Payudara kecil sering kali dikaitkan dengan produksi ASI yang sedikit. Hal tersebut tidak benar. Jumlah ASI yang keluar dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari pola hidup hingga konsumsi obat-obatan tertentu, tetapi tidak dengan ukuran payudara.
Calon ibu yang memiliki payudara kecil mungkin khawatir tidak bisa menghasilkan ASI yang cukup untuk buah hatinya. Padahal kenyataannya, ukuran payudara tidak memengaruhi produksi ASI. Besar kecilnya payudara ditentukan oleh seberapa banyak lemak, bukan jumlah alveoli atau jaringan yang memproduksi susu.
Yang membedakan wanita dengan payudara kecil dan payudara besar adalah kapasitas penyimpanan ASI. Wanita yang memiliki payudara kecil mungkin tidak dapat menampung ASI sebanyak wanita dengan payudara besar. Jadi, jika Bunda memiliki payudara kecil, sering-seringlah untuk menyusui Si Kecil, ya.
ASI dan Payudara Kecil
Ukuran payudara wanita ditentukan oleh faktor genetik, berat badan, dan jumlah jaringan lemak di payudara. Lemak di payudara ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan kuantitas ASI.
Jika Bunda memiliki payudara kecil, jangan khawatir karena payudara akan membesar dan menjadi lebih berat selama kehamilan. Saat hamil, hormon-hormon kehamilan membuat saluran ASI menjadi bertambah banyak dan membesar.
Hormon itu pula yang merangsang kelenjar susu di payudara untuk mengeluarkan ASI dan membawanya ke saluran ASI yang berada di bawah puting dan areola (daerah gelap di sekitar puting). Saluran ASI akan berkembang sepenuhnya pada trimester kedua kehamilan.
Saat waktu persalinan makin dekat, payudara juga akan terlihat semakin besar. Namun, jika payudara tetap terlihat kecil saat mendekati waktu persalinan, jangan bersedih hati. Bunda bisa tetap menyusui Si Kecil, sama seperti ibu lainnya.
Apabila payudara kecil tetap tidak membesar selama masa kehamilan, dan tetap lembut setelah melahirkan, bisa jadi Bunda tidak memiliki jumlah kelenjar susu penghasil ASI yang cukup. Jika mengalami hal ini, sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk meminta saran guna meningkatkan produksi ASI.
Faktor yang Memengaruhi Produksi ASI
Jumlah ASI yang diproduksi ditentukan oleh seberapa banyak bayi menyusu. Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak pula ASI yang dikeluarkan oleh payudara ibu.
Selain itu, ada faktor lain yang memengaruhi jumlah produksi ASI pada sang ibu, di antaranya:
- Konsumsi obat-obatan tertentu, misal obat yang mengandung pseudoephedrine
- Pernah menjalani operasi payudara, terutama operasi pengecilan payudara
- Kelahiran prematur
- Mengalami obesitas
- Mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilan
- Menderita diabetes yang tidak terkontrol
- Merokok
- Mengonsumsi minuman beralkohol
Beberapa faktor di atas dapat menyebabkan ASI yang keluar sedikit. Jadi, payudara kecil sama sekali tidak memengaruhi jumlah ASI yang keluar.
Namun, jika Bunda merasa jumlah ASI yang keluar tidak mencukupi kebutuhan Si Kecil, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI, di antaranya:
- Segera menyusui setelah melahirkan
- Lebih sering menyusui, setidaknya setiap 2–3 jam (8–12 kali sehari) pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan
- Lakukan pelekatan menyusui yang benar
- Lakukan konsultasi laktasi
- Hindari merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
- Istirahat yang cukup
- Kelola stres dengan baik
- Minum banyak air
- Cukupi asupan nutrisi dengan kalori ekstra sebanyak 300–500 kalori per hari
- Lakukan pijat payudara
Selain beberapa cara di atas, produksi ASI diduga dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi biji fenugreek, adas, bawang putih, sayuran berdaun hijau, biji-bijian, kacang lentil, silymarin, kacang-kacangan, dan oat.
Namun, sebelum menggunakan obat-obatan herba tersebut, Bunda disarankan untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter.
Jangan khawatir jika memiliki payudara kecil, karena Bunda tetap bisa menyusui seperti ibu-ibu lainnya. Jika Bunda memiliki keluhan atau masalah selama menyusui, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.