Panu merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang dikenal luas oleh masyarakat. Beberapa orang menganggap panu adalah penyakit kulit menular, tapi nyatanya tidak seperti itu.
Panu dalam dunia medis disebut tinea versicolor atau pityriasis versicolor. Penyakit kulit ini dapat menyebabkan bercak-bercak pada kulit. Bercak-bercak tersebut dapat membuat sebagian warna kulit menjadi lebih terang atau gelap yang diiringi rasa gatal.
Panu disebabkan oleh Malassezia, salah satu jenis jamur yang umum ditemui pada kulit. Namun, jamur tersebut dapat berkembang secara berlebihan sehingga terbentuklah panu. Beberapa faktor yang dapat memicu perkembangan jamur ini yaitu kulit berminyak, cuaca panas dan lembap, keringat yang berlebih, perubahan hormonal dan sistem imunitas yang melemah. Setiap manusia memiliki jamur Malassezia pada tubuhnya, dan bisa dipastikan panu bukanlah penyakit kulit menular. Jadi jangan menyalahkan orang lain ketika Anda memiliki panu.
Cara Mengatasi Panu di Rumah
Jika Anda memiliki panu yang belum begitu parah, Anda bisa coba memakai krim, salep, atau sabun maupun sampo yang mengandung clotrimazole, selenium sulfide (kadar 1 persen), miconazole, terbinafine dan zinc pyrithione. Obat panu ini dijual bebas di toko obat atau supermarket.
Sebelum memakai obat panu dalam bentuk krim atau salep, disarankan untuk:
- Mencuci bersih area kulit yang terdapat panu, lalu keringkan.
- Setelahnya oleskan tipis-tipis krim atau salep panu sebanyak 1 - 2 kali sehari selama 14 hari.
- Jika Anda memakai sabun, diamkan selama 5-10 menit sebelum dibilas.
Cara Mengatasi Panu Secara Medis
Setelah menjalani pengobatan di rumah namun panu belum juga membaik atau bahkan bertambah penyebarannya, sebaiknya Anda ke dokter kulit agar dokter bisa memastikan kembali melalui pemeriksaan, apakah keluhan tersebut benar merupakan panu. Dari hasil pemeriksaan, dokter bisa menentukan pengobatan yang lebih sesuai.
Dalam pemeriksaan, dokter mungkin akan mengerok sedikit kulit Anda lalu menelitinya dengan mikroskop, atau memeriksa kulit Anda menggunakan sinar ultraviolet. Apabila memang ternyata panu, dokter akan meresepkan obat panu dengan zat aktif yang lebih kuat, seperti:
- Fluconazole
- Ciclopirox
- Itraconazole
- Selenium sulfide (kadar 2.5 persen)
- Ketoconazole
Setelah kulit sembuh dari infeksi jamur, mungkin Anda masih melihat bercak-bercak panu di kulit. Namun jangan khawatir, sebab warna kulit akan kembali ke warna semula setelah beberapa waktu.
Cara Mencegah Panu Muncul Kembali
Penggunaan obat panu memang mampu menghilangkan panu, namun tidak jarang panu yang telah sembuh bisa muncul kembali. Itu normal terjadi karena jamur tersebut memang ada di kulit Anda. Hal ini bisa dicegah dengan memakai obat panu 1–2 kali dalam sebulan, terutama jika Anda tinggal di area cuaca panas dan lembap.
Selain itu, cegah penyakit kulit ini dengan cara memakai pakaian dengan bahan berserat alami (seperti katun), hindari pakaian yang terlalu ketat, hindari produk yang bisa membuat kulit berminyak, kurangi terpapar sinar matahari, dan jangan lupa gunakan tabir surya dengan kadar SPF minimal 30 sebelum keluar ruangan.