PELD adalah operasi tulang belakang untuk mengatasi keluhan saraf kejepit menggunakan alat bantu berupa endoskopi. Prosedur ini diketahui lebih aman dilakukan dan minim efek samping.
Operasi PELD (percutaneous endoscopic lumbar discectomy) menggunakan bantuan kamera mini dan alat bedah khusus. Alat-alat tersebut dimasukkan melalui sayatan kecil pada area tulang belakang bagian bawah.
PELD dapat dilakukan untuk beberapa kondisi, seperti stenosis tulang belakang dan herniasi lumbal berulang. Waktu pengerjaan prosedur ini pun umumnya tidak lama, yaitu sekitar 15–30 menit, serta masa pemulihannya tergolong lebih cepat.
Dalam mengatasi saraf kejepit, PELD lebih unggul daripada tindakan lainnya, seperti disektomi mikroendoskopi (MED) dan disektomi terbuka. Ini karena luka yang ditimbulkan dalam prosedur PELD hanya berupa sayatan kecil. Dengan begitu, perdarahan yang terjadi lebih sedikit, rasa nyeri punggung pascaoperasi lebih minim, dan dokter lebih mudah melakukan pembedahan berkat alat bantu endoskopi.
Persiapan sebelum Menjalani Prosedur PELD
Ada beberapa kriteria pasien yang dapat menjalani prosedur PELD, seperti mengalami nyeri pinggang terus-menerus, menunjukkan indikasi kelainan tulang belakang berdasarkan hasil pemeriksaan MRI, dan tidak mengalami perubahan kondisi setelah menjalani fisioterapi selama 3 bulan.
Namun, PELD tidak boleh dilakukan pada orang yang mengalami gejala kelumpuhan, gangguan keseimbangan, spondylolisthesis, penonjolan diskus saraf, dan stenosis spinal.
Sebelum melakukan PELD, dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan pasien secara menyeluruh. Selain itu, dokter akan menjelaskan mengenai manfaat, risiko, dan komplikasi yang mungkin dapat terjadi saat atau setelah melakukan prosedur PELD.
Langkah-Langkah Prosedur PELD
Berikut ini adalah langkah-langkah operasi PELD:
- Pasien ditempatkan di meja operasi dalam posisi tengkurap.
- Pasien akan diberikan obat anestesi lokal.
- Dokter membuat sayatan kecil sebesar 7–8 milimeter pada area yang sakit.
- Dokter memasukkan kamera kecil yang terhubung ke layar monitor komputer, atau disebut juga kamera endoskopi.
- Dokter mulai membedah, mengangkat, atau memperbaiki ruas tulang belakang yang bermasalah melalui pantauan layar monitor.
- Dokter menutup kembali luka tersebut dengan jahitan.
Yang Harus Diperhatikan setelah Prosedur PELD
Setelah menjalani operasi PELD, pasien dapat segera pulang ke rumah dalam waktu 6 jam. Pasien juga bisa mengonsumsi obat antinyeri yang diresepkan dokter, seperti paracetamol, guna meredakan nyeri yang timbul.
Pasien harus beristirahat dan mengurangi aktivitas yang berat setelah melalui operasi PELD. Pasien juga sebaiknya melakukan kontrol kembali ke dokter. Pasien yang menjalani PELD umumnya bisa kembali beraktivitas normal setelah 2–4 minggu pascaoperasi atau setelah dianjurkan oleh dokter.
Setelah dilakukan operasi PELD, keluhan saraf kejepit dapat kambuh setelah beberapa waktu. Namun, meskipun jarang terjadi, PELD juga bisa menyebabkan komplikasi, seperti infeksi di area pembedahan, robekan selaput pembungkus saraf tulang belakang, sampai cedera akar saraf.
Bila Anda mengalami keluhan yang mengarah pada kondisi saraf kejepit atau masih memiliki kekhawatiran tentang prosedur percutaneous endoscopic lumbar discectomy (PELD), jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter. Terlebih lagi jika Anda memiliki keluhan saraf kejepit disertai dengan kondisi medis lain, seperti hipertensi atau diabetes.
Konsultasi dapat dilakukan secara cepat, praktis, dan tanpa keluar rumah melalui Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, dokter dapat memberikan penjelasan lebih lengkap terkait prosedur percutaneous endoscopic lumbar discectomy (PELD).