Penglihatan menurun setelah melahirkan merupakan keluhan yang cukup sering dialami oleh para ibu. Hal ini dapat disebabkan oleh proses persalinan atau pun kondisi medis tertentu. Kondisi apa saja yang bisa menyebabkan penurunan fungsi penglihatan setelah melahirkan ini?
Selama masa kehamilan, perubahan kadar hormon, metabolisme, dan bertambahnya jumlah cairan tubuh dapat memengaruhi berbagai organ tubuh, termasuk mata. Hal-hal tersebutlah yang sering kali menjadi penyebab penglihatan menurun selama hamil.
Ibu hamil biasanya akan mengalami penurunan fungsi penglihatan sejak trimester kedua. Bahkan, kondisi ini bisa terus berlanjut hingga setelah melahirkan. Selain karena beberapa hal di atas, riwayat penyakit mata atau gangguan penglihatan sebelumnya juga dapat menjadi penyebab menurunnya penglihatan setelah melahirkan.
Penyebab Penglihatan Menurun Setelah Melahirkan
Penglihatan menurun setelah melahirkan bisa disebabkan oleh kelelahan akibat proses persalinan. Istirahat yang cukup, konsumsi makanan bergizi, dan olahraga ringan bisa mengatasi rasa lelah setelah melahirkan dan membantu memperbaiki fungsi penglihatan.
Kendati demikian, penglihatan menurun setelah melahirkan mungkin saja disebabkan oleh beberapa kondisi medis, antara lain:
1. Mata kabur
Mata kabur adalah hilangnya ketajaman penglihatan dan ketidakmampuan mata untuk melihat suatu benda secara jelas. Mata kabur setelah melahirkan bisa terjadi akibat adanya penumpukan cairan di area mata, seperti kornea dan retina.
Kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa waktu setelah melahirkan.
2. Mata kering
Perubahan kadar hormon selama kehamilan dapat membuat produksi air mata berkurang, sehingga membuat mata menjadi kering. Rasa kering pada mata ini dapat membuat mata terasa kurang nyaman dan penglihatan menurun. Keluhan ini biasanya muncul sepanjang kehamilan dan berlanjut hingga usai melahirkan.
Untuk mengatasi mata kering yang tergolong ringan dan hanya terjadi sesekali, Bunda bisa menggunakan obat tetes mata berupa air mata buatan (artificial tears) yang dijual bebas di apotek atau sesuai resep dokter.
3. Preeklamsia postpartum
Ada sebagian ibu hamil yang mengalami preeklamsia. Kondisi ini biasanya akan membaik dengan sendirinya setelah melahirkan. Namun, ada juga ibu yang baru mengalami preeklamsia setelah melahirkan, meski sebelumnya tidak mengalami kondisi tersebut saat hamil. Kondisi ini disebut preeklamsia postpartum.
Dalam kebanyakan kasus, preeklamsia postpartum terjadi dalam rentang waktu 48 jam setelah melahirkan. Namun, ada pula ibu yang baru mengalami kondisi ini dalam waktu 6 minggu setelah melahirkan.
Preeklamsia selama hamil atau setelah melahirkan dapat menyebabkan tekanan darah ibu meningkat, protein pada urine, serta munculnya beberapa keluhan, termasuk penglihatan menurun.
4. Diabetes
Ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit diabetes atau baru terkena diabetes saat hamil lebih berisiko mengalami retinopati diabetik, yaitu kerusakan pada retina mata yang menyebabkan gangguan penglihatan.
Kondisi ini bisa menetap setelah melahirkan, terutama jika kadar gula darah ibu tidak terkontrol. Oleh karena itu, Bunda perlu menjalani pemeriksaan gula darah secara rutin.
5. Migrain aura
Penurunan penglihatan setelah melahirkan yang Bunda rasakan juga bisa jadi disebabkan oleh migrain aura. Aura merupakan gejala awal yang dapat menjadi tanda sebelum terjadinya migrain. Gejala aura pada migrain sangat beragam. Salah satunya adalah gangguan pada penglihatan.
Ketika aura muncul, Bunda dapat merasakan mata berkunang-kunang, mudah silau, pandangan tiba-tiba kabur, atau bahkan kehilangan penglihatan untuk sementara waktu, kemudian diikuti dengan nyeri kepala yang berat.
Untuk mengatasi migrain aura, Bunda disarankan untuk banyak beristirahat, mengurangi stres, dan mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
Selain beberapa kondisi di atas, penglihatan menurun setelah melahirkan juga bisa disebabkan oleh gangguan pada mata, seperti glaukoma dan pembengkakan saraf mata (papiledema).
Penurunan penglihatan yang Bunda rasakan setelah melahirkan biasanya bisa membaik dengan sendirinya setelah beberapa waktu.
Namun, apabila keluhan tersebut menetap atau semakin parah hingga membuat Bunda tidak bisa beraktivitas atau merawat Si Kecil, segeralah periksakan ke dokter mata untuk mendapatkan pengananan yang tepat sesuai penyebabnya.