Patogen adalah istilah medis dari kuman, yaitu organisme kecil penyebab infeksi. Jenis patogen pun bermacam-macam, mulai dari virus, bakteri, hingga jamur, dan setiap jenisnya bisa menimbulkan penyakit yang berbeda pada manusia.
Patogen merupakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia maupun hewan. Jenisnya pun berbeda dengan mikroorganisme normal yang menumpang hidup di dalam tubuh manusia, seperti probiotik di saluran cerna atau flora normal di permukaan kulit dan vagina.
Meski termasuk sebagai kuman, probiotik dan flora normal ini tidak menimbulkan penyakit, tetapi justru melindungi tubuh manusia dari berbagai patogen pemicu infeksi dan penyakit.
Patogen bisa menyerang tubuh manusia dan menimbulkan penyakit ketika sistem kekebalan tubuh sedang lemah. Selain itu, masuknya patogen ke dalam tubuh juga bisa berasal dari luka atau cedera, konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, dan kontak erat dengan orang yang sedang sakit.
Mengenal Jenis-Jenis Patogen
Tingkat keparahan infeksi dan penyakit akibat patogen tergantung pada jenis patogen yang menyerang tubuh dan kekuatan daya tahan tubuh seseorang untuk melawannya.
Secara umum, ada 6 jenis patogen yang bisa menimbulkan penyakit atau infeksi pada manusia, yaitu:
1. Bakteri
Bakteri merupakan salah satu patogen yang dapat menimbulkan infeksi. Bakteri ini bisa mengganggu kesehatan tubuh dengan cara menghasilkan zat beracun atau toksin, merusak jaringan tubuh, serta berkembang biak dan membunuh sel tubuh yang sehat.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri adalah pneumonia bakterial, tuberkulosis, kolera, diare, tifus atau demam tifoid, serta leptospirosis. Pada kasus tertentu, bakteri juga bisa menimbulkan infeksi yang parah, seperti meningitis dan sepsis.
2. Virus
Virus juga termasuk salah satu patogen yang sering menyebabkan infeksi dan berbagai penyakit pada tubuh manusia. Patogen ini hanya bisa hidup di dalam sel-sel tubuh.
Ketika virus masuk ke dalam sel tubuh, patogen akan berkembang biak di dalam sel dan menyebabkan kerusakan serta kematian sel tersebut.
Ada banyak penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, di antaranya COVID-19 akibat virus Corona, cacar air akibat virus Varicella zoster, hepatitis B dan hepatitis C, dan kanker serviks akibat virus HPV.
3. Jamur
Berbeda dengan virus, jamur dan bakteri dapat hidup di luar tubuh manusia. Jamur umumnya sering tumbuh dan mudah berkembang biak di lingkungan yang lembap dan bersuhu hangat. Jamur bisa menyerang berbagai bagian tubuh manusia, seperti kulit, mata, paru-paru, dan saluran pencernaan.
Infeksi jamur biasanya jarang terjadi pada orang yang sehat. Namun, jamur bisa menimbulkan penyakit dan lebih mudah menyerang orang yang yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti imunodefisiensi, malnutrisi atau kurang gizi, diabetes, atau efek samping obat-obatan, termasuk kemoterapi dan kortikosteroid.
Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi jamur adalah kandidiasis, kurap, infeksi jamur vagina, dan meningitis.
4. Protozoa
Protozoa merupakan patogen yang dapat hidup bebas di air atau hidup di dalam tubuh. Patogen ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui organisme lain, misalnya nyamuk.
Saat masuk ke dalam tubuh, protozoa akan berkembang biak dan menginfeksi tubuh, sehingga menyebabkan penyakit. Penyakit yang disebabkan oleh protozoa meliputi malaria, trikomoniasis, toksoplasmosis, dan disentri.
5. Cacing
Cacing adalah patogen dengan ukuran yang paling besar. Patogen ini dapat hidup di berbagai organ tubuh manusia, seperti saluran pencernaan, kulit, paru-paru, dan otak.
Beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing patogen adalah ascariasis, strongyloidiasis, dan sistiserkosis.
