Pembuluh darah mata pecah adalah kondisi yang terjadi ketika selaput bening yang melapisi bola mata (konjungtiva) pecah. Pembuluh darah pada bagian ini lebih kecil dan tipis sehingga lebih mudah pecah. Pecahnya pembuluh darah dapat menimbulkan gejala berupa kemerahan di salah satu mata karena penumpukan darah pada rongga subkonjungtiva.
Pembuluh darah mata pecah bisa disebabkan oleh banyak hal, tetapi penyebabnya sering kali sulit dipastikan. Selain itu, pembuluh darah mata pecah juga bisa dilatarbelakangi oleh kondisi medis tertentu.
Meskipun pembuluh darah mata pecah terdengar serius dan menakutkan, kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, perdarahan yang disertai dengan iritasi dan disebabkan oleh cedera tetap perlu ditangani langsung oleh dokter.
Penyebab Pembuluh Darah Mata Pecah
Pembuluh darah mata pecah bisa dipicu oleh aktivitas yang dapat meningkatkan tekanan dalam bola mata, seperti muntah-muntah, batuk atau bersin yang terlalu kuat, mengejan, dan mengangkat benda berat.
Selain itu, pembuluh darah mata pecah juga bisa disebabkan oleh kondisi lain yang melatarbelakanginya, seperti cedera, infeksi, dan komplikasi operasi mata. Tak hanya itu, kondisi yang disebut sebagai perdarahan subkonjungtiva ini juga memiliki beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai, seperti berikut:
1. Diabetes
Penderita diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami pembuluh darah mata pecah. Hal ini karena peningkatan kadar gula darah akan menyebabkan pembuluh darah lebih kaku dan mudah pecah. Namun, perdarahan pada mata akibat diabetes lebih sering terjadi pada retina.
Kerusakan pada pembuluh darah mata akibat penyakit diabetes ini merupakan komplikasi penyakit diabetes yang disebut sebagai retinopati diabetik. Kondisi ini biasanya terjadi secara bertahap. Pada kasus yang parah, retinopati dabetik dapat menyebabkan mata merah yang meluas dengan cepat hingga kebutaan.
2. Hipertensi
Hipertensi atau peningkatan tekanan darah bisa menyebabkan gangguan pada mata, termasuk pembuluh darah mata pecah. Sama seperti diabetes, hipertensi juga dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan lebih mudah pecah.
Kondisi ini juga lebih banyak terjadi pada pembuluh darah di bagian belakang mata atau retina, yang merupakan komplikasi dari hipertensi atau disebut retinopati hipertensi.
Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah mata. Hal ini bisa terjadi secara tiba-tiba maupun perlahan. Komplikasi hipertensi ini ini biasanya menimbulkan gejala sakit kepala dan penglihatan menjadi kabur seiring berjalannya waktu.
3. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Selain karena kondisi medis, konsumsi obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan risiko terjadinya pembuluh darah mata pecah. Obat yang dapat memicu pembuluh darah mata pecah adalah dari golongan pengencer darah, seperti warfarin, clopidogrel, rivaroxaban, dan apixaban. Obat-obatan tersebut mampu membuat darah menjadi encer sehingga perdarahan akan lebih mudah terjadi.
4. Kekurangan vitamin C
Pembuluh darah mata pecah juga akan lebih berisiko pada orang yang kekurangan vitamin C. Hal ini bisa terjadi karena vitamin C memainkan peran penting dalam pembentukan kolagen yang berperan dalam menjaga kesehatan dinding pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di area mata.
Ketika pembentukan kolagen terganggu akibat kekurangan vitamin C, dinding pembuluh darah mata menjadi lemah sehingga lebih mudah pecah.
Penanganan Pembuluh Darah Mata Pecah
Pembuluh darah mata pecah umumnya bukanlah kondisi yang berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Oleh karena itu, kondisi ini biasanya tidak memerlukan penanganan khusus. Namun, jika Anda mengalami pembuluh darah mata pecah yang disertai dengan gejala iritasi, penggunaan obat tetes mata dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan yang dialami.
Pembuluh darah mata pecah pada umumnya memang tidak berbahaya, tetapi berbeda halnya jika disebabkan oleh cedera atau disertai dengan gejala lain, seperti mata bengkak, berkurangnya penglihatan secara tiba-tiba, dan nyeri mata yang tidak tertahankan. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh penyakit yang lebih serius.
Pengobatan pembuluh darah mata pecah yang disertai gejala lain biasanya perlu disesuaikan dengan keparahan dan kondisi yang mendasarinya. Untuk itu, diperlukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum akhirnya dokter memberikan penanganan yang tepat untuk menangani kondisi tersebut.
Selain itu, penting untuk melakukan berbagai upaya pencegahan agar terhindar dari pembuluh dari mata pecah, terutama jika Anda termasuk orang yang memiliki penyakit pemicu terjadinya kondisi ini.
Anda dapat melakukan beberapa upaya pencegahan pembuluh darah mata pecah, seperti berikut:
- Gunakan pelindung mata saat bekerja bila pekerjaan Anda berisiko menyebabkan terjadinya pembuluh darah mata pecah.
- Jaga kebersihan lensa kacamata.
- Jangan mengucek mata terlalu keras.
- Rutin memeriksakan diri ke dokter jika menderita penyakit yang dapat mengganggu perdarahan dan memengaruhi kesehatan pembuluh darah.
- Rutin melakukan pemeriksaan mata ke dokter mata untuk memastikan kesehatan mata secara umum.
Meskipun pembuluh darah mata pecah umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya, kondisi ini tetap harus diwaspadai. Jika kondisi ini sering berulang, sebaiknya periksakanlah ke dokter agar penyebabnya bisa diketahui sehingga Anda medapatkan penanganan yang sesuai.