Paratusin adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan gejala flu seperti batuk, pilek, demam, sakit kepala, nyeri otot, atau bronkitis. Obat ini tersedia dalam dua sediaan, yaitu tablet dan sirup.
Paratusin memiliki kandungan utama paracetamol. Bahan ini bekerja pada pusat pengatur suhu yang ada di otak dengan menurunkan suhu tubuh yang tinggi ketika sedang mengalami demam. Paracetamol juga dapat meredakan nyeri yang biasa terjadi saat flu, seperti sakit kepala atau sakit otot.
Di samping paracetamol, Paratusin juga mengandung bahan aktif lain yang dapat membantu mengatasi keluhan di saluran pernapasan saat flu. Kandungan dalam obat ini dapat mengurangi hidung tersumbat, mengurangi produksi dahak dan mengencerkannya, serta mengurangi dorongan untuk batuk.
Produk Paratusin
Terdapat dua varian produk Paratusin yang tersedia di Indonesia, yaitu:
1. Paratusin
Tiap tablet Paratusin mengandung 500 mg paracetamol, 50 mg guaifenesin, 10 mg noscapine, 15 mg phenylpropanolamine HCl, dan 2 mg chlorphenamine maleate.
2. Paratusin PE
Tiap 60 ml Paratusin PE mengandung 125 mg paracetamol, 7,5 mg pseudoephedrine HCl, 10 mg noscapine, 0,5 mg chlorpheniramine maleate, 25 mg guaifenesin, dan 125 mg succus liquiritae.
Apa Itu Paratusin
Golongan | Obat bebas terbatas |
Kategori | Obat batuk dan pilek |
Manfaat | Meringankan gejala flu dan bronkitis |
Bentuk obat | Tablet dan sirup |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Paratusin untuk ibu hamil dan menyususi
Khusus untuk ibu hamil dan menyusui, perhatikan kategori kehamilan dan menyusui dari masing-masing varian Paratusin sebelum mengonsumsi obat ini. Berikut adalah penjelasannya:
Varian Paratusin | Kategori kehamilan & menyusui |
Paratusin & Paratusin PE untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Jangan gunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. | |
Paratusin untuk ibu menyusui | Kandungan phenylpropanolamine HCl di dalam obat ini tidak aman digunakan oleh ibu yang sedang menyusui. Gunakan obat lain yang lebih aman atau hentikan pemberian ASI. |
Paratusin PE untuk ibu menyusui | Kandungan pseudoephedrine HCl, chlorpheniramine maleate, dan guaifenesin di dalam obat ini kurang aman digunakan oleh ibu yang sedang menyusui. |
Gunakan dosis terendah dalam jangka waktu yang pendek jika benar-benar diperlukan, atau ganti dengan obat lain yang lebih aman untuk pemakaian jangka panjang. |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Paratusin
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi Paratusin:
- Jangan minum Paratusin jika Anda memiliki alergi terhadap kandungan yang ada di dalam obat ini.
- Jangan mengonsumsi Paratusin jika Anda alergi dengan obat simpatomimetik lain, seperti efedrin, fenilpropanolamin, dan fenilefrin.
- Hindari konsumsi Paratusin jika Anda menderita hipertiroidisme, tekanan darah tinggi yang tidak diobati, penyakit jantung koroner, dan gagal ginjal.
- Jangan minum Paratusin jika Anda sedang menjalani terapi dengan obat antidepresan tipe penghambat monoamin oksidase (MAOI).
- Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Paratusin jika Anda memiliki penyakit jantung, pembesaran prostat jinak, diabetes, glaukoma, dan gangguan pada fungsi ginjal maupun hati.
- Diskusikan penggunaan Paratusin dengan dokter jika Anda berisiko mengalami tekanan darah tinggi atau stroke, seperti pada penderita berat badan berlebih atau obesitas.
- Konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan Paratusin jika Anda sedang hamil atau menyusui.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Paratusin. Obat ini dapat menyebabkan kantuk.
- Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan Paratusin untuk orang usia lanjut.
- Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah minum Paratusin.
Dosis dan Aturan Pakai Paratusin
Dosis Paratusin tergantung pada varian obatnya. Berikut adalah rincian dosis Paratusin:
Paratusin
- Dewasa: 1 tablet, 3 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: ½ tablet, 3 kali sehari.
Paratusin PE
- Dewasa: 4 sendok teh (20 ml), 3 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: 2 sendok teh (10 ml), 3 kali sehari.
- Anak usia 2–5 tahun: 1 sendok teh (5 ml), 3 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Paratusin dengan Benar
Baca dan ikuti aturan pakai yang tertera pada kemasan atau ikuti anjuran dokter. Jangan minum obat ini melebihi dosis yang dianjurkan.
Berikut ini adalah cara menggunakan Paratusin dengan benar:
- Konsumsilah Paratusin setelah makan.
- Kocok botol obat terlebih dahulu jika hendak mengonsumsi Paratusin sirup. Gunakan sendok atau alat takar yang tersedia di dalam kemasan agar dosisnya tepat.
- Konsultasikan ke dokter jika gejala flu tidak kunjung mereda meski telah 3 hari mengonsumsi obat ini.
- Hentikan penggunaan Paratusin jika Anda mengalami susah tidur, jantung berdebar, atau pusing berat.
- Simpan Paratusin di tempat dengan suhu di bawah 30 derajat celcius.
Interaksi Paratusin dengan Obat Lain
Berikut ini adalah interaksi obat yang dapat terjadi jika Paratusin dikonsumsi dengan obat-obatan tertentu:
- Peningkatan risiko terjadinya kantuk, pusing, dan sulit konsentrasi jika digunakan dengan obat tidur, obat penenang (antiansietas), antipsikotik, atau obat antihistamin
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang berbahaya jika digunakan bersama obat antidepresan tipe penghambat monoamine oksidase (MAOI).
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika dikonsumsi dengan warfarin
Agar aman, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Paratusin bersama obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Paratusin
Efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi Paratusin antara lain:
- Kantuk
- Pusing
- Mulut kering
- Ruam
Berkonsultasilah ke dokter melalui chat apabila keluhan tersebut tidak lekas mereda. Segera cari pertolongan medis jika timbul reaksi alergi atau efek samping yang lebih berat, seperti:
- Susah tidur
- Jantung berdebar
- Pusing berat seperti akan pingsan
- Kejang
- Gangguan berkemih
- Gangguan penglihatan