Operasi LASIK sering dilakukan untuk memperbaiki gangguan penglihatan. Namun, sama seperti operasi lainnya, tindakan ini juga memiliki risiko. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa hal seputar operasi LASIK sebelum menjalaninya.
Operasi LASIK atau laser-assisted in-situ keratomileusis merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk menangani beberapa gangguan penglihatan, termasuk rabun jauh (miopia), rabun dekat (hiperopia), dan astigmatisme.
Operasi ini dilakukan dengan menggunakan sinar laser untuk mengikis jaringan kornea mata, sehingga penglihatan menjadi lebih baik dan pasien bisa terbebas dari pemakaian kacamata atau lensa kontak.
Peringatan Operasi LASIK
Tidak semua orang bisa menjalani operasi LASIK. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya hindari metode operasi LASIK jika Anda berada dalam kondisi berikut ini:
- Memiliki penglihatan yang masih cukup baik
- Melakukan aktivitas fisik atau olahraga yang berhubungan dengan benturan ke wajah
- Memiliki pupil yang besar atau kornea yang tipis
- Sedang hamil atau menyusui
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat pengobatan imunosupresif atau menderita HIV
- Menderita penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis
- Menderita gangguan penglihatan terkait penggunaan obat-obatan atau penuaan, seperti presbiopi
- Menderita gangguan mata tertentu, seperti mata kering, radang kornea, kelainan kelopak mata, glaukoma, katarak, dan herpes simpleks
Persiapan Sebelum Operasi LASIK
Sebelum dilakukan operasi LASIK, dokter biasanya akan melakukan beberapa persiapan sebagai berikut:
- Melakukan pemeriksaan mata secara menyeluruh untuk memastikan mata dalam kondisi yang baik untuk menjalani prosedur, seperti mengukur ketebalan kornea, pupil, refraksi, dan tekanan mata
- Menanyakan riwayat kesehatan pasien secara umum dan obat-obatan maupun suplemen yang sedang dikonsumsi
- Menjelaskan secara garis besar mengenai prosedur selama operasi LASIK, penanganan setelahnya, serta risiko dan manfaat operasi ini
Bagi pasien, beberapa hal di bawah ini perlu dipatuhi agar operasi LASIK berjalan dengan lancar:
- Tidak menggunakan lensa kontak setidaknya selama 3 minggu sebelum pemeriksaan mata dan sebelum operasi
- Membawa kacamata yang biasa digunakan
- Mengonsumsi makanan ringan sebelum menjalani operasi dan minum obat yang diresepkan oleh dokter.
- Tidak memakai riasan mata atau aksesoris rambut yang dapat mengganggu posisi kepala pada saat operasi LASIK
- Membersihkan bulu mata setiap hari menjelang operasi LASIK untuk menghilangkan kotoran dan meminimalkan risiko terjadinya infeksi
Prosedur Operasi LASIK
Operasi LASIK umumnya berlangsung selama 30 menit. Prosedur ini dilakukan dengan langkah berikut ini:
- Pasien akan diminta untuk berbaring di kursi khusus.
- Pasien mungkin akan diberikan obat agar bisa lebih tenang selama menjalani prosedur.
- Pasien akan diberikan anestesi lokal berbentuk obat tetes mata agar tidak merasakan sakit saat operasi.
- Dokter akan menggunakan sebuah alat untuk menahan kelopak agar tetap terbuka setelah anestesi diberikan.
- Dokter akan meminta pasien untuk fokus melihat ke satu titik cahaya selama proses operasi.
- Dokter akan memasangkan cincin penghisap di mata.
- Dokter akan mulai membuat sayatan kecil pada permukaan bola mata dengan menggunakan pisau bedah kecil atau laser.
- Dari sayatan ini kemudian akan dibentuk lipatan pada kornea. Pembedahan ini bertujuan untuk mengubah bentuk kornea yang hendak diperbaiki sesuai kebutuhan.
- Setelah selesai, kornea mata akan ditutup kembali dan lipatan akan melekat dengan sendirinya tanpa memerlukan jahitan.
Setelah Operasi LASIK
Sesaat setelah operasi LASIK, mata pasien mungkin akan terasa gatal, berpasir, panas, atau berair. Untuk meredakannya, dokter akan memberikan obat tetes mata. Meskipun sebenarnya pasien bisa langsung beraktivitas seperti biasa setelah operasi LASIK, dokter mungkin akan menyarankan untuk beristirahat setidaknya selama 1 hari.
Penglihatan pasien pascaoperasi LASIK akan berangsur normal selama 2–3 bulan. Untuk mempercepat penyembuhan, pasien dapat melakukan beberapa hal berikut ini:
- Memakai pelindung mata selama tidur
- Tidak menggosok mata dengan kasar
- Tidak berenang atau mandi mandi air panas selama sekitar 2 minggu setelah operasi
- Tidak melakukan olahraga berat setidaknya selama seminggu
- Memeriksakan kondisi mata secara rutin ke dokter mata untuk memantau perkembangan penglihatan pascaoperasi
- Meminum obat yang diresepkan dokter dengan teratur
Risiko Operasi LASIK
Sama seperti prosedur kesehatan lainnya, LASIK dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang mungkin dapat dialami pasien setelah operasi LASIK adalah:
- Mata kering
- Gangguan pada lipatan kornea, yang disebabkan oleh infeksi atau penyembuhan jaringan kornea yang tidak sempurna
- Astigmatisme, yang dapat terjadi ketika pengikisan jaringan tidak merata
- Sensitif terhadap cahaya
- Gangguan penglihatan
- Undercorrections, yang dapat terjadi ketika laser mengikis terlalu sedikit jaringan pada mata
- Overcorrections, yang terjadi ketika laser mengikis terlalu banyak jaringan pada mata
Efek samping di atas biasanya bersifat sementara dan akan hilang dalam waktu beberapa minggu setelah operasi. Namun, risiko kegagalan operasi LASIK mungkin saja terjadi, sehingga pasien harus tetap memakai kacamata atau lensa kontak, bahkan perlu menjalani operasi tambahan.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menjalani operasi LASIK, Anda perlu mencari informasi sebanyak mungkin dari dokter. Tanyakan juga kepada dokter mengenai peluang keberhasilannya dan biaya yang perlu dikeluarkan.
Selain itu, hasil dari operasi LASIK pada setiap orang bisa berbeda-beda. Jika Anda masih memiliki pertanyaan atau berencana untuk melakukan operasi LASIK, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan bahwa operasi ini merupakan prosedur yang paling sesuai untuk Anda.