Patent ductus arteriosus (PDA) adalah kondisi ketika pembuluh darah yang menghubungkan aorta dan arteri paru tetap terbuka setelah bayi lahir. PDA merupakan jenis kelainan jantung bawaan yang biasanya dialami oleh bayi prematur.
Selama di dalam rahim, bayi belum membutuhkan paru-paru untuk bernapas karena sudah mendapatkan oksigen dari ari-ari (plasenta). Oleh sebab itu, sebagian besar darah yang akan menuju paru-paru dialihkan ke seluruh tubuh melalui ductus arteriosus.
Ductus arteriosus adalah pembuluh darah yang menghubungkan aorta (pembuluh yang mengalirkan darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh) dan arteri pulmonal (pembuluh yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru).
Saluran ini seharusnya menutup secara otomatis dalam dua hari pertama setelah kelahiran karena paru-paru bayi sudah mulai bekerja untuk mengisi oksigen darah. Namun, pada patent ductus arteriosus, saluran ini tetap terbuka. Akibatnya, darah pada bayi dengan kondisi ini menjadi minim oksigen.
Penyebab dan Faktor Risiko Patent Ductus Arteriosus
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan PDA. Namun, ada sejumlah faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seorang bayi mengalami kondisi ini, yaitu:
1. Jenis kelamin perempuan
Patent ductus arteriosus dua kali lipat lebih sering dialami oleh bayi perempuan daripada bayi laki-laki.
2. Lahir prematur
Makin kecil usia kehamilan saat bayi lahir, makin besar pula kemungkinan terjadinya PDA. Lebih dari 80% bayi prematur yang lahir kurang dari 24 minggu dan sekitar 20% dari bayi yang lahir pada 28 minggu mengalami PDA.
3. Infeksi rubella pada ibu hamil
Virus rubella di dalam rahim dapat menyebar ke sistem pernapasan bayi kemudian merusak jantung dan pembuluh darah.
4. Riwayat penyakit
Bayi yang lahir dari keluarga dengan riwayat kelainan jantung atau bayi yang memiliki kelainan genetik tertentu, seperti sindrom Down, akan lebih berisiko mengalami PDA.
5. Lahir di dataran tinggi
Risiko terjadinya PDA lebih tinggi pada bayi yang lahir di daerah dengan ketinggian lebih dari 2500 meter di atas permukaan laut.
Gejala Patent Ductus Arteriosus
Gejala PDA tergantung pada ukuran ductus arteriosus yang terbuka. PDA dengan bukaan kecil kadang tidak menimbulkan gejala apa pun, bahkan sampai dewasa. Namun, PDA dengan bukaan lebar dapat menyebabkan gagal jantung pada bayi tidak lama setelah bayi lahir.
Sejumlah gejala pada patent ductus arteriosus yang terbuka lebar antara lain:
- Mudah lelah
- Menyusu tidak lancar (sering berhenti di tengah-tengah)
- Berkeringat saat makan atau menangis
- Napas cepat atau tersengal-sengal
- Jantung berdetak cepat
- Berat badan sulit naik
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika anak Anda menunjukkan keluhan di atas. Segera bawa anak ke IGD jika ia menunjukkan tanda-tanda sesak napas pada bayi, seperti:
- Napas yang cepat
- Bagian di bawah atau di antara tulang rusuk seperti tertarik ke dalam ketika bernapas
- Lubang hidung yang kembang kempis saat bernapas
- Muncul suara seperti siulan saat bayi bernapas
Segera bawa anak ke IGD jika ia menunjukkan tanda-tanda di atas.
Diagnosis Patent Ductus Arteriosus
Dokter dapat mendiagnosis PDA dengan mendengarkan detak jantung bayi melalui stetoskop. Jantung bayi dengan PDA umumnya mengeluarkan suara bising saat berdetak. Beberapa pemeriksaan lanjutan juga dapat dilakukan untuk menguatkan diagnosis, seperti:
-
Rontgen dada
Pemeriksaan ini akan membantu dokter melihat kondisi paru-paru dan jantung bayi.
