Memiliki fungsi yang sama, yaitu menampung darah haid, membuat sebagian wanita bertanya-tanya lebih aman mana, pembalut atau menstrual cup. Ada yang bilang jika pembalut lebih aman karena tinggal tempel dan buang jadi lebih higienis. Namun, benarkah pendapat ini? Simak penjelasannya di artikel berikut!
Pembalut dan menstrual cup adalah alat yang digunakan sebagai wadah penampung darah menstruasi. Walau punya fungsi yang sama, kedua alat ini tetap punya perbedaan baik dari sisi cara penggunaan, daya tampung, harga, hingga keamanannya.
Ini Perbedaan Pembalut dengan Menstrual Cup
Sebelum mengetahui tentang keamanan kedua alat ini, kamu perlu mengetahui beberapa perbedaan antara pembalut dengan menstrual cup, di antaranya:
Pembalut
Kelebihan:
- Pemasangan tergolong sederhana karena tinggal tempel di celana dalam
- Tersedia dalam berbagai ukuran panjang, seperti 29 cm, 35 cm, atau 42 cm dan tipe, yaitu bersayap atau tidak bersayap
- Tersedia dalam 2 jenis, yaitu sekali pakai dan yang bisa dipakai berulang
- Terbuat dari bahan selulosa atau sintetik yang bisa menyerap darah haid
Kerugian:
- Rawan iritasi dan selangkangan lecet karena gesekan pembalut dengan area selangkangan dan vagina, apalagi jika kulit tergolong sensitif
- Agak boros bila memakai pembalut sekali pakai karena perlu diganti setiap 3–4 jam sekali
- Rawan bocor dan mengenai celana dalam
- Rentan menimbulkan bau bahkan meningkatkan risiko terjadinya infeksi jika pembalut tidak sering diganti
Menstrual cup
Kelebihan:
- Berbentuk seperti cangkir atau wadah yang terbuat dari karet atau silikon
- Cara kerja alatnya bukan menyerap tetapi menampung darah haid
- Lebih ekonomis daripada pembalut karena bisa dipakai berulang kali, setidaknya selama 6 bulan
- Daya tampungnya bisa lebih banyak karena umumnya darah yang tertampung di dalam menstrual cup perlu dibuang setiap 6–12 jam sekali
- Terbagi dalam dua ukuran, yaitu ukuran kecil untuk wanita berusia di bawah 30 tahun atau belum pernah melahirkan secara normal dan ukuran besar direkomendasikan untuk wanita yang berusia lebih dari 30 tahun, pernah melahirkan secara normal, atau memiliki riwayat haid yang cukup berat dan banyak.
Kerugian:
- Penggunaannya tergolong agak sulit, karena perlu dimasukkan ke dalam liang vagina. Selain itu, perawatannya juga perlu lebih teliti karena setelah darah dibuang, menstrual cup harus dicuci sampai bersih dan dikeringkan sebelum digunakan kembali
- Jika belum benar-benar bisa menggunakannya, saat melepaskan menstrual cup, darah haid bisa berceceran membuat jadi berantakan
- Perlu mencoba beberapa merek untuk menentukan ukuran yang pas
- Dapat menimbulkan iritasi dan alergi bagi penggunanya
Lalu, Lebih Aman Pembalut atau Menstrual Cup?
Nah, berdasarkan informasi di atas, kedua alat untuk menampung darah haid ini sama-sama memiliki sisi positif dan negatif masing-masing.
Untuk keamanannya, sebenarnya asalkan digunakan sesuai aturan, produk yang digunakan tersertifikasi dan terdaftar di BPOM, baik menstrual cup atau pembalut tidak akan membahayakan kesehatan kamu, kok.
Oleh karena itu, penggunaan dua alat ini memang sangat tergantung pilihan dan kenyamananmu.
Jika kamu termasuk wanita yang tidak mau ribet, kamu mungkin lebih cocok menggunakan pembalut sekali pakai. Sedangkan jika kamu adalah wanita yang aktif bergerak dan berolahraga, seperti berenang saat haid, kamu lebih tepat menggunakan menstrual cup.
Bila kamu masih ragu atau bingung dengan keduanya, terlebih bila kamu mengalami alergi setelah menggunakan salah satu di antara kedua alat tersebut, jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter guna mendapatkan solusi yang tepat, ya.