Pellagra adalah kondisi saat tubuh kekurangan niasin atau B3. Saat mengalami pellagra ada 3 keluhan yang paling sering terjadi, yaitu, dermatitis, diare, dan demensia.
Niacin atau B3 adalah vitamin yang berperan penting untuk menjaga kesehatan sel saraf, kulit, atau saluran cerna. Kebutuhan vitamin B3 atau niacin harian sebenarnya dapat terpenuhi dengan rutin mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi ini, seperti nasi, telur, ikan, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.
Namun, pada kondisi tertentu, misalnya ketiadaan sumber makanan dan gangguan penyerapan akibat kondisi kesehatan tertentu, misalnya penyakit Crohn atau sirosis, bisa menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan harian vitamin B3 atau niasin.
Penyebab Pellagra
Berdasarkan penyebabnya, pellagra bisa dibagi dua, yaitu primer dan sekunder. Pellagra primer terjadi akibat pola makan rendah vitamin B3 atau tryptophan. Jenis ini umum terjadi pada kondisi kekeringan lama sehingga tidak ada sumber makanan yang cukup, atau pada masyarakat yang makanan pokoknya adalah jagung.
Jagung sebenarnya mengandung niacytin, yaitu bentuk lain dari niacin. Namun, niacytin tidak bisa diolah dan diserap dengan baik oleh tubuh. Jadi, meski jagung dijadikan sebagai makanan utama, risiko tubuh kekurangan vitamin B3 tetap ada.
Sementara itu, pellagra sekunder disebabkan oleh kondisi atau penyakit yang mengakibatkan tubuh tidak bisa menyerap vitamin B3 dengan baik. Beberapa penyakit atau kondisi tersebut adalah:
- Radang usus, seperti Crohn’s disease and kolitis ulseratif
- Gangguan makan, misalnya anoreksia nervosa
- Kecanduan alkohol
- Efek samping operasi pada saluran pencernaan, termasuk pemotongan lambung
- Sindrom karsinoid, yaitu kumpulan gejala yang muncul akibat tumor yang tumbuh di beberapa bagian tubuh, misalnya pada usus atau paru-paru
- Penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya obat antispasmodik, obat kemoterapi, atau obat imunosupresan
- Prosedur cuci darah dalam jangka panjang
- Penyakit HIV/AIDS
- Anemia defisiensi besi
- Sirosis hati
Gejala Pellagra
Vitamin B3 berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit, saluran cerna, dan sistem saraf. Kekurangan nutrisi satu ini dalam jangka panjang akan menyebabkan pellagra.
Pelagra ditandai dengan tiga gejala khas, yaitu dermatitis, diare, dan demensia. Jika diuraikan lebih lanjut, gejala yang muncul pada orang yang terkena pellagra adalah sebagai berikut:
- Dermatitis dan gangguan kulit, seperti munculnya ruam yang gatal atau terasa seperti terbakar, perubahan warna kulit, luka di bibir, dan kulit bersisik atau berkerak
- Diare kronis dan gangguan pencernaan lain, seperti hilang nafsu makan, mual, muntah, sakit perut, dan BAB berdarah
- Demensia dan gangguan pada sistem saraf yang bisa ditandai dengan perubahan suasana hati, mati rasa, kesemutan, gelisah, cemas, linglung, tremor, hingga munculnya halusinasi.
Kapan harus ke dokter
Segera ke dokter jika mengalami gejala pellagra seperti yang telah disebutkan di atas. Pemeriksaan dan penanganan oleh dokter perlu cepat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Penanganan juga perlu dilakukan untuk mengobati penyakit yang mendasari terjadinya pellagra. Hal ini karena pemberian nutrisi atau suplemen harus disertai dengan pengobatan untuk mengatasi penyakit atau kondisi medis tertentu yang mendasari terjadinya pellagra.
Diagnosis Pellagra
Untuk mendiagnosis pellagra, dokter akan melakukan tanya jawab seputar gejala, pola makan, riwayat penyakit dan konsumsi obat. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap, termasuk mengidentifikasi ruam kulit yang muncul.
