Pemasangan central venous catheters (CVC) adalah prosedur pemasangan alat seperti infus, tetapi pada pembuluh darah besar. Prosedur ini dilakukan untuk pengobatan jangka panjang yang berisiko apabila diberikan melalui infus biasa, salah satunya adalah pemberian obat-obatan kemoterapi.
Pemasangan CVC dilakukan dengan memasukkan infus ke pembuluh darah besar, kemudian diarahkan menuju pembuluh vena sentral yang membawa darah ke jantung. Pemasangan CVC dilakukan pada pasien yang menjalani pengobatan jangka panjang, karena kateter ini dapat bertahan di dalam tubuh untuk waktu yang lama.
Ketika menjalani pengobatan jangka panjang, asupan nutrisi, dan obat-obatan tidak bisa diberikan melalui infus. Hal ini karena infus hanya untuk penggunaan jangka pendek dan membutuhkan penggantian jarum suntik berkali-kali. Jika dilakukan secara berulang, penggantian jarum tersebut dapat merusak pembuluh darah.
Berdasarkan area pemasangan dan daya tahannya, CVC terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- PICC line, yang dipasang di lengan bagian dalam dan digunakan untuk beberapa minggu hingga beberapa bulan
- Tunneled CVC, yang dipasang di dada untuk digunakan selama berbulan-bulan sampai bertahun-tahun
- Subcutaneous port, yang ditanam secara permanen di dada melalui prosedur bedah
Tujuan dan Indikasi Pemasangan Central Venous Catheters
Seperti yang telah disebutkan di atas, pemasangan CVC dapat dilakukan pada kondisi-kondisi tertentu, misalnya prosedur yang memerlukan akses ke pembuluh darah secara berulang atau dalam jangka panjang.
Pemasangan CVC juga dilakukan pada tindakan yang berisiko mencederai pembuluh darah jika melalui infus biasa. Beberapa kondisi yang memerlukan pemasangan CVC adalah:
- Pengambilan sampel darah yang akan dilakukan berkali-kali
- Pemberian obat-obatan kemoterapi
- Cuci darah atau hemodialisis
- Transfusi darah
- Pemberian nutrisi melalui infus (nutrisi parenteral)
- Pemberian lebih dari satu jenis obat pada satu waktu
Selain itu, CVC atau kateter vena sentral dapat dipasang ketika dokter akan memeriksa tekanan di pembuluh darah besar dan sebagai jalur masuk alat pacu jantung. Pemasangan CVC sering kali juga dilakukan pada pasien yang dirawat di ruang ICU.
Peringatan dan Kontraindikasi Pemasangan Central Venous Catheters
Pemasangan CVC tidak dianjurkan untuk setiap pasien, terutama yang memiliki kondisi-kondisi berikut:
- Infeksi atau luka bakar pada kulit area pemasangan CVC
- Gangguan pembekuan darah (koagulopati)
- Patah tulang selangka (clavicula) di sisi area pemasangan CVC
- Kelainan bentuk dan riwayat cedera pada pembuluh darah vena di area pemasangan CVC
Sebelum Pemasangan Central Venous Catheters
Sebelum pemasangan CVC, dokter akan menjelaskan secara detail mengenai prosedur yang akan dilakukan dan risiko yang mungkin dialami pasien.
Setelah pasien memahami dan setuju untuk menjalani prosedur ini, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan. Tujuannya adalah untuk memastikan pasien tidak memiliki alergi terhadap alat-alat medis yang digunakan dan tidak menderita gangguan pembekuan darah.
Selanjutnya, pasien akan diminta untuk berpuasa sekitar 4–6 jam sebelum menjalani pemasangan CVC.
Prosedur Pemasangan Central Venous Catheters
Prosedur pemasangan central venous catheters dapat bervariasi, tergantung pada jenis kateter yang digunakan. Namun, secara umum, tahap-tahap yang dilakukan oleh dokter antara lain:
- Membersihkan area kulit yang akan dimasuki kateter dengan larutan antiseptik, kemudian menyuntikkan bius lokal agar pasien tidak merasakan sakit di area tersebut
- Menyuntikkan jarum yang dilengkapi alat khusus untuk membuat lubang yang lebar di kulit sehingga kateter bisa masuk
- Memasukkan kateter ke pembuluh darah besar dengan bantuan USG agar pemasangan kateter tepat sasaran
- Membersihkan area kulit yang dipasang kateter lalu menutupnya dengan perban, kemudian menyambungkan ujung luar kateter ke selang yang terhubung dengan obat-obatan
Setelah Pemasangan Central Venous Catheters
Setelah pemasangan CVC, ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pasien, terutama jika CVC masih terpasang ketika pasien pulang ke rumah. Beberapa hal tersebut antara lain:
- Selalu cuci tangan sebelum menyentuh ujung luar kateter, dan selalu tutup bagian tersebut dengan perban yang steril.
- Pastikan ujung kateter tetap kering untuk mencegah infeksi dan tutup dengan bahan antiair bila hendak mandi.
- Ganti perban seminggu sekali dan ganti segera ketika perban basah atau kotor.
- Bersihkan kateter menggunakan cairan saline atau heparin.
- Jangan melakukan olahraga berat, atau konsultasikan dengan dokter mengenai olahraga yang tepat sesuai jenis CVC Anda.
Komplikasi Pemasangan Central Venous Catheters
Meski jarang terjadi, pemasangan CVC dapat menimbulkan sejumlah komplikasi, baik akibat kesalahan saat pemasangan CVC maupun akibat kurang baiknya perawatan kateter. Beberapa komplikasi tersebut adalah:
- Penyumbatan di ujung kateter
- Kateter terlepas dari posisinya
- Penggumpalan darah
- Memar, perdarahan, atau infeksi, pada area yang terpasang kateter
- Gangguan irama jantung yang terjadi sementara
- Penimbunan cairan di rongga dada
Segera cari pertolongan medis jika setelah menjalani pemasangan central venous catheters muncul gejala-gejala di bawah ini:
- Pembuluh darah di dekat CVC terlihat membengkak
- Sesak napas
- Batuk berdarah atau nyeri dada tiba-tiba
- Nyeri dan kemerahan pada area CVC
- Demam
- Cairan bocor dari CVC
- Pembengkakan di wajah, dada, leher, atau ketiak, serta kelenjar getah bening yang satu sisi dengan CVC