Tak hanya ibu hamil yang memiliki pantangan, ibu menyusui juga memiliki pantangan. Hal ini perlu diperhatikan karena pantangan ibu menyusui berkaitan dengan air susu ibu (ASI) dan berpengaruh terhadap bayi.
Sama halnya dengan saat hamil, ibu menyusui harus memperhatikan asupan nutrisi. Tidak hanya mengonsumsi makanan tertentu, kelancaran proses menyusui juga perlu diupayakan dengan menghindari beberapa hal.
Pantangan Ibu Menyusui yang Harus Dihindari
Berikut adalah beberapa pantangan ibu menyusui yang harus diperhatikan dan sebisa mungkin dihindari:
1. Rokok
Ibu menyusui tidak boleh merokok karena dapat menyebabkan bayi terpapar nikotin. Tak hanya dari asap yang dikeluarkan, nikotin juga dapat masuk ke dalam ASI.
Selain dapat menimbulkan masalah kesehatan pada bayi, paparan asap rokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak, gangguan pernapasan, serta gangguan tumbuh kembang.
Bayi juga berisiko mengalami keracunan nikotin yang ditandai dengan muntah, BAB berwarna abu-abu, denyut jantung meningkat, dan sulit tidur. Merokok juga dapat menyebabkan produksi ASI berkurang.
2. Minuman beralkohol
Saat ibu menyusui mengonsumsi minuman beralkohol, zat tersebut bisa masuk ke dalam ASI yang diberikan kepada bayi. Bayi dari ibu yang terbiasa mengonsumsi alkohol dapat mengalami gangguan perkembangan dan sistem saraf, gangguan tidur, dan kesulitan menambah berat badan.
Selain itu, sebuah studi membuktikan bahwa bir dapat mengurangi produksi ASI, karena bir menghambat refleks untuk mengeluarkan ASI (let down reflex) saat bayi mengisap puting, yang lambat laun dapat menurunkan produksi ASI.
Jika tetap ingin minum alkohol, ibu baru boleh menyusui setelah sekitar dua jam setelah mengonsumsi minuman beralkohol. Meski begitu, akan lebih aman jika ibu menyusui benar-benar menghindari minuman beralkohol.
3. Ikan dengan kandungan merkuri yang tinggi
Meski kandungan nutrisi ikan tergolong tinggi, hampir semua ikan mengandung merkuri. Polutan ini sangat berbahaya karena merupakan racun bagi sel saraf tubuh.
Ikan yang berada di rantai makanan bagian atas dalam ekosistem laut akan memangsa sesama hewan laut, termasuk ikan kecil yang juga mengandung merkuri. Contohnya adalah ikan tongkol, ikan todak (swordfish), dan hiu. Ikan-ikan tersebut umumnya mengandung merkuri lebih tinggi dan menjadi pantangan ibu menyusui.
Untuk ikan salmon, tuna, ikan kembung, teri, udang, atau jenis ikan lain yang berukuran kecil dan tergolong rendah kandungan merkuri, sebaiknya dikonsumsi hanya sekitar dua kali per minggu.
4. Susu
Beberapa bayi sensitif terhadap susu sapi. Jika ibu minum susu sapi, bayi dengan kondisi tersebut mungkin menunjukkan reaksi seperti kembung, gatal atau ruam, muntah, diare, atau justru sembelit.
Untuk mengetahui secara pasti, apakah bayi intoleransi laktosa atau sensitif terhadap susu sapi, cobalah untuk tidak mengonsumsi susu sapi atau makanan yang mengandung susu selama beberapa waktu. Kemudian, amati reaksi bayi.
Sebagai pengganti susu, Anda disarankan untuk mengonsumsi sumber makanan lain yang kaya akan vitamin D dan kalsium.
5. Kafein
Kafein tidak hanya berasal dari kopi, tetapi juga teh dan minuman bersoda. Kafein yang diminum ibu menyusui akan masuk ke dalam ASI, sehingga ada kemungkinan dapat menyebabkan bayi susah tidur.
Walaupun tidak ada bukti yang pasti bahwa kafein bisa menimbulkan masalah, tapi sebagian ibu mengaitkan antara konsumsi kafein dan gejala kolik, atau sulit tidur pada bayi.
6. Obat-obatan herbal
Obat-obatan yang dikonsumsi ibu menyusui sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter, termasuk obat herbal. Hingga saat ini, sebagian obat herbal masih belum bisa dipastikan keamanan dan kemungkinan efek sampingnya.
Untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan proses menyusui, perhatikan pantangan ibu menyusui di atas. Jika Anda mengalami kesulitan selama menyusui, konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi untuk mendapatkan saran yang tepat.