Guna membantu penegakan dignosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berikut:
- Tes darah, untuk mendeteksi anemia, hipoproteinemia, gangguan fungsi hati, yang umumnya berkaitan dengan pellagra
- Tes urine, untuk mendeteksi rendahnya kadar N-methylnicotinamide dan pyridone yang dikaitkan dengan kekurangan niacin atau vitamin B3
- CT scan jika dicurigai ada tumor yang menyebabkan gangguan penyerapan niacin
- Kolonoskopi, untuk mencari tahu ada tidaknya gangguan pada saluran pencernaan yang bisa menjadi penyebab pellagra
Pengobatan Pellagra
Pengobatan pellagra bertujuan mengembalikan kadar niacin ke nilai normal, mengatasi gejala yang timbul, dan mencegah komplikasi, seperti dijelaskan di bawah ini:
Meningkatkan asupan vitamin B3
Kekurangan vitamin B3 bisa disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin B3 akibat pola makan atau gangguan penyerapan. Oleh karena itu, langkah awal yang dilakukan dalam pengobatan pellagra adalah dengan pemberian asupan nutrisi yang adekuat.
Pada pasien yang masih bisa makan dan minum, serta tidak mengalami gangguan saluran pencernaan yang berat, dokter akan menganjurkan perbaikan pola makan dengan memperbanyak konsumsi makanan sumber vitamin B3.
Pasien akan diminta untuk rutin mengonsumsi nasi, telur, daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan susu. Pasien juga akan diberikan suplemen B3, seperti nicotinamide, yang perlu dikonsumsi selama beberapa minggu.
Sementara bila pasien tidak bisa makan atau minum atau mengalami muntah yang berlebihan, pemberian nutrisi dan suplementasi vitamin B3 akan dilakukan melalui selang makan (NGT) atau infus. Selang makan bisa dimasukkan ke dalam lambung melalui mulut atau hidung.
Bila kondisi pasien dinilai sudah siap, dokter akan memberikan makanan padat yang bergizi seimbang dan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi, yaitu yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Mengatasi penyebab pellagra
Jika pellagra disebabkan oleh gangguan penyerapan, penyakit atau kondisi medis yang mendasarinya harus diatasi. Dengan begitu, penyerapan niacin bisa lebih optimal.
Pada pasien yang kecanduan alkohol, akan dilakukan terapi untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Begitu pula pada pasien yang menderita Crohn’s disease atau kolitis ulseratif, akan dilakukan pengobatan untuk membantu supaya fungsi saluran pencernaan lebih optimal. Terapinya bisa berupa pemberian obat antiradang atau imunosupresan.
Selain itu, terapi perilaku kognitif bisa diberikan bila pellagra yang dialami terjadi akibat gangguan makan, seperti anoreksia nervosa. Tujuannya adalah untuk membantu mengembalikan pola pikir penderita gangguan makan sehingga bisa makan lebih sehat.
Pasien juga akan diberikan terapi untuk mengatasi gejala. Sebagai contoh, jika kulit kering dan gatal, akan diberikan pelembab atau obat untuk mengurangi gatal. Begitu juga jika pasien diare, bisa dilakukan penanganan untuk mencegah dehidrasi dan pemberian obat antidiare bila perlu.
Komplikasi Pellagra
Penderita pellagra yang terdiagnosis lebih awal dan segera diobati dapat sembuh total. Sebaliknya, bila pellagra tidak terdeteksi atau terlambat ditangani, bisa muncul komplikasi berat hingga kematian. Beberapa komplikasi yang bisa timbul antara lain:
- Infeksi sekunder pada kulit
- Gagal tumbuh pada anak-anak
- Kerusakan pada banyak organ
- Gangguan mental tertentu, seperti depresi, cemas, delusi, hingga halusinasi
- Koma
Pencegahan Pellagra
Pencegahan pellagra primer bisa dilakukan dengan memenuhi kebutuhan kalori dan makanan yang kaya akan vitamin B3 sesuai usia dan jenis kelamin. Vitamin B3 bisa diperoleh dengan rutin mengonsumsi nasi, kentang, ikan, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, sayuran hijau, dan susu.
Jika melalui asupan makanan kebutuhan vitamin B3 harian masih belum terpenuhi, dokter akan memberikan suplemen.
Sementara pencegahan untuk pellagra sekunder dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan nutrisi, dan tidak menunda pemeriksaan ke dokter bila mengalami gejala penyakit tertentu. Menghentikan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol juga bisa mencegah terjadinya kondisi ini.