Pariet adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan keluhan dada panas, perut perih, mual, kembung, atau bahkan sulit menelan akibat asam lambung berlebih. Obat ini dapat digunakan pada tukak lambung, ulkus duodenum, GERD, atau infeksi Helicobacter pylori. Pariet mengandung bahan aktif rabeprazole.
Rabeprazole di dalam Pariet merupakan penghambat pompa proton, yang bekerja dengan cara menghambat produksi dan pengeluaran asam lambung. Ketika produksi asam lambung berkurang, keluhan-keluhan yang disebabkan oleh kelebihan asam lambung juga akan mereda.
Pada pengobatan untuk infeksi Helicobacter pylori (H. pylori), penggunaan Pariet akan dikombinasikan dengan antibiotik, seperti metronidazole atau clarithromycin. Kombinasi antara Pariet dan antibiotik tersebut dapat menghentikan infeksi, menyembuhkan luka pada lambung, serta mencegah infeksi bakteri kambuh kembali.
Produk Pariet
Pariet tablet terbagi dalam dua varian, yaitu:
- Pariet 10 mg 14 Tablet, yang mengandung 10 mg rabeprazole
- Pariet 20 mg 14 Tablet, yang mengandung 20 mg rabeprazole
Apa Itu Pariet
Bahan aktif | Rabeprazole |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Penghambat pompa proton |
Manfaat | Menurunkan kadar asam lambung pada tukak lambung, penyakit asam lambung (GERD), ulkus duodenum, atau infeksi H. pylori |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Pariet untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Pariet untuk ibu menyusui | Diskusikan dengan dokter mengenai obat lain yang aman digunakan selama menyusui, terutama jika bayi lahir prematur atau bayi belum mencapai usia 1 bulan. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Pariet
Pariet merupakan obat resep, yang penggunaannya harus sesuai petunjuk dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini, penting bagi Anda untuk memperhatikan hal-hal berikut:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Pariet tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap kandungan di dalam obat ini atau obat lain dari golongan penghambat pompa proton, seperti esomeprazole, omeprazole, atau pantoprazole.
- Jangan mengonsumsi Pariet jika Anda menderita infeksi virus dan sedang menjalani pengobatan dengan rilpivirine.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita gangguan pernapasan, penyakit liver, patah tulang, osteopenia atau osteoporosis, kekurangan vitamin B12, lupus, atau kekurangan magnesium (hipomagnesemia).
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Diskusikan dengan dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya efek interaksi antarobat.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Pariet jika direncanakan untuk menjalani tindakan medis tertentu, terutama endoskopi.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan Pariet.
Dosis dan Aturan Pakai Pariet
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Pariet berdasarkan kondisi yang ditangani:
Kondisi: GERD atau ulkus duodenum
- 20 mg, 1 kali sehari. Durasi pengobatan selama 4 minggu.
Kondisi: Esofagitis erosif atau tukak lambung
- 20 mg, 1 kali sehari. Durasi pengobatan selama 4–8 minggu.
Kondisi: Pencegahan ulkus duodenum
- 20 mg, 1 kali sehari. Durasi penggunaan maksimal 1 tahun.
Kondisi: Infeksi H. pylori
- 20 mg, 2 kali sehari, yang dikombinasikan dengan antibiotik. Durasi pengobatan selama 7 hari.
Cara Mengonsumsi Pariet dengan Benar
Gunakanlah Pariet sesuai anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat. Jangan mengonsumsi Pariet melebihi dosis yang dianjurkan.
Berikut adalah panduan penggunaan Pariet yang benar:
- Konsumsilah Pariet sebelum atau setelah makan. Telan Pariet tablet secara utuh dengan bantuan air putih.
- Pastikan untuk mengonsumsi Pariet, baik yang sebagai obat tunggal maupun yang dikombinasikan dengan antibiotik, pada waktu yang sama setiap harinya. Hal ini agar hasil pengobatan lebih optimal.
- Jika Anda lupa minum Pariet, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah mendekati jadwal minum selanjutnya, abaikan dosis yang terlewat dan lanjutkan minum obat ini seperti biasa. Jangan menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlewat.
- Konsumsilah Pariet sesuai dengan durasi pengobatan yang dianjurkan dokter meskipun gejala Anda sudah membaik sebelum itu.
- Penggunaan obat yang berisi rabeprazole dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya patah tulang. Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan berkonsultasi rutin, baik secara langsung maupun lewat konsultasi online, jika mengonsumsi obat ini dalam jangka panjang.
- Simpan Pariet di tempat yang kering dan sejuk. Hindarkan obat ini dari paparan sinar matahari secara langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Pariet dengan Obat Lain
Penggunaan Pariet bersama dengan obat tertentu dapat menyebabkan efek interaksi, seperti:
- Penurunan efektivitas obat antijamur, seperti itraconazole, dalam mengobati infeksi jamur
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari methotrexate atau digoxin
- Peningkatan risiko terjadinya hipomagnesemia bila digunakan dengan tacrolimus atau indapamide
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan warfarin
- Penurunan efektivitas rilpivirine dalam menangani infeksi HIV
Agar aman, konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Pariet bersama obat, produk herbal, atau suplemen apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Pariet
Efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi Pariet antara lain:
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Sakit tenggorokan
- Sembelit atau justru diare
- Perut kembung
- Sulit untuk mencapai atau mempertahankan ereksi
Berkonsultasilah melalui Chat Bersama Dokter bila efek samping di atas tidak kunjung membaik atau makin parah. Dokter dapat memberikan solusi untuk menangani efek samping tersebut.
Rabeprazole dalam obat ini juga dapat menyebabkan reaksi alergi atau efek samping serius, seperti:
- Sakit perut parah, diare, atau diare berdarah
- Kejang
- Gangguan ginjal, seperti urine yang keluar sangat sedikit, urine berdarah, demam, nyeri sendi, atau berat badan naik secara drastis
- Hipomagnesemia, yang ditandai dengan denyut jantung cepat atau tidak teratur, tremor, kram otot, gelisah, atau kejang pada otot kaki dan tangan
- Tanda-tanda perdarahan, seperti mudah memar, mimisan, gusi berdarah, batuk berdarah, atau muntah yang berwarna seperti bubuk kopi
Sebagian efek samping di atas dapat ditangani lewat konsultasi online. Namun, jika memang dibutuhkan pemeriksaan langsung atau rawat inap, dokter akan memberi rujukan untuk ke rumah sakit atau IGD.