6. Kutu atau tungau
Kutu atau tungau merupakan parasit yang hidup di kulit manusia. Kutu berkembang biak dengan bertelur dan memperoleh nutirisi dengan cara menghisap darah dari inangnya. Jenis kutu yang sering menimbulkan infeksi parasit pada manusia adalah kutu rambut, kutu kemaluan, dan kudis.
Berbagai Cara Patogen Menyerang Tubuh
Mikroorganisme patogen penyebab penyakit bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara, di antaranya:
Kontak fisik
Kontak fisik adalah cara yang paling sering menyebabkan seseorang terinfeksi oleh kuman, virus, atau tungau. Kontak ini bisa terjadi ketika seseorang menyentuh orang lain maupun hewan yang terinfeksi patogen.
Kontaminasi makanan
Patogen juga dapat masuk ke tubuh melalui makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Kontaminasi makanan bisa terjadi melalui makanan yang tidak dicuci dengan baik, dimasak kurang matang, diolah dengan cara yang kurang bersih, atau telah dikontaminasi oleh hewan yang bisa membawa penyakit, seperti kecoa, lalat hijau, dan tikus.
Darah dan cairan tubuh lainnya
Jenis patogen tertentu, seperti plasmodium, dapat menginfeksi tubuh dengan masuk melalui darah melalui gigitan nyamuk. Tak hanya itu, patogen juga bisa masuk melalui darah atau cairan tubuh lain, seperti cairan vagina dan air mani.
Beberapa jenis penyakit yang dapat menular secara seksual adalah HIV, gonore, sifilis, hepatitis B, dan trikomoniasis.
Udara
Selain melalui kontak fisik dan kontaminasi makanan atau minuman, Anda juga bisa terinfeksi patogen hanya dengan menghirup udara. Pasalnya, proses penularan infeksi bakteri, virus, dan jamur dapat terjadi melalui udara yang terkontaminasi patogen.
Beberapa penyakit infeksi yang dapat menular melalui udara adalah flu, pneumonia, COVID-19, dan tuberkulosis.
Tips Melindungi Tubuh dari Patogen
Untuk melindungi tubuh dari berbagai infeksi dan penyakit akibat patogen, Anda dapat menerapkan beberapa tips berikut ini:
- Selalu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, terutama sebelum dan sesudah makan, setelah membuang sampah, atau setelah menggunakan toilet.
- Hindari kontak fisik dengan orang lain dan gunakan masker ketika berada di tempat umum atau sedang mengunjungi orang yang sakit.
- Selalu gunakan kondom saat berhubungan intim dan hindari berganti pasangan seksual guna mencegah penularan penyakit menular seksual.
- Pastikan Anda memperoleh vaksin, misalnya vaksin COVID-19, vaksin influenza, vaksin pneumonia, vaksin hepatitis B, dan vaksin HPV.
- Tutup mulut ketika batuk dan bersin menggunakan tisu atau lipatan siku.
- Perhatikan kebersihan tempat dan makanan yang Anda konsumsi.
- Gunakan alat pelindung diri, seperit sepatu bot, sarung tangan, masker, dan pelindung wajah, untuk mencegah kontak terhadap air atau benda yang telah terkontaminasi.
Selain dengan beberapa tips di atas, Anda juga perlu menjaga imunitas tubuh tetap kuat agar bisa melawan mikroorganisme patogen dengan lebih baik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, kurangi stres, dan istirahat yang cukup.
Pada tahap awal, infeksi patogen umumnya tidak menimbulkan gejala. Gejala infeksi biasanya baru muncul dalam waktu beberapa hari atau minggu setelah patogen masuk ke dalam tubuh.
Bahkan, jenis patogen tertentu, seperti HIV, baru menimbulkan gejala setelah virus ini masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi tubuh dalam waktu bertahun-tahun.
Gejala infeksi yang muncul pun bisa sangat beragam, tergantung jenis patogen penyebab infeksi, lokasi tubuh yang terinfeksi, dan daya tahan tubuh. Gejala ini umunya bisa berupa demam, lemas, nyeri otot, sakit kepala, mual, diare, batuk pilek, muncul ruam di kulit, atau sesak napas.
Itulah berbagai informasi seputar patogen yang penting untuk Anda ketahui. Jika Anda merasa memiliki kontak terhadap patogen atau mengalami gejala infeksi tertentu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan dan memperoleh penanganan medis yang tepat.