-
Ekokardiografi
Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambaran jantung dengan detil. Melalui ekokardiografi, dokter dapat mengetahui kemampuan jantung dalam memompa darah dan aliran darah dalam jantung, termasuk aliran darah tidak normal yang terjadi pada PDA.
-
Elektrokardiografi (EKG)
Pemeriksaan ini dapat memperlihatkan kelainan pada ukuran otot jantung dan gangguan irama jantung.
Pengobatan Patent Ductus Arteriosus
Bayi dengan bukaan ductus arteriosus yang tergolong kecil tidak memerlukan pengobatan. Hal tersebut karena bukaan PDA umumnya dapat menutup dengan sendirinya seiring pertambahan usianya. Dokter hanya akan menyarankan pemeriksaan secara rutin untuk memantau kondisi bayi.
Pengobatan akan disarankan bila bukaan ductus arteriosus tidak menutup dengan sendirinya atau jika bukaan tersebut tergolong besar. Metode pengobatan yang tersedia antara lain:
Obat-obatan
Untuk kasus PDA pada bayi prematur, dokter dapat meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen dan indomethacin. Obat ini dapat membantu menutup bukaan ductus arteriosus. Namun, PDA pada bayi yang lahir cukup bulan, anak-anak, atau orang dewasa tidak dapat diatasi dengan obat ini.
Pemasangan alat penyumbat
Pada bayi yang lahir cukup bulan atau balita dan orang dewasa yang masih memiliki bukaan PDA kecil, dokter akan memasang alat penyumbat. Pada prosedur ini, dokter akan terlebih dahulu memasukkan kateter (prosedur kateterisasi jantung) ke pembuluh darah jantung melalui pangkal paha.
Setelah itu, dokter akan memasukkan alat penyumbat melalui kateter untuk dipasang di bukaan ductus arteriosus. Melalui tindakan ini, aliran darah akan kembali normal.
Bedah terbuka
Untuk PDA dengan bukaan lebar, dokter akan menyarankan prosedur bedah. Umumnya, prosedur ini dilakukan pada bayi usia 6 bulan ke atas. Namun, bedah juga bisa diterapkan pada bayi usia 6 bulan ke bawah yang mengalami gejala.
Bedah dilakukan dengan membuat sayatan di antara tulang rusuk bayi. Setelah itu, dokter akan menutup bukaan dengan menggunakan klip atau jahitan untuk menutup lubang ductus arteriosus.
Guna mencegah terjadinya infeksi setelah tindakan bedah, dokter akan meresepkan antibiotik.
Komplikasi Patent Ductus Arteriosus
PDA dengan bukaan lebar dan tidak segera ditangani dapat memicu sejumlah komplikasi berikut:
-
Gagal jantung
PDA dapat menyebabkan jantung membesar dan melemah, sehingga lama-kelamaan dapat memicu gagal jantung.
-
Hipertensi pulmonal
Hipertensi pulmonal adalah tekanan darah tinggi di pembuluh darah paru-paru yang dapat menyebabkan gangguan permanen pada paru-paru dan jantung.
-
Infeksi jantung (endokarditis)
Orang yang memiliki PDA lebih berisiko mengalami endokarditis atau peradangan pada lapisan bagian dalam jantung (endokardium).
Pencegahan Patent Ductus Arteriosus
Patent ductus arteriosus tidak selalu dapat dicegah. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan ibu hamil untuk menurunkan risiko bayi terserang penyakit ini, yaitu:
- Mengonsumsi makanan kaya nutrisi, termasuk suplemen vitamin yang mengandung asam folat
- Menghindari rokok, minuman beralkohol, dan NAPZA
- Menjalani vaksinasi sebelum kehamilan untuk mencegah infeksi
- Menjaga kadar gula darah tetap terkendali
- Mengelola stres dengan baik
- Berolahraga secara teratur atau memperbanyak aktivitas fisik selama kehamilan