuk anjing usia senior ini berbeda dari anjing dewasa karena aktivitas mereka yang cenderung berkurang dan metabolisme tubuh yang mulai melambat.
Konsumsi kalori total pada anjing senior akan berkurang sebanyak 20%. Biasanya, makanan anjing senior diformulasikan agar lebih mudah dicerna dan dapat membantu mengontrol berat badan. Oleh karena itu, bahan dan kandungan nutrisinya berbeda dari makanan anjing dewasa.
Saat anjing telah memasuki usia senior, makanan terbaik adalah apa yang menurut mereka enak. Anjing senior banyak yang menyukai makanan basah atau makanan yang dihangatkan karena aromanya yang lebih kuat.
Nah, agar nutrisinya tetap terjaga, selalu berikan makanan anjing yang khusus untuk anjing senior atau konsultasikan ke dokter hewan terlebih dahulu untuk menentukan makanan yang tepat.
Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Makanan Anjing
Selain kandungan nutrisi dan keterangan usia pada kemasan, ada beberapa hal yang juga harus kamu perhatikan sebelum memilih makanan anjing, di antaranya:
1. Perhatikan jaminan nutrisi dari makanan anjing
Makanan anjing dalam kemasan harus memiliki izin edar dan memenuhi pedoman nutrisi yang telah ditetapkan oleh lembaga setempat. Beberapa makanan anjing yang beredar di pasaran biasanya mengikuti pedoman nutrisi yang dikeluarkan oleh Association of American Feed Control Officials (AAFCO).
2. Periksa daftar bahan-bahan yang digunakan
Urutan bahan makanan yang tertulis pada kemasan menandakan banyaknya kandungan bahan tersebut dalam makanan anjing.
Misalnya, daftar bahan yang tertera pada makanan anjing secara berurutan adalah jagung, tepung daging sapi, kentang, kacang polong, dan ayam. Nah, hal ini menunjukkan bahwa kandungan jagung lebih banyak daripada ayam.
3. Pilihlah bentuk makanan anjing yang sesuai dengan kondisi anjing kesayanganmu
Semua bentuk makanan anjing, baik basah maupun kering, memiliki kandungan nutrisi yang cukup untuk anjing peliharaanmu. Makanan kering baik untuk kesehatan gigi anjing dan mudah untuk disimpan. Namun, kamu harus memastikan bahwa ia minum cukup air jika mengonsumsi makanan kering.
Sementara itu, makanan basah sangat baik dikonsumsi oleh anjing yang memiliki gangguan pada saluran kencing dan cenderung tidak minum banyak air.
4. Hindari bahan makanan yang dapat membahayakan anjing peliharaanmu
Ada bahan makanan yang berbahaya atau bahkan beracun bagi anjing, di antaranya:
- Anggur
- Kismis
- Biji dari buah atau sayuran
- Bawang
- Cokelat
- Tulang hewan
- Makanan yang mengandung ragi
- Kacang macadamia
Selain itu, makanan yang mengandung banyak garam juga bisa berbahaya bagi anjing, khususnya anjing yang berukuran kecil.
5. Pahami makna dari label yang tertera pada makanan anjing
Sebelum membeli, pastikan kamu memahami makna dari label yang tertulis pada setiap makanan anjing.
Misalnya, label “natural flavor” yang tertera pada makanan anjing bukan berarti organik. Hal ini menandakan bahwa rasa alami pada produk makanan anjing berasal dari tumbuhan atau hewan.
6. Cermati kemungkinan alergi pada anjing
Kamu juga perlu memperhatikan apakah anjingmu memiliki alergi terhadap makanan tertentu, misalnya daging ikan, udang, telur, kacang, atau ayam. Jika ia memiliki alergi terhadap makanan tertentu, sebaiknya hindari makanan yang dapat memicu reaksi alergi di tubuhnya.
Biasanya, anjing akan mengalami gejala berupa mual, muntah, gatal-gatal, diare, atau sering menggaruk kulitnya ketika mengalami reaksi alergi.
Untuk mengetahui apakah makanan anjing yang kamu berikan tepat, lihatlah dari kondisi fisik anjingmu setelah mengonsumsinya. Makanan anjing dikatakan tepat apabila anjing memiliki otot dan bulu yang bagus, buang air besar normal dan lancar, nafsu makan baik, dan selalu penuh energi.
Apabila mencurigai anjing peliharaanmu sakit, seperti mengalami diare dan muntah parah, setelah mengonsumsi makanan anjing, segeralah bawa ke dokter hewan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kamu juga bisa berkonsultasi atau chat langsung dengan dokter hewan di aplikasi ALODOKTER.